• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Menolak RS Siloam Hadir di Aceh

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Senin, 19/03/2018 - 08:30 WIB
di MAHASISWA MENULIS
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Irhas F. Jailani*)

Siloam namanya, Lippo Group pemiliknya. Bagi insan intelektual, Lippo Group sama sekali tidak asing. Simposium bisnis ini dikenal dengan figur utamanya Mochtar Riady, yang sudah terlanjur dilabeli sebagai pengusaha keturunan Cina yang sudah sangat sukses dan dianggap sebagai pemodal terbesar dalam kontestasi politik nasional. Kini perusahaan tersebut mulai menjajal Aceh sebagai lahan investasi bisnis di bidang kesehatan dengan anak perusahaan Siloam sebagai perpanjangan tangan perusahaan utama.

Aksi tersebut disambut masyarakat Aceh terutama Kota Banda Aceh dengan reaksi yang fanatik. Seperti yang lazim diketahui, masyarakat Aceh adalah komunitas yang dikenal fanatik terhadap agama Islam. Masyarakat Aceh, walaupun tidak semuanya taat akan ajaran Islam namun siap mati ketika agama Islam disentuh kedaulatannya. Dalam kasus ini, bangunan eks mall yang berada di kawasan Beurawe akan dibangun rumah sakit swasta. Yang menjadi titik fokus kesan pertama masyarakat Aceh ketika melihat logo RS Siloam adalah lambang salib yang identik dengan agama Kristen. Respon reaktif tersebut agaknya terlalu berlebihan mengingat ada beberapa instrumen medis yang berlogokan palang salib seperti ambulans dan tentu saja Palang Merah Indonesia.
Selama ini, mayoritas masyarakat Islam Aceh terjebak dalam perangkap semiotis. Terperangkap dalam jerat simbol-simbol ini tentu berbahaya sekali dalam kehidupan bermasyarakat. Bisa saja kita mengabaikan dan melupakan substansi sesuatu sehingga kebenaran bisa disalahkan dan kejumudan dilestarikan.

Sebagai umat Islam yang hidup di zaman modern tentu saja kemampuan menjawab tantangan zaman itu sendiri menggunakan nilai-nilai Islam adalah sebuah keharusan. Lippo Group dengan Siloam sebagai utusannya di Aceh adalah simbol “Qarun” atau kapitalisme. Tentu saja kapitalisme sangat bertentangan dengan Islam, hal ini dibuktikan dengan penindasan negara-negara dunia pertama dengan ideologi kapitalismenya membelenggu negara-negara dunia kedua yang mayoritas berada di benua Asia dan negara-negara dunia ketiga yang berada di benua Afrika. Menurut Said Muniruddin dalam buku Bintang ‘Arasy, seiring perkembangannya ideologi ini berubah menjadi “tuhan-tuhan” kecil dan disembah lalu dipatuhi oleh penganut ideologi tersebut. Substansi persaksian primordial manusia(Al-A’raf:172) adalah membebaskan diri dari belengggu-belenggu selain Tuhan. Sehingga menerima kapitalisme berarti menduakan Tuhan yang Maha Esa atau lebih dikenal dengan istilah syirik. Sehingga penindasan yang dilakukan oleh belenggu-belenggu tersebut terhadap manusia adalah thagut yang harus dilawan.

BACAAN LAINNYA

Tidak Ada Konten Tersedia

Penolakan RS Siloam sejatinya adalah penolakan terhadap thagut yang menindas bukan simbol salib. Kehadiran RS akan mengakibatkan ketimpangan dalam masyarakat. Masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas tentu saja akan memilih pelayanan premium sekelas RS Siloam. Penggunaan layanan kesehatan swasta tersebut mengakibatkan bertambahnya kekayaan yang sudah ditumpuk oleh Lippo Group. Selain itu, migrasi penggunaan layanan kesehatan yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara akan mengubah tatanan sosial. RS konvensional akan dicap sebagai rumah sakit rakyat di bawah garis kemapanan dan menghadirkan ketidakadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Pada akhirnya, sudah menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat untuk membaca tanda-tanda dan tidak terhisap dalam pasir hisap yang penuh dengan tanda-tanda. Citra masyarakat madani adalah masyarakat yang tercerahkan. Tarbiyah atau pendidikan adalah modal utama untuk mencapai masyarakat cita. Semoga suatu saat kita semua bisa mencicipi lezatnya berkehidupan dalam masyarakat madani. Semoga.

