ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Damai Aceh ke – 12 antara Pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar mengajak semua pihak untuk memelihara perdamaian di Aceh.
“Untuk meraih perdamaian bukan hal yang mudah, akan tetapi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan, oleh karena itu kita harus merawat dan menjaga perdamaian ini,” kata Malik dalam sambutannya pada acara yang digelar di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Selasa (15/8/2017)
Menurut Malik, perdamaian antara Pemerintah RI dengan GAM merupakan suatu peristiwa sejarah di Aceh yang dipelajari oleh negara-negara internasional, di antaranya Kolombia, yang dilanda konflik 60 tahun, Myanmar, Thailand dan Filipina.
“Mereka datang ke Aceh untuk mempelajari bagaimana kita bisa melakukan perdamaian setelah 30 tahun konflik berkecamuk,” katanya.
Untuk itu, Malik mengaku sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh, juga kepada seluruh ulama, tokoh adat, tokoh pendidikan, dalam rangka menjaga danmelestarikan perdamaian Aceh hingga saat ini.
Sebab, katanya, perdamaian adalah kebutuhan seluruh umat manusia, tapi meraih perdamaian juga bukan hal yang mudah, butuh perjuangan dan pengorbanan.
“Oleh karena itu mari kita peringati hari perdamaian Aceh dalam rangka merawat dan menjaga perdamaian tersebut,” katanya.
Karena dengan perdamaian, maka terciptalah stabilitas politik dan perekonomian. Buktinya, tiga kali pilkada yan berlangsung relatif aman serta juga telah menunjukkan kepada dunia bahwa Aceh adalah daerah yang yang indah untuk dikunjungi, dan untuk berinvestasi.
Dia mengingatkan bahwa Aceh telah 30 tahun berjecamuk perang untuk itu Tengku Muhammad Hasan di Tiro mengajak masyarakat Aceh untuk tidak lupa pada sejarah masa lalu.
“Memang biaya perang sangat mahal tapi biaya memelihara perdamaian lebih mahal lagi,” katanya.
Hadir dalam acara itu, Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Sekretaris Daerah Aceh Dermawan, Ketua DPRA Muharuddin, Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, Kapolda Aceh Irjen Rio Septianda Djambak, Pangdam IM Mayjen Moch Fachruddin, Kepala Kejati Aceh Raja Nafrizal.
Hadir juga Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi, Mantan Ketua DPRA Hasbi Abdullah, Sekretaris DPRA Hamid Zein,
Para pejabat utama Polda Aceh, sejumlah Anggota DPRA, Hadir Juga Direktur RSUZA Fahrul Jamal, dan sejumlah para undangan. []