ACEHTREND.CO, Meulaboh- Anggota DPR Aceh, T. Iskandar Daod, Minggu (3/12/2017) meninjau lokasi usaha tambak budidaya udang vaname yang sudah berjalan dikelola Amiruddin, di Gampong Suak Pandan, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.
Ia menilai, usaha tambak seluas 12 hektar tersebut merupakan terobosan ekonomi yang menjanjikan dan memberikan pengaruh bagi peningkatan perekonomian masyakarat sekitar.
“Pengusaha seperti ini patut kita berikan apresiasi. Ini terobosan yang cukup menjanjikan dalam mendorong pengembangan ekonomi, dan perlu dicontoh oleh masyarakat lain di wilayah pesisir Barat Selatan dalam membangkitkan motivasi diri agar berani membuka usaha seperti ini,” katanya.
Ia berharap, masyarakat di sekitar lokasi melirik dan mengambil pengalaman tentang budidaya udang tersebut yang nantinya bisa dikembangkan, baik berbentuk usaha pribadi maupun secara kelompok ataupun bisa dikembangkan melalui program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna meningkatkan penghasilan dan kesejahteraannya.
Dikatakannya, usaha udang vaname sangat berpotensi di wilayah perairan Aceh. Kedepan perikanan modern ini menjadi bidang usaha masyarakat terutama di wilayah pesisir. Selain memiliki keunggulan, udang vaname juga tahan dari jenis penyakit dan pertumbuhanya juga relatif cepat.
“Usaha ini sangat membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kita berharap Aceh Barat kedepan sebagai salah satu sentra produksi ekspor udang vaname,” demikian pesannya.
Sementara itu, pengusaha tambak udang vaname Amiruddin mengatakan, pengembangan usaha budidaya udang vaname dilakukannya berawal dari studi banding ke beberapa lokasi di Sumatra Utara yang berhasil mengembangkan usaha itu.
“Setelah saya mengunjungi beberapa lokasi lain yang telah berhasil, kita menjumpai tim teknis untuk mendalami tentang usaha ini. Ternyata sangat layak untuk dikembangkan di Meulaboh. Kondisi alamnya sangat mendukung,” jelas Amir.
Amir menyebutkan, walaupun belum lama gagasan tersebut ia jalankan, namun berkat dukungan dari para pihak, saat ini Amir telah berhasil membebaskan lahan seluas 12 hektar yang akan dijadikan sentral lokasi budidaya dan pengembangan udang tersebut. Selain itu, Amir juga telah mempekerjakan sebanyak 15 orang pemuda, termasuk menyewa tim ahli untuk berada di lokasi.
“Sudah jadi ada 28 buah kolam. Untuk udang ada 11, kemudian untuk jenis ikan-ikan lain 17 kolam. Alhamdulillah, semoga usaha ini membuahkan hasil maksimal, sehingga bisa menjadi contoh bagi warga lain yang ingin membuka usaha. Kemarin kita juga ada tim dari Bappeda Kabupaten Siemeulue, termasuk dinas terkait di Aceh Barat, mereka melihat lokasi ini dan mengambil contoh,” kata Amir.
Menyangkut pemasaran, menurut Amiruddin udang vaname ini bukan hanya sebagai konsumsi masyarakat lokal, melainkan juga diminati oleh negara-negara besar di bagian Eropa dan beberapa negara lainnya. Harga udang ini pun sangat menggiurkan, per kilogramnya mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu.