• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Baitul Asyi atau Periuk Nasi?

Khairil MiswarKhairil Miswar
Senin, 12/03/2018 - 15:59 WIB
di Tuanku Nan Kacau
A A
Foto: reckontalk.com

Foto: reckontalk.com

Share on FacebookShare on Twitter

“Dunia semakin gila”, demikian terdengar ucapan dari beberapa mulut ketika menyaksikan fenomena aneh, atau minimal dianggap aneh. Tapi, saya pribadi tidak percaya pada statemen ini, sebab pernyataan ini bertentangan dengan fakta-fakta sejarah. Artinya, dalam perjalanan sejarah, dunia tidak pernah gila, tapi penghuni dunialah yang gila. Dengan demikian menuduh dunia sebagai “gila” adalah perbuatan yang tidak bertanggungjawab.

Kita tidak perlu menutupi kegilaan kita sendiri dengan menjadikan dunia sebagai kambing hitam. Sudah banyak sekali tuduhan-tuduhan mengerikan yang ditujukan kepada “dunia”, tanpa sekali pun “dunia” melakukan klarifikasi. Sebab itu, berhentilah mengutuk dunia.

Baru-baru ini sebuah informasi “setengah gila” bertaburan di beranda media sosial. Dari arus informasi yang mengalir itu, saya sukses menangkap satu informasi unik, dan mungkin juga “gila.” Jika informasi ini tidak segera disikapi, maka bukan tidak mungkin nantinya mereka akan menyalahkan “dunia.” Sebab sudah leumak bagi orang kita untuk menyindir dunia dengan perilakunya sendiri, dunia hampir kiamat, dunia sudah begini dan begitu. Akhirnya mereka pun bertekad memperbaiki “dunia”, dan melupakan kegilaan dirinya.

Informasi unik yang saya maksud terkait dengan rencana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang kononnya akan mengelola tanah waqaf milik Habib Bugak Al-Asyi yang berada di Makkah Saudi Arabiya. Katanya, rencana ini sesuai dengan permintaan Jusuf Kalla yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Menurut BPKH, sebagaimana dilansir oleh sejumlah media, Jusuf Kalla meminta agar dana haji dinvestasikan ke Arab Saudi yang katanya akan mengurangi resiko nilai nilai tukar valuta asing.

BACAAN LAINNYA

Andi HS/FOTO/Ist.

Di Tengah Kondisi Rakyat Aceh Yang Memprihatinkan, Andi HS Kritik Organisasi Pemuda Penerima Dana Hibah

17/01/2021 - 10:53 WIB
aceHTrend.com

GeRAK Aceh: Hibah APBA untuk 100 Organisasi Bertentangan dengan Permendagri 39 Tahun 2020

17/01/2021 - 07:32 WIB
Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

16/01/2021 - 23:47 WIB
Fitriana, salah seorang pengungsi akibat bencana tanah longsor Gampong Lamkleng, Aceh Besar/FOTO/aceHTrend.

Korban Tanah Longsor Harapkan Pemkab Aceh Besar Bantu Warga Yang Terdampak

16/01/2021 - 17:03 WIB

Menyikapi wacana tersebut, reaksi masyarakat Aceh pun bermunculan. Menurut serambinesw.com, reaksi pertama datang dari Pang Ulee Komando Aneuk Muda Alam Peudeung Al-Asyi, Tuanku Warul Walidin. Saya sendiri baru pertama kali mendengar ada “pasukan” Aneuk Muda Alam Peudeung di Aceh. Pang Ulee ini meminta agar tidak ada lagi pembelokan sejarah Aceh untuk kepentingan Indonesia. Secara diam-diam saya sepakat dengan pernyataan ini. Tapi saya sulit menafsirkan kalimat tersebut. Menurut saya, kalimat tersebut serupa saja dengan “jangan belokkan sejarah Indonesia untuk kepentingan Indonesia”, sebab Aceh juga bagian dari Indonesia.

Kecaman terhadap upaya pengambilalihan tanah waqaf ini juga datang dari pihak lainnya seperti DPR Aceh, Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa ormas yang secara umum menolak rencana tersebut. Akhirnya beranda media sosial pun penuh dengan ragam komentar miring terhadap rencana yang tergolong “gila” tersebut.

Seorang akademisi, M. Adli Abdullah melalui opininya di Serambi Indonesia bahkan menyebut tindakan pemerintah ini sebagai niat jahat. Dalam opininya tersebut, Adli secara ringkas juga mengurai sejarah Baitul Asyi. Dengan demikian, artikel ini tidak lagi memperbincangkan persoalan sejarah aset waqaf Aceh yang saat ini masih berada di bawah pengawasan Saudi Arabiya.

