ACEHTREND.CO, Tapaktuan – H. Arbet, Geuchik Gampong Krueng Batu membantah jika dirinya disebut memimpin dengan “tangan besi.” Pengunduran 9 anggota Tuha Peut melalui surat yang ditujukan kepada Bupati Aceh Selatan disebutnya berkaitan dengan Pilkades sebelumnya.
Bantahan itu disampaikan H. Albet kepada aceHTrend, Selasa (22/8) lewat telepon seluler. Albert mengaku posisinya sebagai Geuchik sudah dari awal kemenangannya di Pilkades mulai digesek oleh pihak-pihak yang kontra terhadap kemenangannya.
“Mereka tidak setuju kepada saya dari awal. Kalau mereka menuding saya tidak memakai perangkat Gampoeng dalam mengambil kebijakan, mungkin kebijakan yang menyangkut hak prerogatif saya sebagai Geuchik,” sebutnya.
Terkait pengunduran diri Perangkat Gampoeng, H. Arbet mengatakan, ia tetap menunggu keputusan Camat dan Bupati.
“Kalau saya salah, tidak perlu kiranya menghabiskan waktu untuk menjumpai Camat, DPR bahkan Bupati, saya sendiri siap turun, yang terpenting jangan menebar fitnah, buktikan kesalahan saya dengan ril,” ujarnya.
Terakhir ia berharap, agar masyarakat Krueng Batu sama-sama saling bahu membahu dalam membangun Gampoeng, sebab menurutnya jika persoalan pribadi dikaitkan dengan persoalan Gampoeng, ia yakin Krueng Batu tidak akan pernah menjadi Gampoeng yang maju.
“Dulu saya pernah menempel informasi terkait APBG Tahun 2016, tapi sayang informasi itu dirobek, saya sudah mencoba merangkul semua pihak, bahkan dari pihak yang kalah waktu pemilihan Geuchik dulu, guna untuk sama-sama membangun Gampoeng, tanpa berfikir kepentingan kelompok,” harapnya.[]