ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Aceh, dr Abdul Fatah, mengatakan bahwa penyebab tingginya angka penderita difteri di Aceh Timur karena kabupaten tersebut memiliki jumlah penduduk yang lebih padat dibandingkan dengan penduduk di kabupaten/kota lainnya di Aceh.
Selain faktor jumlah penduduk, banyak anak-anak di sana yang tidak terimunisasi sehingga mempengaruhi penyebaran penularan difteri.
Menurut Abdul Fatah, dalam rentang waktu 2017 ada 93 kasus difteri di Aceh. Dari jumlah kasus tersebut, 95 persen penderita sebelumnya tidak mendapat imunisasi. Sementara lima lainnya mendapat imunisasi namun tidak lengkap dan tidak teratur.
“Kalau kita lihat sebarannya ada 12 kabupaten/kota di Aceh yang terkena kasus difteri. Paling banyak di Aceh Timur 18 kasus yang terjangkit pada Januari 2017 lalu,” katanya saat menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Rabu (13/12/2017).
Baca : Aceh Timur Tertinggi Penderita Difteri
Kendatipun demikian, pada bulan-bulan berikutnya tidak ada lagi peningkatan kasus difteri di Aceh Timur. Kemudian, Pidie Jaya menempati nomor dua terbanyak yaitu 14 kasus dan Banda Aceh di urutan ke tiga dengan 13 kasus.
Menurut Abdul Fatah, penyebaran virus difteri ini umumnya terjadi di tempat-tempat yang banyak berkumpulnya anak-anak seperti di pesantren dan di boarding school, begitu ada seorang anak yang tejangkit difetri maka dengan mudah dapat menyebar ke anak-anak yang lainnya. “Difteri ini dapat dicegah, yaitu dengan imunisasi,” katanya. []