ACEHTREND.CO, Lhoksukon- Warga Gampong Teugoh, Kecamatan Sawang, Aceh Utara melampiaskan kekecewaannya pada pemerintah akibat jalan sentral gampong tersebut yang telah lama rusak parah tak kunjung diperbaiki. Untuk melampiaskan kekecewaan tersebut, beberapa masyarakat membangun kuburan dengan bertuliskan korban debu di atas badan jalan.
“Aksi ini bentuk kekecewaan kami kepada pemerintah yang membiarkan aktivitas galian C di Kecamatan Sawang sehingga menyebabkan ruas jalan hancur akibat dilalui truk berbadan besar,” kata seorang warga, Kafrani pada acehTrend, Selasa (14/11/2017).
Kafrani mengungkapkan, masyarakat setempat sudah menyampaikan keluhan itu pada pemerintah kecamatan, tetapi usaha ini seperti sia-sia. Dia menilai, suara mereka tidak pernah didengar dan tidak ada tindak lanjut untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Kami merasa, ini terkesan cuma mengeruk keuntungan tanpa menghiraukan kerusakan infrastrutur jalan sedangkan keresahan dirasakan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, dengan tidak kunjung diperbaiki jalan tersebut, membuat debu di siang hari beterbangan masuk ke rumah-rumah warga dan tentu ini sangat meresahkan karena berbahaya bagi kesehatan masyarakat setempat.
“Saat truk pengangkut debu melintas, kobaran butiran debu liar beterbangan menyelimuti kios dan rumah warga yang berada di sisi jalan. Debu juga kerap dihirup warga dan anak-anak yang dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan masyarakat,” protesnya.
Sementara untuk menghindar dari debu tersebut, warga berusaha menyiram badan jalan dengan air, sesudah kering debu kembali beterbangan.
“Sudah setiap hari kami menghirup debu jalan, kami sudah tidak tahu harus mengadu kemana agar penderitaan ini cepat berakhir,” keluhnya.
Amatan aceHTrend, keberadaan kuburan tersebut juga mengundang perhatian warga pengguna jalan, baik roda dua maupun empat yang melintas. []