ACEHTREND.CO, Lhokseumawe – Tersangka pembakar Gedung Rektorat Universitas Malikussaleh (Unimal) sakit hati mengaku sakit hati diberhentikan sebagai karyawan bagian perlengkapan (teknisi listrik) sehingga dia nekat membakar di gedung tersebut.
Dari informasi yang dihimpun aceHTrend pelaku berinisial SN (34), dua hari yang lalu diberhentikan sebagai salah seorang karyawan kontrak (teknisi listrik). Padahal ia mengaku sudah lama bekerja di Unimal.
“Dari keterangan tersangka dia kecewa dan sakit hati karena diberhentikan dari pekerjaan sebagai staf karyawan kontrak di kampus itu,” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Hendri Budiman melalui Kasat Reskrim AKP Budi Nasuha ketika dikonfirmasi aceHTrend, Jumat (18/8/2017)
Selain itu, pelaku juga kecewa karena istrinya yang berstatus bakti di kampus tersebut, sampai sekarang statusnya tidak dinaikkan sebagai tenaga honorer.
Oleh sebab itu pelaku membakar gedung utama pusat administrasi Universitas Negeri Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe di Desa Reulet, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.
“Pelaku membakar kampus dengan cara menyiramkan bahan bakar minyak jenis pertalite yang dibeli eceran di sekitar kampus, bukan karena sengaja mengkorsletkan listrik. Kemudian ia langsung masuk ke dalam gedung yang tidak terkunci, menuju ke lantai atas dan langsung membakar,” ungkap Kasat.
Sempat ada saksi yang melihat, tapi pelaku langsung kabur. Polisi yang mengantongi identitas pelaku langsung mengejar ke rumahnya.
“Anggota sempat mengejar pelaku. Karena ketakutan, pelaku menyerahkan diri ke Mapolres,” tambah Kasat.
Polisi juga mulai memeriksa saksi-saksi petugas, termasuk penjual minyak eceran. Pelaku juga menyatakan siap menerima hukuman atas perbuatannya membakar kampus tersebut.
Rektor Unimal Prof. Apridar melalui Kasubbag Humas Masriadi mengungkapkan, akibat kebakaran tersebut kerugian material mencapai milyaran rupiah.
“Saat ini kami sedang data kerusakannya. Untuk sementara, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Nanti lebih lengkap akan kita sampaikan lagi,” katanya.[]