Tidak ada tradisi ‘meugang’ di Turki, karena itu tidak banyak kegiatan ekstra untuk menyambut ramadhan. Selain itu, harga daging murah, dan makanan Turki didominasi oleh daging, sehingga bisa dikatakan bahwa orang Turki itu ‘meugang’ hampir tiap hari.
Setelah berjalan kaki sampai ke penginapan di kawasan Sultan Ahmet, sebelum isya ke mesjid. Menyambut ramadhan dan salat tarawih di mesjid legendaris Istanbul, The Blue Mosque atau Mesjid Biru.
Mesjid ini dinamakan SultanAhmet Camii, atau mesjid Sultan Ahmet. Didirikan pada tahun 1609 di masa sultan tersebut. Dinamakan mesjid biru, karena ubin dan keramiknya berwarna biru. Mesjid ini bermenara enam, lebih banyak dari mesjid yang lain yang hanya empat, dua atau satu.
Dikisahkan, konon tentang jumlah menara pernah menjadi masalah, sebab Mesjid Al Haram, mesjid paling suci ummat islam juga mempunyai enam menara, memaksa Sultan untuk mengirimkan arsitek untuk menambah menara Mesjid Al Haram menjadi tujuh.
The Blue Mosque terdiri dari pekarangan dengan rumput yang hijau, dan dalaman mesjid yang terbagi dua. Sebelah luar tidak beratap, dan turis-turis asing boleh masuk dengan pakaian yang sopan. Kemudian ruangan utama mesjid.
Waktu masuk, di depan pintu terbagi dua untuk keluar dan masuk. Di pembatasnya, disediakan plastik untuk sepatu sebelum diletakkan di rak di dalam.
Di dalam mesjid, sebelah kiri mihrab, ada mimbar utama, dan sebelah kanan, ada mimbar kedua. Tidak jauh dari mimbar utama, ada struktur semacam panggung, biasa digunakan oleh muazzin dan pembaca al quran. Tempat salat perempuan berada di bagian belakang, dan bagian kiri dan kanan mesjid.
Tepat jam 10 malam, sebelum waktu isya tiba, dari tiang sebelah kanan mihrab, di atas mimbar, imam memberikan ceramah singkat tentang ramadhan. Ceramah dalam bahasa Turki itu berisikan tentang kelebihan ramadhan dan keuntungan orang-orang yang meramaikan mesjid.
Pukul 10.30, setelah salat isya, kemudian disambung dengan tarawih. Suara imam yang sangat merdu, tidak terasa 20 rakaat terlewati. Dilanjutkan dengan witir tiga rakaat. Pukul 11.40, setelah doa, jamaah mulai keluar.
Sungguh pengalaman yang mengesankan memulai ramadhan di negeri orang.