Oleh: Devi Satria Saputra,SE,MSI*
Kondisi pembangunan Aceh Selatan di bawah kepemimpinan HT. Sama Indra, SH selama lebih kurang empat tahun terakhir ini terus mengalami kemajuan dan perbaikan sehingga kerap disebut Aceh Selatan “Terdepan.” Berbeda dengan sebelumnya, meski sudah melahirkan beberapa kabupaten baru, Aceh Selatan identik dengan ungkapan “ketelatan.”
Apa yang salah? Apa yang kurang? Apakah sumber daya alamnya? Apakah sumber daya manusianya? Jawabannya “tidak”. Kita mempunyai semua sumber daya itu, kita tidak kekurangan sedikitpun untuk bisa membangun Aceh Selatan tercinta ini.
Lalu kenapa selama puluhan tahun kita masih tertinggal? Jawabannya adalah karena kita kekurangan semangat kerja sama, kita justru lebih banyak mencerca dan menghujat, dan yang lebih penting kita saat itu masih belum mendapatkan pemimpin yang punya keinginan kuat dan perhatian besar untuk membangun daerah tercinta ini.
Namun, selama lebih kurang empat tahun terakhir, perlahan tapi pasti, Aceh Selatan mulai bangkit, Aceh Selatan saat ini mulai sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya di Aceh, kita terus bergerak menuju Aceh Selatan terdepan.
Apa yang saya ceritakan di atas bukanlah isapan jempol belaka. Bukti nyata telah sama-sama kita lihat, bagaimana jalan-jalan yang terus diperbaiki, bahkan saat ini, untuk menuju ke kebun-kebun pun, sebagian besar jalannya sudah mudah bahkan ada yang sudah di aspal. Irigasi dan jembatan terus dibangun.
Dari bidang pertanian, saat ini masyarakat sudah bisa panen padi hingga tiga kali dengan hasil panen 7-8 ton per haktar dari sebelumnya yang hanya 3-4 ton per haktarnya. Sementara dibidang pariwisata, masyarakat bisa perhatikan, bagaimana puncak gemilang sebagai ikon baru pariwisata Aceh Selatan dipadati oleh pengunjung pada hari raya Idul Fitri yang lalu, dengan sekejab Aceh Selatan menjadi buah bibir masyarakat dari daerah-daerah lainnya.
Disamping itu, objek-objek pariwisata lainnya terus dibenahi dan sebentar lagi, Mesjid terapung yang indah akan didirikan, sehingga itu menjadi magnet untuk menarik para wisatawan-wisatawan berkunjung ke Aceh Selatan, maka dengan sendirinya, perekonomian masyarakat setempat juga akan semakin baik.
Tidak hanya itu, dari segi kesehatan, hampir semua Puskesmas di Aceh Selatan saat ini sudah dilengkapi dengan fasilitas ruang rawat inap, sehingga mereka yang di Kota Bahagia, mereka yang di Trumon, mereka yang berada di perbatasan-perbatasan Aceh Selatan tidak harus bersusah payah untuk pergi ke Tapaktuan, kalau hanya sekedar berobat mencret dan demam.
Rumah sakit Yulidin Awai sebagai rumah sakit umum daerah, setelah lebih dari 20 tahun dengan akreditasi C, namun selama kepemimpinan Bapak HT.Sama Indra, SH. Rumah sakit tersebut memperoleh akreditasi B, artinya, rumah sakit tersebut terus mengalami perbaikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Bagaimana dengan pendidikan kita? Sejak tahun pelajaran 2013-2014 mutu pendidikan kita hanya mampu berada pada peringkat ke 19 se Aceh, namun kini, sejak tahun pelajaran 2016-2017 kita telah melangkah jauh dan mampu menduduki peringkat ke 6 se Aceh dengan persentase kelulusan 99,86 % dari sebelumnya yang hanya 99,22 % pada tahun 2013/2-14. Begitupun dengan beasiswa tidak hanya bagi mahasiswa S1, tetapi S2 dan S3 juga mendapatkan perhatian dari Pemkab Aceh Selatan. Sehingga sedikit banyaknya telah membantu para generasi masa depan Aceh Selatan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Bahkan baru-baru ini, Bupati Aceh Selatan di undang ke Jakarta untuk menjadi pembicara berbagi pengalaman karena telah berhasil mengembangkan PAUD di Aceh Selatan. Artinya, Aceh Selatan menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya, tidak hanya di Aceh tetapi diseluruh Indonesia, dan ini suatu kebanggan bagi kita semua. Begitupun dengan pendidikan dayah. Pemkab Aceh Selatan menaruh perhatian yang besar bagi santri-santri dan pondok pesantren dan madrasah. Sehingga pada tahun 2016, Aceh Selatan mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud RI di Jakarta.
Pendapatan Daerah kita juga semakin meningkat, pada tahun 2014 kita hanya memperoleh PAD sebesar Rp. 75,721 Milyar dari target sebesar Rp. 73,63 Milyar dan ditahun 2016 meningkat drastis menjadi Rp. 125,871 Milyar dari target Rp.120,282 Milyar. Jika kita lihat angka-angka tersebut, dari tahun ketahun perolehan PAD kita terus meningkat setiap tahunnya melebih dari yang sudah ditargetkan.
Lalu bagaimana dengan pengelolaan keuangan tersebut? BPK telah mengakuinya dengan memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dua tahun berturut-turut. Ini adalah sejarah karena Aceh Selatan belum pernah meraih itu, namun dibawah kepemimpinan HT.Sama Indra,SH, Aceh Selatan telah mengukir sejarah tersebut. Untuk pertama kalinya, kita mendapatkan Dana Intensif Daerah (DID) sebesar Rp. 57 Milyar dari pusat.
Apa yang kita ceritakan di atas adalah sedikit dari sekian banyak prestasi dan perkembangan pembangunan di Aceh Selatan selama 4 tahun terakhir ini.
Dari bukti-bukti tersebut, apakah Aceh Selatan kekurangan sumber daya alam? Apakah kita kekurangan sumber daya manusia? sumber daya alam kita melimpah ruah, Alhamdulillah, Allah memberikan semua itu dibumi kita, hanya saja kita belum mampu mengelolanya dengan baik.
Selama empat tahun terakhir ini Bapak HT.Sama Indra, SH sebagi bupati Aceh Selatan telah membuktikan bahwa kita mampu bersaing dengan daerah-daerah lain, kita telah memanfaatkan sumber daya alam kita untuk pembangunan daerah, Dengan kemampuan untuk melobi pusat kita mampu menarik anggaran-anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan Aceh Selatan.
Semua itu membuktikan kepada kita, bahwa ketertinggalan Aceh Selatan puluhan tahun lalu karena kita masih menggantungkan harapan pembangunan Aceh Selatan pada sosok yang kurang mampu, tidak mau dan tidak memperdulikan Aceh Selatan itu sendiri.
Dengan realita pembangunan yang sudah kita lihat dan rasakan sama-sama saat ini, Pembangunan, pendapatan daerah yang meningkat, mutu pendidikan yang semakin baik, pegelolaan keuangan yang bagus, banyak penghargaan dan even-even tingkat Aceh yang dilaksanakan di Aceh Selatan, telah menunjukkan kepada kita semua, bahwa Bapak HT.Sama Indra, SH adalah pemimpin yang mampu, cerdas, dan peduli terhadap pembangunan Aceh Selatan.
Kita mengakui bersama, bahwa benar saat ini pembangunan Aceh Selatan belum lah sempurna, masih banyak yang harus dikerjakan dan diperbaiki secara bersama. Hal itu adalah wajar, karena sebagai manusia beliau punya keterbatasan, apalagi dalam membangun Aceh Selatan menjadi lebih baik tidak semudah membalikkan telapak tangan, itu semua membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Dan yang paling penting adalah kemauan dari pemimpin dan kerjasama dari seluruh masyarakat Aceh Selatan.
*Penulis adalah Dosen Kampus Politeknik Aceh Selatan