• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Nurul Huda; Masjid yang Dibangun Dari Sprit Gotong Royong

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Rabu, 30/05/2018 - 18:18 WIB
di MESJID, Sejarah
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.CO, SINGKIL | MASJID PERTAMA di Gosong Telaga, Singkil Utara, Aceh Singkil, terletak di Kampung Pasar Lama, Desa Gosong Telaga Selatan.

Konon masjid itu dibangun, dari sprit gotong royong yang digerakan Syekh Jalaluddin Padang Ganting (wafat 2 Safar 1324 H atau tahun 1903).

Di masjid tadi, Syekh Jalaluddin Padang Ganting, mengajarkan ilmu syariat kepada murid-muridnya.

Beliau juga, mengajar ilmu aqidah, fikih, dan ilmu keislaman lainnya, tak terkecuali ilmu tarekat.

BACAAN LAINNYA

Polisi melakukan identifikasi dua kerangka yang ditemukan di tambak oleh warga @ist

Dua Kerangka Manusia Ditemukan di Aceh Timur, Diyakini Ayah dan Anak serta Korban Konflik

27/01/2021 - 20:22 WIB
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, S. H., S. I. K., M. Si.

Teroris yang Tertangkap Rencanakan Bom Bunuh Diri di Aceh

27/01/2021 - 11:59 WIB
Aryos Nivada/FOTO/ Humas Dinsos Aceh.

Aryos: Pilkada Aceh Seharusnya Tunggu Keputusan KPU Pusat

27/01/2021 - 09:15 WIB
aceHTrend.com

Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

27/01/2021 - 07:22 WIB

Di masjid itu pula, Syekh Jalaluddin Padang Ganting mempolarisasi tradisi-tradisi, adat-istiadat, dan pradaban Islam.

Pendeknya tak berlebihan jika dikatakan,  masjidlah sebagai wahana yang dijadikan Syekh Jalaluddin untuk menginsyafkan warga agar menjadi insan yang beriman dan takwa.

Karena masjid yang dibangun Syekh Jalaluddin, tidak memadai lagi sebagai tempat shalat berjamaah.

Pada tahun 1963, warga membangun masjid lain, yakni di Ujung Tanah, Desa Gosong Telaga Utara.

Masjid itu, berkonstruksi kayu. Terbuat dari kayu-kayu pilihan, seperti kapur, meranti, damar laut, rasak dan lain-lain. Sedangkan lantai masjid terbuat dari beton dan beratap seng.

Masjid tanpa nama itu, lebih besar dari masjid semula. Ia memiliki satu kubah yang menjulang  tinggi dan atapnya berundak-undak.

Untuk menyanggah kubah, di tengah-tengah masjid didirikan delapan pilar kayu berkualitas bagus.

Selain itu, arsitektur masjid, dekorasi, ornamen interior, dan eksterior dibuat juga dari bahan kayu, diukir relif dan kaligrafi.

Melengkapi kesempurnaan masjid, dibangun beberapa unit sumur sebagai sumber air bersih dan satu unit kulah besar, tempat  jamaah berwudhuk.

“Masjid Gosong Telaga itu, meskipun sederhana, tapi sangat apik, menarik, dan indah,” begitu tutur warga Gosong Telaga, Syafii kepada penulis.

Persis di belakang masjid, masyarakat membangun rumah untuk ditempati guru.

Rumah itu djadikan pula sebagai tempat pengajian,  melaksanakan ritual tawajuh, dan kegiatan persulukkan.

Karena penduduk Gosong Telaga bertambah terus. Masjid pun  tak mampu lagi menampung membludaknya jamaah.

Pada tahun 1980, warga  Gosong Telaga dibawa komando mantan Mukim Gosong Telaga, H Fatani, membangun masjid baru berkonstruksi beton.

Dan H Fatani pula diangkat sebagai Ketua Panitia Pembangunan masjid.

Sedangkan tukang bangunan masjid, dipercayakan pada Angku Sarudung, sosok tukang tiga zaman (masa penjajahan Belanda, Jepang, dan Masa Kemerdekaan).

Angku Tukang ini—begitu warga memanggilnya–berdomisli di Pulo Sarok, Singkil.

