Oleh Salman*)
Perjalanan panjang bangsa ini menuju kemerdekaan mempunyai banyak cerita dan sejarah, baik yang tercatat maupun yang hanya menjadi sebuah cerita. Dongeng perjuangan orang terdahulu sering diselipkan saat menghantarkan anaknya tertidur lelap. Dulu ketika saat-saat kita masih kecil, dongeng perjuangan seakan selalu mewarnai dan menemani kehidupan sehari-hari. Penuh makna, rasa dan cinta yang tertanam disanubari kita, bagaimana gigihnya para pejuang dahulu merebut dan mempertahankan kemerdekaanya.
Pada saat itu kita lebih kenal dan bangga kepada para pahlawan bangsa, bukan pada para tokoh kartun yang hanya hayalan belaka. Refleksi kemerdekaan seakan lebih bermakna yang menjadi rutinitas setiap hari senin tiba. Upacara bendera bagi angkatan 80 dan 90an wajib dilakukan disetiap instansi pemerintahan dan sekolah-sekolah diseluruh Indonseia. Tertancap jelas di benak setiap anak bangsa bahwa UUD Tahun 1945 adalah dasar Negara.
Waktu berjalan begitu cepat seakan tidak peduli apapun yang ada disekitarnya, pada 17-08-2017 ini sudah 72 tahun Indonesia merdeka. Banyak yang berubah termasuk bagaimana generasi kita memaknai kemerdekaannya. Memaknai kemerdekaan bagi generasi sekarang mungkin tidak sama dengan generasi sebelumnya. Masuknya zaman modern dan teknologi membuat semua berubah dengan cepat, yang sangat disayangkan adalah mereka lebih mengenal tokoh kartun dibanding para pejuang sesungguhnya. Jika itu semua terjadi bukan tidak mungkin rasa nasionalisme dan cinta tanah air perlahan mulai memudar dijiwa generasi kita selanjutnya.
Merdeka bukan cuma sebuah kata-kata, para pejuang dan syuhada dahulu menumpahkan darah untuknya. Masih terlintas cerita salah satu pahlawan wanita yang bernama “Cut Nyak Dhien” yang mempertahankan marwah bangsa dengan darahnya, sampai beliau diasingkan dari negerinya Aceh oleh Belanda. Di umur HUT RI yang ke 72 ini, ada cerita sepesial bagi saya sendiri sebagai orang tua yaitu begitu bahagianya saya ketika anak saya yang berumur 4 tahun lebih yang masih balita, sudah diajarkan bagaimana memaknai kemerdekaan sesungguhnya di salah satu sekolah TK IT yang ada di Bireuen.
Dengan dibuatnya teater drama perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan saat penjajahan Belanda. Anak-anak yang pejuang Indonesia memakai baju putih dan celana batik, sedangkan anak-anak yang memakai seragam loreng adalah tentara Belanda. Sehingga mereka berlakon seakan-akan benar-benar berperang merebut kemerdekaan Indonesia. Dengan adanya team medis yang siap mengangkut korban kapan saja.
Hal tersebut sangat positif sekali dan suatu yang luar biasa, saya sangat bahagia karena dapat menanam nilai-nilai cinta akan pejuang dan pahlawanya dengan memaknai bahwa merebut kemerdekaan itu bukanlah suatu hal yang mudah, yang bahkan darah dan nyawa adalah taruhannya.
Menghirup udara merdeka dan bebas adalah hal yang sangat indah sehingga perlu kita jaga bersama-sama dan memupuk generasi penerus kita dengan nilai-nilai positif, kebersamaan, semangat gotong-royong, cinta damai, dan saling menghargai perbedaan dalam kebhinnekaan Indonesia Raya.
Memupuk hal tersebut sangat penting karena kita tidak hanya mengajarkan kepada anak untuk bersenang-senang saja di hari kemerdekaan, seperti lomba makan kerupuk, loncat goni, balap karung, lomba bawa kelereng. Semua itu bagus untuk keceriaan mereka tapi tidak pada makna merdeka yang sesungguhnya. Dari tanggal 17-08-1945 sampai saat ini 17-08-2017 sudah 72 tahun lamanya. Semoga generasi selanjutnya dapat menanamkan makna perjuangan dan kemerdekaan dalam sanubarinya.
Menjadi tugas kita semua sebagai orang tua untuk mendidik dan memberi pamahaman kepada anak-anak, bagaimana sesungguhnya sebuah kemerdekaan itu dapat dicapai. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah bersyukur kepada Allah yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat, nikmat dan karunianya kita masih dapat diberi kesempatan mencicipi indahnya hidup dalam damai merdeka. Masih bisa bebas beribadah dengan tenang, mencari nafkah rezeki, terjaminnya keamanan dan masih diberi nikmat kesehatan dalam cinta kasih sayang-Nya. Dan tidak lupa berterima kasih dengan berdoa kepada para Pahlawan Bangsa semoga mendapat tempat yang terbaik disisi Allah swt. Yang mana atas jasa-jasa perjuangan jiwa dan raganya, kita saat ini bisa hidup sebagai warga Negara “merdeka” . Salam merah putih. Generasi merdeka.
*)Anggota #xtrimindonesiabireuen & Mahasiswa Program Pasca Sarjana Unimal. Email salman_atjeh@yahoo.com