• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Pemikiran Materialisme Merusak Agama

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Jumat, 23/02/2018 - 06:24 WIB
di Agama, SPECIAL
A A
Foto: KWPSI.

Foto: KWPSI.

Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.CO, Banda Aceh- Materialisme merupakan suatu pemahaman hanya bersandar pada materi yang tidak meyakini apa yang ada di balik alam ghaib dan norma di atas manusia yaitu Tuhan dan wahyu. Tidak meyakini adanya kekuatan yang menguasai alam semesta ini dan hal itu secara otomatis menafikan adanya Tuhan sebagai pencipta alam, karena menurut paham ini alam beserta isinya berasal dari satu sumber yaitu materi.

Pemikiran ini sama halnya dengan atheisme dalam bentuk dan subtansinya yang tidak mengakui adanya Tuhan secara mutlak. Para penganut paham ini menolak agama sebagai hukum kehidupan manusia, mereka lebih mengedepankan akal sebagai sumber segala hukum.

Prinsip ini melahirkan suatu ideologi hukum hanyalah apa yang bisa diterima oleh akal manusia, tidak perlu agama, dan menjadikan kecondongan dan kesenangan manusia sebagai hak yang harus diakui, meskipun itu bertentangan dengan dengan agama dan jauh dari nilai-nilai Islam seperti yang menjadi pemahaman masyarakat di Barat sejak berabad-abad silam hingga sekarang.

Demikian antara lain disampaikan Dr. Tgk. H. Amri Fatmi Anzis Lc, MA (Doktor Aqidah Filsafat dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir) saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Rabu (21/2) malam.

BACAAN LAINNYA

Mujlisal Hasan. Dok: Ist.

Wabah Korupsi dan Tuduhan Terhadap Dayah

08/03/2021 - 22:25 WIB
ketua DPW PNA Banda Aceh Muhammad Zaini Yusuf @Hendra Keumala/aceHTrend

Tunjuk Sayuti Sebagai Calon Pendamping Nova, PNA Banda Aceh Dukung Keputusan Irwandi Yusuf

08/03/2021 - 15:21 WIB
Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

08/03/2021 - 06:25 WIB
Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

07/03/2021 - 20:18 WIB

“Pemikiran materialisme ini membawa pada kehidupan konsumerisme, hedonisme dan cinta dunia berlebihan (wahn) yang bisa merusak agama. Dalam kehidupan materialisme ini, tidak ada akhlak, semua berburu pada materi tanpa peduli halal atau haram. Ini sangat berbahaya bagi kehidupan kita sebagai seorang muslim,” ujar Dr. Amri Fatmi pada pengajian KWPSI yang dimoderatori Badaruddin, Kasi Kurikulum pada Dinas Pendidikan Dayah Aceh.

Ditambahkannya, pandangan materialisme saat ini, banyak menerpa kehidupan manusia. Bahkan sebagian besar kaum muslimin ada yang juga terpengaruh dengan kehidupan yang melalaikan ini. Yaitu mengedepankan cara pandang tentang kehidupan yang hanya terbatas pada usaha untuk mendapatkan kenikmatan sesaat di dunia fana ini, sehingga aktifitas hidup yang dijalankan hanya berkisar pada masalah bagaimana bisa menciptakan lapangan pekerjaan, mengembangkan ekonomi, membangun rumah dan gedung, memenuhi kepuasan hidup dan hal-hal lain yang bersifat duniawi, tanpa memikirkan akibat dan sikap yang seharusnya dilakukan.

Seolah menganggap, bahwa kebahagiaan hidup hanya bisa diraih dengan harta. Alhasil, pandangan materialistis ini mengusik keharmonisan dan ketenangan rumah tangga seorang muslim. Melalaikan tujuan inti penciptaannya, penghambaan diri dan beribadah kepada Allah semata dalam setiap aspek kehidupannya, dengan segala aturan Islam yang harus ditaati.

“Karena penyimpangan agama akibat pola pemikiran materialisme ini, tidak ada lagi norma akhlak yang harus dipatuhi. Semua berdasarkan pada kesenangan hidup di dunia, sementara norma agama itu sendiri justru membatasi kesenangan manusia yang melampaui batas seperti LGBT,” terang Amri Fatmi yang meraih gelar doktor dengan predikat tertinggi “Summa Cumlaude” pada Jurusan Aqidah dan Filsafat Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Kairo ini.

