ACEHTREND.CO, Banda Aceh – Kebiasaan menyebut musibah mestinya diganti dengan sering menyebut nikmat. Dengan sering menyebut nikmat maka akan tumbuh rasa syukur.
Ajakan itu disampaikan khatib dari atas Mimbar Khutbah Jumat di Mesjid Tibang, Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (15/12) siang.
“Beuseuring seuring ta seubut nikmat, bek sering ta seubut musibah. Loen ka saket. Ka tutung rumoh. Rugo yang le ta seubut,” kata Tgk Syawal dalam khutbahnya di Mesjid Baitussalam, Tibang, Banda Aceh.
Khatib Tgk Syawal mengajak jamaah jumat mesjid Tibang untuk selalu bersyukur atas pemberian Allah. “Allah SWT tidak lupa pada kebaikan hambanya, meski kecil. Tapi, balasan dari Allah berlipat ganda,” tambah khatib.
Dijelaskan, syukur termasuk sifat para nabi dan para rasul. Terlebih lagi Nabi Muhammad.
Khatib, mengutip hadis yang diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu ‘Aisyah bertanya, ‘Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?’ Lalu beliau menjawab,
“Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.’”
“Nabi ka dijamin tamong surga masih bersyukur, meunan cit harusnya geutanyo,” pesan khatib Syawal.
Khatib mengingatkan agar bersyukur bujan hanya di bibir saja. Lisan, hati serta seluruh anggota tubuh harus bersyukur dengan cara melaksanakan ketaatan kepada Allah.
Disampaikan khatib, bersyukur juga sebagai salah satu ibadah. Khatib lalu mengingatkan banyak firman Allah dalam al quran yang mendorong hamba untuk bersyukur, antara lain dalam surah al baqarah.
“Maka igatlah kepada Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu ,Bersyukurlah kepada Ku ,Dan janganlah kamu ingkar kepada Ku “. ( Qs. Al Baqarah : 152)
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah” (Al-baqarah: 172)
Oleh khatib, syukur juga disebut sebagai sebab datangnya ridha Allah kepada hamnanya. “Apabila kita bersyukur maka Allah akan ridha,” sebut khatib.
Dihadapan jamaah, yang salah satunya adalah Haji Ramli, Bupati Aceh Barat, khatib kembali menekankan pentingnya untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT.
“Jika bersyukur Allah akan menambah nikmat bahkan yang belum pernah didapat,” tutup khatib dari mimbar mesjid Baitussalam, Tibang, Banda Aceh. []