POLEM : Assalamualaikum, Apa kaoy. Beurita apa nyang menarik hari ini? Hai, Dolah. Bek tahe, ka boh kupi ilee saboh. Neubi lon baca ilee siat, hai. Peu beurita nyang teungoh neu baca idroeneuh?
APA KAOY : Gabuek manok gabuek itek. Hana meupue cap idroeneuh. Saya seudang membaca beurita tentang pernyataan Donald Trump nyang secara resmi telah mengakui dan mendukung Yerusalem dijadikan Ibukota Negara Israel.
POLEM: Siapa? Donad Trom, Presiden Amerika, Nanggroe Apa Syam itu?
APA KAOY : Kon Donad Trom hai, Polem. Donald Trump, lon peugah.
POLEM: Nyan keuh jih. Kalau dia menyebut nama kita, leubeh hana pah lom. Kan tergantung lidah masing-masing orang. Teuma peu lom ipeugah? Neu ci baca aju.
APA KAOY : Melalui pernyataan resmi tersebut, Donald Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
POLEM : Bakbudik. Nyan ka ji peuko-peuko.
APA KAOY: Beutoi, Polem. Sikapnya itu bisa memancing kemarahan orang sedunia, termasuk saya.
POLEM : Termasuk saya juga.
APA KAOY: Apa dia tidak tau nyang bahwa Yerusalem itu adalah Kota tertua di dunia, dan Yerusalem adalah sebagai kota suci bukan hanya bagi umat Yahudi, tapi juga kota suci bagi umat Islam dan Kristen dari seluruh dunia? Apa dia tidak tau nyang bahwa Yerusalem bukan Wilayahnya Negara Israel, tapi merekalah nyang mencaploknya?
POLEM: Bukan tidak tau, memang ji peuko-peuko. Akai lagee Yahudi.
APA KAOY: Presiden Amerika sebelum dia tak ada nyang berani seperti itu, sejarah telah mencatatnya. Heh, cok koran. Saya mau ke kamar sebentar.
POLEM: Jeut, neu jak aju. Halo…..? Halo…..? Ya. Halo, Donad Trom. Saya tersinggung deungon sikap Anda. Peu pakon? Siapa suruh Anda bersikap pongah seperti itu? Bukan sedikit umat Islam seluruh dunia akan marah. Bukan sedikit umat kristen seluruh duania akan marah. Mantong pakon lom ka tanyong?
APA KAOY: Alahai, Polem. Keupue HP lon? Siapa nyang Polem telepon itu?
POLEM : Saya telepon Donad Trom. Emosi saya.
APA KAOY : Ba keunoe HP. Mana ada nomor Hp Donald Trump dalam HP saya. Ini nyang Polem telepon adalah si Kasem, orang kampung kita. Memang namanya dalam HP ini saya tulis Donald, tapi Donald Bebek, karena akalnya seperti bebek.
POLEM : O…, patot keuh bingong jih watee lon teunak bunoe. Ternyata si Kasem nyang saya telepon tadi? []