Dijelaskannya, ‎salah satu fitnah zaman modern dewasa ini adalah merebaknya ideologi materialisme. Bahwa materi, harta kekayaan atau jabatan merupakan tolok ukur mulia tidaknya seseorang. Semakin kaya seseorang berarti ia dipandang sebagai orang yang mulia dan semakin sedikit materi atau harta yang dimilikinya berarti ia dipandang sebagai orang yang hina dan tidak patut dihormati.

Maka di dalam masyarakat yang telah diwarnai materialisme, setiap anggota masyarakat akan berlomba mengumpulkan harta sebanyak mungkin dengan cara bagaimanapun, baik itu dengan cara yang halal, syubhat maupun haram.

Dalam sebuah masyarakat yang berideologi materialisme, seseorang menjadi sangat iri dan berambisi menjadi kaya setiap kali melihat ada orang yang berlimpah harta lewat di tengah kehidupan mereka.

“Ini memunculkan manusia-manusia satu dimensi yaitu materi saja, dan anti dua dimensi. Mereka
Tidak sempat berpikir selain mengejar materi‎ dan rutinitas kerja tiap hari saja, yang terkadang membuat lalai dan lupa tugasnya untuk beribadah, sehingga menjauh dari Allah,” sebutnya.

Dr. Amri Fatmi juga menjelaskan, wahn atau cinta dunia takut mati, adalah satu diantara berbagai pengaruh sikap dan pandangan materialis yang terdapat pada sebagian atau mungkin kebanyakan kaum muslimin. Hal ini tidak lain karena kelemahan akidah yang mereka miliki. Jika kita perhatikan keadaan kaum muslimin, akan kita dapati banyak dari mereka yang menjadikan materi sebagai ukuran dalam menilai segala sesuatu.

Pandangan mereka telah menyempit pada perkara-perkara yang bisa langsung mereka rasakan. Mereka lebih giat terhadap sesuatu yang tampak daripada sesuatu yang tak tampak (ghaib). Mereka lebih giat mencari materi yang bisa langsung mereka rasakan di dunia ini daripada mencari pahala akhirat yang belum bisa dirasakan di dunia.

Ketika mereka melihat kemajuan duniawi pada negara-negara kafir, mereka pun merasa kagum. Kekafiran yang ada pada mereka diabaikan, dan materilah yang jadi ukuran. Akhirnya, mereka mengagungkan orang-orang kafir, menjadikannya sebagai idola, mengikuti adat kebiasaan mereka, sehingga hilanglah sikap bara`ah (berlepas diri dan membenci) terhadap orang-orang kafir, sikap yang pada hakikatnya merupakan konsekuensi dari Laa Ilaaha Illallah.

“Demikianlah keburukan dan bahaya materialisme.
Lebih parah dari itu, pemikiran ini bisa saja berujung pada pengingkaran terhadap adanya alam ghaib, pengingkaran terhadap malaikat bahkan pengingkaran terhadap akhirat, hari kebangkitan dan pengingkaran terhadap adanya Tuhan. Ini adalah kekufuran yang nyata,” jelasnya.

Tgk Amri Fatmi juga memberikan solusi terhadap paham materialisme yang harus dijauhi oleh setiap umat Islam, yaitu dengan kembali kepada ajaran agama Islam dan tidak mencintai dan mengejar materi dunia secara berlebihan, sehingga lupa pada kepentingan akhirat.

‎”Andaikan setiap kita berpegang teguh kepada prinsip dan ajaran agama kita, niscaya akan terhindar dari ideologi materialisme. Tidak mungkin akan muncul suatu anggapan bahwa harta merupakan tolok ukur kemuliaan seseorang. Setiap orang akan senantiasa rajin mensyukuri segenap karunia Allah yang telah diterimanya dengan sifat zuhud dan qanaah. Islam mengajarkan tolok ukur kemuliaan sejati ialah taqwa seseorang kepada Allah,” pungkasnya.

