ACEHTREND.CO,Banda Aceh – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyudin mengatakan, nilai ekspor melalui pelabuhan di Aceh pada Agustus 2017 mengalami penurunan sebesar 4.304.178 juta USD atau mengalami penurunan sebesar 12.48 persen.
“Sehingga nilai tambah tidak masuk di Aceh tapi ke luar yaitu ke Medan. Seharusnya selain kita menghasilkan komoditi di Aceh, kita juga harus memegang agro industri karena akan mendatangkan nilai tambah bagi Aceh, ” katanya pada AceHTrend, Selasa (3/10/2017).
Komoditi tersebut adalah kopi, baik arabica maupun rebusta yang semuanya diekspor melalui Medan termasuk buah pinang.
Hal itu berbanding terbalik dengan nilai impor Aceh, pada Agustus 2017 tercatat sebesar 3.180.889 juta USD, nilai ini mengalami peningkatan sebesar 40.44 persen dibanding Juli 2017.
Selain itu, neraca perdagangan Provinsi Aceh pada Agustus 2017 mengalami surplus sebesar 1.143.279 juta USD atau mengalami penurunan sebesar 57,13 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sedangkan persentase perubahan neraca perdagangan secara year on year antara Agustus 2017 terhadap Agustus 2016 mengalami penurunan sebesar 411,34 persen,” katanya.
“Persentase total ekspor komoditi asal Aceh yang diekspor melalui provinsi lain pada Agustus 2017 sebesar 58,85 persen terhadap total ekspor komoditi asal provinsi Aceh yang sebesar 11.950.865 juta USD, ” katanya.
Penurunan lainnya juga terjadi pada sektor penumpang di Bandar Udara. Hal itu dapat dilihat pada Agustus 2017 mengalami penurunan penumpang mencapai 105.611 orang atau mengalami penurunan sebesar 3,32 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli 2017.
“Secara total di Provinsi Aceh, jumlah penumpang pada Agustus 2017 mencapai 123.426 orang, mengalami penurunan dibandingkan Juli 2017 sebesar 4,60 persen,” ujarnya. []