• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Menyulap Aceh Menjadi Pelabuhan Transit Internasional

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Senin, 07/08/2017 - 09:02 WIB
di MAHASISWA MENULIS
A A
Pesawat Militer AS dari Diego Garcia menuju Jepang dan Canada mendarat darurat di Bandara SIM

Pesawat Militer AS dari Diego Garcia menuju Jepang dan Canada mendarat darurat di Bandara SIM

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Tibrani*)

Beberapa hari yang lalu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menawarkan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar sebagai bandara penghubung atau “hub port” kepada Pemerintah Qatar. Tak hanya itu, Gubernur Aceh juga Aceh sebagai pelabuhan transit pesawat. Karena menurut beliau kondisi mutakhir Jadwal transit Doha sudah sangat padat. (Baca, Serambi Indonesia, 29 Juli 2017).
Wacana untuk menjadikan Bandara SIM sebagai bandara penghubung perlu diapresiasi oleh semua pihak, karena merupakan suatu keuntungan bagi masyarakat Aceh, sekaligus dapat mengenjot perekonomian masyakarat sekitar lingkungan bandara. Konflik politik yang melibatkan Qatar dengan negara Teluk lainya, seperti, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan beberapa negara Arab lainya juga ikut memanaskan tensi politik di kawasan negara teluk.

Embargo ekonomi yang dilakukan Arab Saudi, dengan cara tidak lagi mengimpor semua bahan pangan dan sandang yang berasal dari negara yang berjuluk Ibnu Su’ud tersebut, Qatar kemudian mengimpor bahan pangan dan kebutuhan lainya melalui Turki dan Iran.
Arab Saudi juga melakukan blokade, laut dan udara, akibat dari itu maskapai penerbangan Qatar atau Qatar Air Way dihantam turbulensi politik Timur-Tengah, Qatar Air Way tidak hanya dilarang transit dan mendarat tapi juga dilarang melewati wilayah teritorial udara.

Kehilangan wilayah udara di Arab Saudi memang memberi dampak yang signifikan terhadap Pesawat-pesawat Qatar Airways terutama yang akan melintasi Eropa,Afrika dan Negara kawasan Timur-Tengah lainya.

BACAAN LAINNYA

Tidak Ada Konten Tersedia

Tidak hanya itu, gejolak politik di kawasan Negara Teluk juga berpengaruh terhadap ketersedian pangan dan sandang di Qatar, maka oleh karena itu, wilayah Aceh yang strategis cocok dijadikan pelabuhan pendukung atau bisa jadi tempat food Security atau pengamanan pangan bagi negara Qatar.

Menjadikan Aceh pelabuhan transit
Terlepas dari hiruk-pikuk konflik politik Qatar dengan negara Teluk, maka perlu dicermati bahwa, letak provinsi Aceh yang sangat strategis, memungkinkan dijadikan pelabuhan transit pesawat dan menjadi lalu lintas penerbangan internasional, Eropa ke Australia.
Hal itu perlu menjadi pertimbangan masa Pemerintahan saat ini, bahwa membangun bandara transit perlu menjadi komitmen bersama dan semua instansi harus mendukung, kebijakan tersebut.
Perluasan Bandara SIM perlu diperluas lagi dengan konsep dekorasi menarik para wisatawan asing untuk melakukan transit di Blang Bintang.
Biasanya penerbangan Internasional, melakukan transit di Bandara Udara Internasional Kuala lumpur dan Bandara Udara Internasional Chanhi Singapura.
Konsep destinasi yang ditawarkan oleh salah satu Bandara Udara Internasional Chanhi Singapura adalah Keindahan taman-taman futuristik dengan beraneka ragam tumbuh-tumbuhan. Taman yang Indah yang ditanami bungan matahari dan adanya Butterfly Garden,( Tempat tinggal ratusan kupu-kupu,) yang kemudian wisatawan dapat melihat metamorfosis ulat menjadi kepupu.

Solusi dari konsep Bandara Udara Internasional Chanhi perlu dicontohkan untuk membangun konsep destinasi di Bandara SIM Blang Bintang. Aceh tidak perlu meniru seratus persen konsep di Bandara Internasional Singapura tersebut. Tetapi harus mencontohnya konsep destinasi wisatanya.
Jika seandainya di Bandara Internasional negeri “Singa” ada Taman Indah dan Butterfly Garden, apa salahnya jika di Bandara Internasional SIM dibangun taman yang indah dan futuristik yang menarik, seperti bunga khas Aceh, Bungong Seulanga , tentunya hal itu menjadi ciri khas dan simbol daerah Aceh sebagai destinasi wisata taman bunga.
Kuliner khas Aceh, yang terkenal seperti Mie Aceh yang telah dikenal sampai seantero seluruh Nusantara dan sebagian negara tetangga, dan beberapa makanan khas lain,misalnya Kuah Beulagong, (Kuah kari kambing), dan Keumamah (Ikan Kayu Khas Aceh).
Tentunya wisata kuliner yang ditawarkan di Bandara Internasional SIM, diharapkan mampu menarik para penumpang pesawat transit dan wisatawan untuk berlabuh sebentar atau transit di Bandara Internasional sambari menikmati Kuliner khas Aceh.