Tag: #Headlinematerialisme
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Terkait Napi di Luar Lapas, Kanwil Kumham Minta Polisi Lakukan Pengusutan

Selanjutnya

Mahasiswa Berperan Tangkal Radikalisme & Intoleransi

BACAAN LAINNYA

H, Peugawe Kantô Keucamatan Jeunib, didrop lè polisi kareuna diduga seubagoe yang pubut töt kantô Bupati Bireuen. Foto/Ist keu acehtrend.
Basa Aceh

P’up Dah, Peugawe Kantô Dipeu Apui Kantô Bupati Bireuen

Senin, 08/03/2021 - 14:12 WIB
Ketua DPP PDA Teungku Muhibushabri A. Wahab. Foto/Ist.
Dayah

Kalau Kalangan Dayah Tak di Parlemen, Jangan Harap Lahir Kebijakan Pro Syariat Islam

Sabtu, 06/03/2021 - 07:07 WIB
Moeldoko. Foto/Suara.com.
Basa Aceh

That Na Teuh, Lheuh Jép Kupi, Moeldoko Jeut Keutuha Chiek Peureuté Demokrat

Jumat, 05/03/2021 - 21:22 WIB
Bridger Walker (6) memilih melawan anjing gembala yang Jerman yang mencob menyerang adik perempuannya si Wyoming, Amerika Serikat pada 9 Juli 2020. Foto/The Sun.
Anak

Bridger Walker, Bertarung Melawan Anjing Gembala Jerman Demi Selamatkan Adiknya

Jumat, 05/03/2021 - 09:49 WIB
Nur Azilla (11) murid SDN 1 Banda Aceh, merawat ibunya yang stroke seorang diri. Kisah ini viral setelah guru melakukan home visit. Foto/Ist.
Anak

Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

Rabu, 03/03/2021 - 13:13 WIB
Korps HMI-Wati Cabang Sigli, Sabtu (13/2/2021) menggelar diskusi tentang pemilu. Foto/Ist.

Kohati Cabang Sigli Gelar Diskusi tentang Pemilu

Sabtu, 13/02/2021 - 22:14 WIB
Fadhil Rahmi, Nabila, dan Nurhafifah. Foto/Ist.
Perempuan

Selamat dari Amukan Api, Salbila Bercita – cita Menjadi Dokter Gigi

Selasa, 09/02/2021 - 09:37 WIB
Syeh Fadhil ketika sedang menimang Nabila. Foto/Ist.
Anak

Cinta Syeh Fadhil yang Tak Pernah Luntur untuk Nabila Asal Simeulue

Senin, 08/02/2021 - 08:29 WIB
Mukhlis (kemeja putih lengan panjang) saat berkunjung ke kediaman Zahra yang sedang dibangun dari hasil sumbangan netizen, guru, dan elemen lainnya.
Perempuan

Bila Mau Pindah ke Bireuen, Mukhlis Bersedia Biayai Pendidikan Zahra Hingga Kuliah

Minggu, 07/02/2021 - 20:40 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Mahasiswa Berperan Tangkal Radikalisme & Intoleransi

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

    PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wabah Korupsi dan Tuduhan Terhadap Dayah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • P’up Dah, Peugawe Kantô Dipeu Apui Kantô Bupati Bireuen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sah! Menteri ATR/Kepala BPN Terbitkan SK Perpanjangan HGU PT Laot Bangko

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

Ketua DPRK: Pemuda Harus Beradaptasi dengan Perkembangan Zaman

Teuku Hendra Keumala
09/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

792 Mahasiswa Lulusan Universitas Teuku Umar Diwisuda

Masrian Mizani
09/03/2021

Qifti (kiri) dan Muslem Daud (dua kiri) membahani peserta pelatihan untuk dimagangkan pada 7 perusahaan di Aceh, Senin, 8 Maret 2021.
BERITA

USM Siapkan Tenaga IT untuk Tujuh Perusahaan di Aceh

Hasan Basri
09/03/2021

Mujlisal Hasan. Dok: Ist.
Artikel

Wabah Korupsi dan Tuduhan Terhadap Dayah

Redaksi aceHTrend
08/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.