Dari beberapa informasi yang berkembang, saya berkesimpulan bahwa Pemerintah RI, dalam hal ini BPKH terlihat sangat tidak kreatif. Tidak ada hal baru yang mampu mereka tawarkan selain “siasat-siasat” yang sama sekali tidak efektif.

Tentu semua pihak patut “curiga” terkait rencana “ambil-alih” tanah waqaf ini, sebab selama ini pengelolaan waqaf di bawah pengawasan Saudi Arabiya nyaris tanpa masalah, sehingga menjadi aneh ketika tiba-tiba pemerintah mencoba mengincar tanah tersebut. Jika memang BPKH serius akan melakukan investasi, maka langkah yang harus dilakukan adalah membeli tanah baru di Saudi Arabiya, bukan justru “menumpang” investasi pada tanah milik orang lain semisal Baitul Asyi.

Tentu tidak ada yang melarang BPKH melakukan investasi di Saudi Arabiya, apalagi jika manfaatnya diperuntukkan bagi kepentingan umat Islam Indonesia. Tapi investasi dimaksud adalah investasi yang serius, bukan “gaya-gayaan” belaka. Apalagi jika sampai menggunakan alasan investasi dengan menggunakan dana publik hanya untuk kepentingan golongan tertentu. Masyarakat sudah cukup trauma dengan perilaku koruptif sebagian oknum pengelola keuangan di negara ini.

Demikian pula dengan rencana “ambil-alih” tanah waqaf Baitul Asyi, sampai saat ini belum diketahui apakah rencana tersebut untuk kebaikan Baitul Asyi (masyarakat Aceh), atau hanya sekedar “siasat” demi kepentingan “periuk nasi” oknum tertentu.

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Gerindra Sebut Jokowi dan SBY Sedang Main Drama

Selanjutnya

Kemenag Aceh Kerjasama dengan UIN Ar-Raniry

BACAAN LAINNYA

Anggota DPD RI Sudirman @aceHTrend/Mulyadi Pasee
OPINI

Pesona Haji Uma

Selasa, 11/02/2020 - 13:36 WIB
Khairil Miswar.
OPINI

Akai Peulandoek Gubernur Kita

Sabtu, 28/12/2019 - 07:35 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Belajar Jujur dari Kadin Aceh

Jumat, 15/11/2019 - 15:19 WIB
Ilustrasi @kompasiana
OPINI

Kedai Kopi dan Generasi Sampah

Sabtu, 09/11/2019 - 15:30 WIB
Prabowo Subianto saat mendapat dukungan dari KSPI. Foto: ANTARA
OPINI

Bila Cinta Didusta

Minggu, 27/10/2019 - 08:59 WIB
Unsyiah
OPINI

Darussalam ke DarusTalam?

Jumat, 30/08/2019 - 14:03 WIB
aceHTrend.com
Kolom

Ada Beruang Dipukul?

Minggu, 18/08/2019 - 11:31 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Syariatisasi Bandara: Ide Brilian Bupati Aceh Besar

Sabtu, 27/07/2019 - 17:23 WIB
Khairil Miswar.
OPINI

Aceh Seperti Kapal Patah Kemudi

Kamis, 25/07/2019 - 05:42 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Foto: Humas Kemenag Aceh.

Kemenag Aceh Kerjasama dengan UIN Ar-Raniry

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Seorang ASN asal Bireun meninggal di Langsa, Jumat (15/1/2021).

    Diduga Alami Gangguan Jiwa, Seorang ASN Asal Bireun Ditemukan Meninggal di Langsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Nanggroe Kunjungi Kawasan Wisata Ulee Lheue, Ini Komentarnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hibah Rp9,6 Miliar APBA 2020 untuk 100 Organisasi Tidak Menyalahi Aturan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari China hingga Jerman, 7 Negara Ini Kembali Lockdown Usai Covid-19 Mengganas Diserang Gelombang Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dek Gam Apresiasi Kapolres Pidie karena Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan dan Perkosaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Andi HS/FOTO/Ist.
Masyarakat Sipil

Di Tengah Kondisi Rakyat Aceh Yang Memprihatinkan, Andi HS Kritik Organisasi Pemuda Penerima Dana Hibah

Ahmad Mirza Safwandy
17/01/2021

Kameng yang meulangga Qanun Banda Aceh Nomor 12 Thôn 2004, dibahu lé Satpol PP diba u UPTD Rumah Potong Hewan, Gampong Pande. Foto/ Ist.
Banda Aceh

Jak Meuröt u Banda, Saboh Leumo & Lhe Boh Kamèng Dibeureukah Lé Satpol PP

Muhajir Juli
17/01/2021

aceHTrend.com

GeRAK Aceh: Hibah APBA untuk 100 Organisasi Bertentangan dengan Permendagri 39 Tahun 2020

Redaksi aceHTrend
17/01/2021

Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

Redaksi aceHTrend
16/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.