Setelah peletakkan batu pertama, masjid yang dulu tanpa nama, lalu oleh Hj Muli, isteri H Fatani, ditabalkan nama Nurul Huda.  Artinya, cahaya petunjuk.

Menariknya, bahan dasar pembangunan Masjid Nurul Huda Gosong Telaga, seperti batu, pasir, dan kayu, diambil  warga secara bergotong royong.

Malah, saat-saat pekerjaan besar, mencor masjid misalnya, warga juga dilibatkan. Termasuk, menanggung dana pembangunan masjid.

Ketika itu, warga Gosong Telaga memberikan dana pembangunan masjid dengan cara bergugu atau meuripeh.

Dari informasi warga Khairul, batu bahan bangunan Masjid Nurul Huda, diambil dari Sungai Aek Sirahar, Kampung Kinali, Barus, Tapanuli. Warga mengambilnya, dengan menggunakan perahu masyarakat.

“Batu itu, diambil berdasarkan inisiatif warga. Biaya operasional ke sana, sepenuhnya ditanggung oleh warga,” tutur Khairul.

Batu itu diambil ke Barus tambah Khairul, dengan menggunakan perahu nelayan. Saat yang dipilih ketika bulan terang, ketika nelayan tidak melaut.

Pada saat itu jumlah perahu masih sangat terbatas, karena  hanya dimiliki oleh orang-orang yang berekonomi menengah ke atas.

Perahu itu, didayung selanjutnya digandeng oleh boat.  Satu perahu mampu mengangkat  batu  ± 3 ton.

Perahu pengangkut batu itu, awal-awalnya ditarik oleh boat perusahaan PT Gunung Raya pulang pergi. Hanya sempat  sekali berangkat saja.

Sedangkan selanjutnya, ditarik oleh boat yang dimiliki warga Gosong Telag sendiri.

Karena boat telah ada, jika warga yang ingin mengambil batu ke Barus untuk bahan pembangunan masjid selanjutnya,  tak lagi menggunakan perahu. Tetapi sudah menggunakan boat.

Apalagi, kapasitas batu yang diangkut sama banyak  dengan yang diangkut perahu, yaitu berkisar  3 sampai 4 ton.

Menariknya, sebelum  “pasukan” pengambil batu berangkat ke Barus,  warga lainnya tak kecuali ibu-ibu, berbondong-bondong mengantarkan mereka di dermaga.

Sembari mengantar, dilaksanakan upacara ritus keagamaan dan adat istiadat setempat, berupa peusejuk, doa, dan kumandang azan terlebih dahulu.

Setelah kembali ke Gosong Telaga, team pengambil batu juga disambut dengan meriah. Di eluh-eluhkan bak pahlawan pulang dari medan laga.

Lalu, batu dalam perahu atau boat dibongkar dan diangkut  oleh warga secara bergotong royong ke lokasi masjid.

Tak terkecuali juga, melibatkan ibu-ibu dan anak-anak sekolah. Semuanya dikerjakan dengan perasaan gembira, senang alang kepalang, dan ikhlas. Mereka bekerja tanpa pamrih demi membangun rumah Allah.

Sedangkan material bangunan lainnya, seperti pasir, diambil dari Kecamatan Simpang Kanan (termasuk Gunung Meriah sekarang), yaitu dari Sungai Salabuan.

Sebagaimana waktu pengambilan batu ke Barus, pengambilan pasir juga dilakukan oleh orang dewasa, pemuda, daan remaja-remaja. Waktunya pun pada saat  bulan terang ketika masyarakat libur melaut.

Pasirnya, tidak diangkut dengan perahu atau dengan boat. Tetapi dengan mobil truk perusahaan PT Gunung Raya Utama Timber, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspor  dan pengolahan balok .

Kendati pembangunan Masjid Nurul Huda Gosong Telaga tergolong  lamban karena biayanya dari swadaya masyarakat teramasuk pula pengutipan amal laut dari nelayan sebanyak 2-5 % dan sedekah lainnnya.

Namun, semangat gotong rayong, partisipasi, dan keikhlasan dalam membangun majid, perlu dicontoh dan ditumbuh-kembangkan kembali.

