• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Literasi Media Untuk Cegah Radikalisme

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Jumat, 23/03/2018 - 23:35 WIB
di Media
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.CO, Banda Aceh: Radikalisme merupakan fenomena yang membutuhkan penangganan serius dan langkah antisipatif yang cermat, salah satunya dari sisi pemberdayaan kelompok rentan terhadap konsumsi media terutama kaum muda.

Hal tersebut disampaikan oleh pakar komunikasi FISIP Unsyiah, Rahmat Saleh, M.Comm sebagai pemateri pada acara workshop dengan tema Metode Komunikasi dan Bahaya Kelompok Radikal Untuk NKRI di di Aula Serba Guna Polda Aceh, Banda Aceh, Kamis (22/3).

“Faktanya radikalisme mengincar kaum muda sebagai sasaran rekruitmen, oleh karena itu penting sekali untuk membekali mereka dengan pemahaman yang baik dan benar tentang media dan konsumsi konten media. Literasi media berkontribusi untuk mencegah radikalisme”, ujar Rahmat.

Menurutnya, literasi media termasuk literasi digital mutlak diperlukan mengingat Indonesia memiliki jumlah media terbesar di dunia.

BACAAN LAINNYA

Barang bukti sabu-sabu yang ditemukan di lapas @ist

Petugas Gagalkan Penyelundupan Sabu ke Lapas Kelas II Blangpidie Abdya

20/01/2021 - 09:54 WIB
aceHTrend.com

Politik Bendera dan Parlok Bangsamoro di Filipina

20/01/2021 - 07:19 WIB
KIP Aceh menetapkan tahapan Pilkada 2022. Keputusan tersebut dibuat pada Selasa (19/1/2021) di Banda Aceh.

KIP Aceh Tetapkan Tahapan Pilkada 2022

19/01/2021 - 22:08 WIB
Ilustrasi

Listrik Padam di Beberapa Daerah di Aceh, PLN Minta Maaf

19/01/2021 - 21:13 WIB

“Data Dewan Pers menunjukan bahwa Indonesia memiliki 47.000 media dan khusus mengenai media online, dari 43.000 media, hanya 234 media yang memenuhi syarat UU Pers. Bayangkan apa jadinya kalau sumber informasi yang begitu berlimpah kemudian disusupi dengan pemikiran-pemikian radikal yang mengancam keutuhan NKRI”, kata dosen Jurusan Komunikasi FISIP Unsyiah.

Rahmat menggambarkan Indonesia termasuk pengguna media sosial yang besar dan aktif, sementara karakteristik netizen Indonesia itu ibarat orang yang sangat haus dan lapar akan informasi, “semuanya langsung ditelan tanpa sempat dikunyah dengan baik, dan lebih parah lagi cenderung latah untuk me-repost informasi yang belum tentu benar atau justru Hoax”, paparnya.

Dalam kesempatan itu, Rahmat yang juga pernah menjabat sebagai Komisioner Komisi Penyiaran (KPI) Aceh, mengingatkan penting sekali untuk “membumikan Pancasila” terutama dikalangan pelajar, mahasiswa dan pemuda.

“Pacasila semestinya bukan semata-mata untuk dihafal saja tetapi mampu dipahami, dihayati dan diamalkan dalam keseharian. Nah, diperlukan cara-cara yang kekinian supaya anak muda terutama generasi milenial dapat memahami Pancasila dengan lebih mudah dan menyenangkan”, tegasnya.

Pada sesi akhir pemaparannya Rahmat mengungkapkan bahwa radikalisme saat ini juga harus direspon dengan merangkai pesan-pesan yang lebih kreatif untuk memunculkan deradikalisasi.

“Pesan-pesan melawan radikalisme perlu dibuat sekreatif mungkin dan menyentuh sisi sanubari anak-anak milenial karena mereka lah yang menjadi sasaran empuk gerakan radikal”, tutupnya.

Acara tersebut dihadiri oleh ratusan peserta dari pihak kepolisian dan diisi oleh pemateri dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh serta Badan Kesbangpolinmas Aceh.

ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Warga Singkil Juga Memegang Obligasi Pemerintah RI

Selanjutnya

Di Lhokseumawe, Dua Pelaku Pelecehan Seksual Dicambuk

BACAAN LAINNYA

Sejumlah pengurus SMSI Provinsi Aceh, menggelar rapat perdana di warkop Buna Kupina, Banda Aceh, Senin (23/2/2020). [Ist]
Media

Ketua SMSI Aceh: Kekompakan Diawali dari Keterbukaan

Senin, 24/02/2020 - 23:22 WIB
Komunitas Muda Aceh Melek Media (KOMEMA) pada acara Digital Investigative Reporting Training for Aceh Youth pada 5-6 Februari 2020 di Banda Aceh. (foto: rahmat)
BERITA

KOMEMA Gelar Pelatihan Jurnalistik Investigatif Digital

Kamis, 06/02/2020 - 12:57 WIB
Para peserta Focus Group Discussion (FGD) mendiskusikan berbagai perspektif terkait dengan kemasan dakwah radio yang efektif terutama untuk sasaran pendengar milenial. (FISIP Unsyiah)
Media

Unsyiah Latih Program Dakwah Radio untuk Generasi Milenial

Sabtu, 21/04/2018 - 21:52 WIB
aceHTrend.com
Media

Oligarki Media di Indonesia dan Perannya dalam Arah Pemberitaan

Senin, 25/12/2017 - 18:54 WIB
aceHTrend.com
KKR Aceh

The Guardian Muat Kisah Anak yang Kembali Setelah 40 Tahun Hilang “Diadopsi”

Kamis, 21/12/2017 - 16:00 WIB
Ketua Panitia Pelaksana, Rahmat Saleh, M.Comm. (kanan) Rahmat Saleh, menyerahkan sertifikat kepada Dr. Salman Syarifuddin MA selaku pemateri training.
BERITA

FISIP Unsyiah Latih Komunitas Program Dakwah Kreatif di Radio

Rabu, 13/12/2017 - 17:27 WIB
aceHTrend.com
Dunia

Masjid di Amerika Dibom, Namun Nyaris Luput Dari Perhatian Media

Minggu, 06/08/2017 - 23:42 WIB
aceHTrend.com
Media

Jurnalis Amerika Ini Tantang TNI Terkait Tulisan Makar

Sabtu, 22/04/2017 - 09:15 WIB
Muhammad Fahri Asidiq ‎(11) bocah yang menderita tulang rapuh akibat mengidap penyakit Osteogenesis Imperfecta bersama ibunya, Sri Astati Nursani. (Kompas)
Media

“Kalau Begini Terus, Aku Ingin Mati Saja, Bu”

Senin, 10/04/2017 - 14:44 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Foto: Mulyadi/ aceHTrend.

Di Lhokseumawe, Dua Pelaku Pelecehan Seksual Dicambuk

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Salah satu hasil perundingan damai antara Moro Islamic Liberation Front (MILF) dengan Pemerintah Filipina, adalah lahirnya otonomi. Salah satunya adalah dibenarkannya bendera Bangsamoro berkibar di daerah otonomi tersebut. Foto/Ist kiriman Nur Djuli.

    Rayakan Otonomi, Bendera Bangsamoro Berkibar di Cotabato

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KIP Aceh Tetapkan Tahapan Pilkada 2022

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rimo: Dari Afdeling Kebun Terus Menggeliat Menjadi Pusat Perdagangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Langgar Aturan, Polisi Diminta Usut Proses Hibah APBA untuk 100 Organisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Barang bukti sabu-sabu yang ditemukan di lapas @ist
BERITA

Petugas Gagalkan Penyelundupan Sabu ke Lapas Kelas II Blangpidie Abdya

Masrian Mizani
20/01/2021

aceHTrend.com

Politik Bendera dan Parlok Bangsamoro di Filipina

Muhajir Juli
20/01/2021

KIP Aceh menetapkan tahapan Pilkada 2022. Keputusan tersebut dibuat pada Selasa (19/1/2021) di Banda Aceh.

KIP Aceh Tetapkan Tahapan Pilkada 2022

Muhajir Juli
19/01/2021

Ilustrasi
BERITA

Listrik Padam di Beberapa Daerah di Aceh, PLN Minta Maaf

Mulyadi Pasee
19/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.