*Penulis adalah Sekretaris Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah periode 2015/2016 dan Sekretaris Umum HMI Komisariat FKIP Unsyiah periode 2017/2018 serta Instruktur di HMI Cabang Banda Aceh.

Foto: Wikipedia.

Tag: Aceh tolak siloamHermes mallRS Siloam
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Cara Tanam Cabe Agar Raup Laba Ratusan Juta

Selanjutnya

Jalan Panjang RAPBA 2018

BACAAN LAINNYA

Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Catatan Kecil tentang Singkil

Minggu, 17/01/2021 - 23:45 WIB
Noer Zainora
MAHASISWA MENULIS

Mempertanyakan Komitmen Pemerintah dalam Menerapkan Qanun LKS

Minggu, 17/01/2021 - 15:56 WIB
Mariana Syahfitri
MAHASISWA MENULIS

Manfaat Mempelajari Matematika: dari Berpikir Logis hingga Jadi Kreator Konten

Senin, 04/01/2021 - 10:46 WIB
Wahlul Zikra.
MAHASISWA MENULIS

Pemuda Aceh Dalam Pelukan Judi Chip Domino

Sabtu, 26/12/2020 - 07:54 WIB
Dian Saputra. Mahasiswa asal Singkil.
MAHASISWA MENULIS

Setitik Mutiara di Ujung Sungai Singkel

Kamis, 10/12/2020 - 06:05 WIB
Baihaki.
MAHASISWA MENULIS

Bahaya Popularitas Dunia dan Solusinya

Kamis, 26/11/2020 - 07:25 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

Demokrasi Kita Semakin Menurun?

Selasa, 20/10/2020 - 12:23 WIB
Ahmad Zharfan
MAHASISWA MENULIS

UU Cipta Kerja untuk Kesejahteraan dan Keadilan di Indonesia?

Selasa, 13/10/2020 - 10:41 WIB
Aulia Prasetya
MAHASISWA MENULIS

Demokratis, Birokrasi, dan Mahasiswa 

Kamis, 24/09/2020 - 18:24 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Jalan Panjang RAPBA 2018

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Massa AGAH melakukan unjuk rasa di depan Dinas Perhubungan Aceh, Kamis (25/2/2021). Mereka menduga bila 3 unit KMP Aceh Hebat dibangun dari kapal bekas pakai. Foto/Ist.

    Tuding Kapal Aceh Hebat Dibangun dari ‘Rongsokan’, Massa Demo Dishub Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Babah Lhung Blangpidie Temukan Bayi Dalam Goodie Bag di Warungnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jumlah Pengangguran di Aceh Berada di Peringkat 8 Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pria di Idi Tunong Tusuk Besannya dengan Pisau karena Kesal pada Menantu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM, saat disuntik vaksin tahap dua, Kamis (25/2/2021).
BERITA

Wakil Wali Kota Langsa Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Dua

Syafrizal
25/02/2021

aceHTrend.com
BERITA

PNS Abdya Sumbang Rp54 Juta untuk Korban Gempa Sulbar dan Banjir Kalsel

Masrian Mizani
25/02/2021

Sulaiman di RS Graha Bunda Idi Rayek.
BERITA

Pria di Idi Tunong Tusuk Besannya dengan Pisau karena Kesal pada Menantu

Syafrizal
25/02/2021

Muslim Ayub/Foto/Istimewa.
Hukum

Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

Redaksi aceHTrend
25/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.