ACEHTREND.CO, Aceh Jaya – Kabar Nyak Sandang, pemegang bukti obligasi (surat hutang) pemerintah pusat yang disebut untuk keperluan membeli pesawat (Seulawah RI 001) bertanggal 9 Oktober 1950 berkeinginan naik haji mendapat tanggapan dari Pimpinan DPRA, Sulaiman Abda.
“Kita wajib bantu Ayah Sandang, istri dan anaknya untuk bisa naik haji dengan dukungan pemerintah pusat,” sebutnya dan mengajak aceHTrend untuk bertemu langsung Nyak Sandang, Senin (19/3/2018).
Wakil Ketua DPRA itu salut dengan Nyak Sandang yang masih menyimpan bukti obligasi dengan baik. “Beliau sosok rakyat yang percaya pada ulama dan umara kala itu, yaitu Daud Beureueh, sehingga bukan hanya bersedia memberi hutang, tapi juga percaya bahwa pemerintah akan membayar hutang bila sudah jatuh tempo,” kata Sulaiman Abda.
Kepercayaan itu, menurut Sulaiman Abda, tentu tidak mudah dijaga ditengah dinamika politik Aceh yang sangat keras, karena itu keinginan Nyak Sandang penting diwujudkan oleh pemerintah pusat.
Mengacu kepada bukti obligasi yang dimiliki, Ayah Sandang sudah menyimpan bukti obligasi selama 68 tahun. Pada surat obligasi tercatat matjam hutang: obligasi, djumlah hutang: seratus rupiah, nama yang mendaftar: Nyak Umar, Tempat tinggal: Djaya, Ketjamatan Djaja, Lamno, 9 Oktober 1950.
“Pemerintah pusat perlu menyahuti keinginan Ayah Sandang sekaligus menyelamatkan bukti obligasi karena ini adalah dokumen sejarah hubungan Aceh dengan RI dalam konteks sejarah perjuangan,” tambah Sulaiman Abda yang ikut berbicara langsung dengan Ali Mocktar Ngabalin untuk membantu melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat. Pada kesempatan itu Ali Mocktar Ngabalin juga berbicara langsung dengan Nyak Sandang via telepon yang sesekali disisipi bahasa Aceh.
Bukan hanya pemerintah, Sulaiman Abda juga mendorong pihak Garuda Indonesia untuk juga peka sejarah dan bersedia ambil bagian dalam membantu Nyak Sandang. Sulaiman Abda juga memandang pihak Bank Indonesia dan pihak lainnya yang terkait dengan bukti-bukti sejarah keungan seperti obligasi untuk menaruh hormat kepada keluarga yang peduli bukti sejarah seperti Nyak Sandang di Aceh Jaya dan keluarga Mak Bidin di Aceh Barat yang dikabarkan juga masih menyimpan bukti obligasi yang disebut untuk keperluan membeli pesawat guna membantu perjuangan RI.
Sulaiman Abda hadir langsung di kediaman Nyak Sandang, Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah, Bustami Usman. Ayah Sandang diakhir pertemuan juga memohon agar pemerintah bersedia membangun mesjid di Gampongnya. “Nyo mesjid loen tinggai untuk aneuk coco nyang na di gampong nyo,” ujar ayah yang lahir tahun 12 Juni 1927. []