Jadikanlah masjid sebagai tempat berdiri sama rata, tanpa mengenal status sosial, kesukuan, dan ras.

Terlebih lagi, dalam membangun sprit kegotong-royongan.[]

Tag: #Headline
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Pansus Dapil X DPRA Temukan Bangunan Gedung Senilai Rp 1,8 M Dibangun Asal Jadi

Selanjutnya

KNPI Aceh Buka Puasa Bersama 500 Anak Yatim

BACAAN LAINNYA

Makam Syekh Jalaluddin Padang Ganting di Gosong Telaga, Aceh Singkil @aceHTrend/Sadri Ondang Jaya
Sejarah

Syekh Jalaluddin Padang Ganting, Ulama yang Mentobatkan Warga Gosong Telaga

Jumat, 01/01/2021 - 15:23 WIB
Ilustrasi pemukulan dan kekerasan/FOTO: Shutterstock.
MESJID

Usai Salat Sunnah Qobliyah Subuh Seorang Jamaah Dipukul OTK di Musala

Selasa, 06/10/2020 - 14:54 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Masjid Oman Lamprit Peringkat 2 Masjid Teladan Nasional

Sabtu, 20/06/2020 - 00:03 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Program Tahfiz Ramadan BKM Babul Maghfirah Selesai, 26 Tahfiz Diwisuda

Kamis, 21/05/2020 - 22:43 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Program Tahfiz 23 Hari Hafal Dua Juz Alquran, Ini Metodenya

Rabu, 29/04/2020 - 19:05 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Program Tahfiz di Masjid Babul Maghfirah Tanjung Selamat Dimulai Hari Ini

Selasa, 28/04/2020 - 20:22 WIB
ilustrasi @republika
LIFE STYLE

BKM Babul Maghfirah Tanjung Selamat Adakan Program Tahfidz Gratis, Yuk Daftar!

Minggu, 26/04/2020 - 09:09 WIB
Pengumuman pembukaan kembali Mesjid Al-Jihad, Jeulingke, Banda Aceh. [Ist]
LIFE STYLE

Mesjid Al-Jihad Dibuka Kembali, BKM Berlakukan Protokol Khusus

Senin, 06/04/2020 - 17:50 WIB
Logo organisasi Muhammadiyah
LIFE STYLE

Mulai Hari Ini Aktivitas Masjid dan Musala Muhammadiyah di Langsa Dihentikan Sementara

Sabtu, 28/03/2020 - 22:42 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Ketua KNPI Aceh Wahyu Saputra bersama para tamu undangan (Foto: aceHTrend/Taufik)

KNPI Aceh Buka Puasa Bersama 500 Anak Yatim

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Dua residivis narkoba dan barang bukti saat diamankan di Polres Langsa, Senin (25/1/2021).

    Polisi Ringkus Dua Residivis Narkoba karena Kembali Edarkan Sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Syekh Ali Jabeer dan Guru Sekumpul, Yang ‘Hidup’ Setelah Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gubernur Aceh Tunjuk Direktur IDeAS Sebagai Pengawas BPKS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laju Pemanasan Global Semakin Cepat, Tahun 2100 Suhu Bumi Capai 6 Celcius

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kelompok Tani Aceh Utara Terima Bantuan Traktor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati.
BERITA

Seorang Bocah di Abdya Meninggal Diduga Akibat Keteledoran Petugas Puskesmas , Ini Penjelasan Kadinkes

Masrian Mizani
27/01/2021

Anggota DPRA Tgk H Irawan Abdullah @ist
BERITA

Pemerintah Aceh Diminta Serius Berlakukan Zakat Pengurang Pajak

Ihan Nurdin
27/01/2021

Polisi melakukan identifikasi dua kerangka yang ditemukan di tambak oleh warga @ist
BERITA

Dua Kerangka Manusia Ditemukan di Aceh Timur, Diyakini Ayah dan Anak serta Korban Konflik

Syafrizal
27/01/2021

Prosesi kenaikan pangkat Kompol Sulaiman.
BERITA

19 Personel Polres Abdya Terima Penghargaan, Satu Anggota Naik Pangkat

Masrian Mizani
27/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.