ACEHTREND.CO, Banda Aceh-Manusia bertugas untuk berikhtiar, selebihnya ketentuan ada pada Allah. Demikianlah kalimat yang pantas untuk mewakilkan kisah perjuangan panjang Laili Marjuita (2,3) yang menderita bocor jantung.
Bocah bawah tiga tahun (batita) itu akhirnya kalah melawan penyakitnya dan kembali keharibaan Ilahi Rabi pada Kamis (22/2/2018) pukul 22.45 WIB di Rumah Sakit Umum Tapaktuan, Aceh Selatan. Bocah calon penghuni surga itu dijemput oleh Izrail, ketika malam beranjak sunyi.
Isak tangis tentu menjadi pelipurlara Safaruddin dan Surtina, yang sepanjang hidup Laili terus mencari pengobatan yang terbaik –sesuai kemampuan– bagi putri cantiknya itu. Tapi, siapa pula yang mampu melawan maut? Laili dijemput oleh Malaikat Izrail, ketika sang ayah terus berpacu dengan waktu, demi berharap sang anak terus mampu bertahan.
Innalilahi wainna ilaihi rajiun. Sesungguhnya semua mahkluk hidup dan segala isi alam semesta adalah milik Allah Sang Pencipta. Tidak terkecuali Laili Marjuita.
Bocah asal Gampong Ujung Pasir, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan didiagnosis menderita bocor jantung sejak berumur 9 bulan.
Sebelum meninggal dunia, Laili kembali berobat setelah H. Sudirman atau akrab disapa Haji Uma bersedia menanggung semua biaya hidup yang menjadi beban keluarga atau pendamping selama pengobatan. Biaya itu juga termasuk jika nantinya harus di rujuk ke RS di Jakarta untuk operasi, walaupun biaya tindakan medis ditanggung oleh BPJS.
“Pada 29 Januari lalu, saya mendapat informasi tentang Laili pasien bocor jantung asal Aceh Selatan. Kemudian saya langsung berkomunikasi dengan keluarga Laili untuk segera berobat kembali dan menawarkan Laili untuk berobat ke Rumah Sakit di Jakarta,” ujar anggota DPD RI, H.Sudirman kepada aceHTrend, Jumat (23/2/2018).
Haji Uma menjelaskan, Laili kembali dirujuk ke rumah sakit di Tapak Tuan pada 1 Februari 2018. Sehari kemudian, Laili langsung dirujuk ke RSUZA. Setelah melakukan pengkajian terhadap Laili, dokter rawat RSUZA menyarankan untuk berobat jalan melalui Poly Jantung RSUZA dan Laili beristirahat di rumah agar lebih nyaman.
“Saat itu, Laili rutin mendapat perawatan jalan melalui Poly Jantung RSUZA. Karena berat badan yang kurang, oleh dokter RSUZA menyarankan Laili untuk makan makanan bergizi agar bertambah berat badan dan segera dapat di rujuk ke Jakarta untuk dilakukan operasi, dokter memberikan obat kepada Laili untuk sebulan minum dan kembali ke RSUZA sesudah obat habis. Kemudian keluarga berkesimpulan untuk kembali ke kampung halaman di Aceh Selatan dan merawat Laili dirumahnya,” ujar Haji Uma lagi.
Pada 22 Februari 2018, tepatnya jam 23.00 Wib keluarga Laili sembari menangis menelpon Muhammad Daud, staf Haji Uma. dan mengabarkan bahwa Laili telah berpulang kerahmatullah. Harapan Haji Uma untuk membantu Laili berobat sampai sembuh telah pupus, Laili sekarang telah kembali menghadap Sang Khalik.