Yang menjadi pertayaan kita bersama adalah, Mengapa pesawat memilih transit di Negara Malaya dan Singapura, padahal, letak Aceh sangat strategis yang sangat dekat dengan negara lainya, seperti India, Arab Saudi dan Australia dan negara-negara Eropa lainya, tentu jawabanya lebih disebabkan karena kurang kesiapan pemerintah untuk menjadikan SIM sebagai Bandara Internasional.

Pemerintah asyik sibuk dengan politik untuk kepentingan kelompok dan terlena dengan banyaknya dana otonomi khusus (otsus), tapi sudah lupa caranya bagaimana dana otsus tersebut, jika sudah habis, dan Aceh harus dibangun dengan konsep apa.

Solusi menurut hemat penulis adalah pembangunan Bandara Internasional SIM dengan konsep destinasi wisata khas Aceh perlu dilakukan guna mendongrak perekonomian masyarakat Aceh dan sebagai tempat transit pesawat Internasional.

*)Ditulis oleh Mahasiswa Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala juga Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP

Tag: Aceh pelabuhan duniaHub port
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Delapan Sikap Rakyat Aceh untuk Krisis Palestina

Selanjutnya

Info Hukum: Jerat Pidana Bagi Pembuat Dan Pengguna Ijazah Palsu

BACAAN LAINNYA

Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Catatan Kecil tentang Singkil

Minggu, 17/01/2021 - 23:45 WIB
Noer Zainora
MAHASISWA MENULIS

Mempertanyakan Komitmen Pemerintah dalam Menerapkan Qanun LKS

Minggu, 17/01/2021 - 15:56 WIB
Mariana Syahfitri
MAHASISWA MENULIS

Manfaat Mempelajari Matematika: dari Berpikir Logis hingga Jadi Kreator Konten

Senin, 04/01/2021 - 10:46 WIB
Wahlul Zikra.
MAHASISWA MENULIS

Pemuda Aceh Dalam Pelukan Judi Chip Domino

Sabtu, 26/12/2020 - 07:54 WIB
Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Setitik Mutiara di Ujung Sungai Singkel

Kamis, 10/12/2020 - 06:05 WIB
Baihaki.
MAHASISWA MENULIS

Bahaya Popularitas Dunia dan Solusinya

Kamis, 26/11/2020 - 07:25 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

Demokrasi Kita Semakin Menurun?

Selasa, 20/10/2020 - 12:23 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

UU Cipta Kerja untuk Kesejahteraan dan Keadilan di Indonesia?

Selasa, 13/10/2020 - 10:41 WIB
Aulia Prasetya
MAHASISWA MENULIS

Demokratis, Birokrasi, dan Mahasiswa 

Kamis, 24/09/2020 - 18:24 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Info Hukum: Jerat Pidana Bagi Pembuat Dan Pengguna Ijazah Palsu

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Siswa dari Pesantren Tradisional yang Tidak Memiliki NISN Terancam Dikeluarkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Ayah di Aceh Utara Dilaporkan ke Polisi karena Memukul Anaknya dengan Sapu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Teroris, Satu PNS Diringkus Densus 88 di Langsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Humas Polda Aceh Benarkan Penangkapan Dua Terduga Teroris di Langsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dinkes Banda Aceh Buka Penerimaan Tenaga Kontrak, Ini Syaratnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Bupati Akmal Ibrahim (tengah) bersama dengan Sekda Thamrin (kiri), Direktur RSUD Teungku Peukan Ismail Muhammad (dua diri kiri) dan para tenaga medis saat mengecek alat pemecah bantu ginjal di ruangan operasi. @aceHTrend/Masrian Mizani
BERITA

Akmal Ibrahim: RSUD Teungku Peukan Boleh Kalah Dengan Status, Tapi Tidak dengan Kualitas

Masrian Mizani
22/01/2021

Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)
Hukum

Humas Polda Aceh Benarkan Penangkapan Dua Terduga Teroris di Langsa

Syafrizal
22/01/2021

pria berinisial A (48) asal Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara yang dilaporkan ke polisi karena memukul anaknya
BERITA

Seorang Ayah di Aceh Utara Dilaporkan ke Polisi karena Memukul Anaknya dengan Sapu

Mulyadi Pasee
22/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Dinas Sosial Aceh Salurkan Bantuan untuk Pesantren Serambi Mekkah Aceh Barat

Redaksi aceHTrend
22/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.