• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Indonesia dan Reformasi PBB Abad ke 21

Taufik Ar RifaiTaufik Ar Rifai
Jumat, 29/06/2018 - 23:02 WIB
di Artikel, OPINI
A A
Pasukan keamanan PBB. Foto: Ist.

Pasukan keamanan PBB. Foto: Ist.

Share on FacebookShare on Twitter

M.Yakub A.Kadir*

Indonesia terpilih untuk yang keempat kalinya menjadi salah satu dari 10 anggota tidak tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), pada hari Jumat 8 Juni 2018, untuk masa tugas tahun 2019 sampai dengan 2020. PBB terbentuk oleh inisitif negara-negara pemenang Perang Dunia kedua yang diikuti oleh beberapa negara yang telah merdeka di tahun 1945, sebagai modifikasi dari Liga Bangsa Bangsa(LBB) yang terbentuk setelah Perang Dunia Pertama. Tujuan utama PBB adalah untuk menjaga perdamaian dan ketertiban dunia terutama menyelesaikan persoalan-persoalan yang menjadi imbas dari Perang Dunia kedua termasuk progam dekolonisasi, yang kemudian melahirkan lebih dari seratus negara-negara baru, (sekarang 193 negara) dengan berbagai macam karakter.

Namun kondisi paska Perang Dunia kedua dan sekarang jauh berbeda, apalagi terjadinya perang dingin antara Uni Soviet (sekarang Rusia) dengan Amerika, yang membuat polarisasi kekuatan dunia. Perang dingin ini terus berlanjut dengan bentuk berbeda seperti perang idiologi, digital, nuklir, dagang, dan ilmu pengetahuan di abad ke 21 ini. Oleh karena itu reformasi PBB dengan kondisi terkini tidak dapat dielakan jika PBB serius ingin menjaga misi perdamaian, pembangunan dan keberlanjutan, yang sering digaungkan.

Keberadaan Dewan Keamanan PBB merupakan sentral karena kewenangan dan kekuatan yang dimandatkan kepadanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban dunia. 15 anggota dewan keamanan PBB diproyeksikan sebagai negara- negara pilihan dalam mengambil dan menjalankan kebijakan untuk mengatasi persolan persoalan global. Namun Dewan Keamanan PBB dibagi dua kelompok: pertama 5 negara anggota tetap, yang memiliki hak veto untuk menyetujui atau membatalkan setiap kebijakan dari anggota lainnya. Kehadiran 5 anggota tetap ini merupakan manifestasi dari para pemenang perang dunia kedua, untuk tetap mengontrol tata kelola dunia untuk kepentinganya masing masing. Maka keberadaan Indonesia sebagai anggota tidak tetap, bersama 9 negara anggota tidak tetap lainnya tidak akan begitu bermakna ketika harus tunduk kepada 5 negara anggota tetap.

BACAAN LAINNYA

Ilustrasi perokok. Foto/Anadolu Agency.

Vaksin Covid-19 Tidak bekerja Maksimal di Tubuh Perokok dan Peminum Alkohol

24/01/2021 - 16:26 WIB
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

ASN yang Diamankan oleh Densus 88 Merupakan Bendahara MAA Aceh Timur

23/01/2021 - 12:07 WIB
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Humas Polda Aceh Benarkan Penangkapan Dua Terduga Teroris di Langsa

22/01/2021 - 20:35 WIB
Kajati Aceh Dr Drs Muhammad Yusuf SH MH didampingi oleh Kajari Pidie Jaya Mukhzan SH MH menerima Dr. M. Gaussyah, SH MH.

Fakultas Hukum USK Apresiasi Kinerja Kejati Aceh Dalam Mengusut Kasus Korupsi

22/01/2021 - 19:36 WIB

Tentu masing masing anggota tetap dewan keamanan PBB (Amerika, Inggris, Perancis, China, Rusia) memiliki kepentingan masing masing, dan hampir selalu mengutamakan kepentingannya dengan membawa nama Dewan Keamanan PBB. Hal ini terlihat jelas dalam kebijakan mereka yang bias dalam menyikapi berbagai isu global, seperti krisis nuklir Iran dan korea utara, isu kemanusian Rohingya, penjajahan Pelestina, perubahan iklim, hak asasi manusia, dan lain lain.

Adalah tidak keliru untuk menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB hanya dibentuk untuk merespon terhadap kebutuhan jangka pendek para pemenang Perang Dunia kedua dan memberi legitimasi kepada mereka untuk tetap mengendalikan kebijakan dunia untuk menjaga keamanan dan ketertiban di negara-negara mereka, bukan untuk ketertiban dunia yang sering diretorikakan. Maka Indonesia harus terus berupaya agar reformasi PBB terus dilakukan, terutama untuk meniadakan hak veto dan sistem 5 negara anggota tetap PBB; sehingga makna keberadaan PBB benar benar terlaksana di atas dasar kesetaraan, kebersamaan dan keadilan. Semoga kehadiran Indonesia kali ke 4 di Dewan Keamanan PBB dapat memberi angin segar bagi perubahan besar PBB untuk dunia yang lebih baik.

Wallahu a’lam bisshawab!

*Peminat isu internasional, domisili di Aceh.

Tag: #HeadlineindonesiaPBB
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

MPD Subulussalam Kirim Mahasiswa Penerima Beasiswa ke Surabaya

Selanjutnya

Harga Sawit Anjlok, Rafli Minta Pemerintah Cari Solusi

BACAAN LAINNYA

Ahmadi M. Isa.
Celoteh

Generasi Muda Aceh Harus ‘Divaksin’

Kamis, 21/01/2021 - 09:40 WIB
Mukhlis Puna
OPINI

Asal Mula Siswa Berkarakter Berawal dari Guru

Rabu, 20/01/2021 - 11:46 WIB
Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.
OPINI

LMC (76): Orang Tua dan Covid-19: Kenapa Harus Serius?

Selasa, 19/01/2021 - 18:48 WIB
Bendera Pemerintah Otonomi Bangsamoro. Foto?ist.
Jambo Muhajir

Jalan Tengah untuk Bendera Aceh

Selasa, 19/01/2021 - 16:03 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Digitalisasi di Sekolah, Burukkah?

Senin, 18/01/2021 - 10:52 WIB
Sadri Ondang Jaya. Foto/Ist.

Sadri Ondang Jaya dan Singkel

Sabtu, 16/01/2021 - 23:47 WIB
Ilustrasdi dikutip dari website seni.co.id.
Jambo Muhajir

Kolom: Pelacur

Kamis, 14/01/2021 - 18:47 WIB
Fitriadi.
Artikel

Sekolah Butuh Pemimpin atau Pimpinan?

Rabu, 13/01/2021 - 09:26 WIB
Ilustrasi tewasnya Abrahah dan pasukan gajahnya saat akan menghancurkan Ka'bah / kicknews.today
Pandemi, Sejarah, dan Kebijakan

LMC (75): Era Islam Klasik, Wabah, dan Peradaban

Selasa, 12/01/2021 - 11:16 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Rafli Kande (Foto : Ist)

Harga Sawit Anjlok, Rafli Minta Pemerintah Cari Solusi

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Ilustrasi perokok. Foto/Anadolu Agency.

    Vaksin Covid-19 Tidak bekerja Maksimal di Tubuh Perokok dan Peminum Alkohol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ASN yang Diamankan oleh Densus 88 Merupakan Bendahara MAA Aceh Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelajar Asal Aceh Tamiang Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Langsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammad Nizam Asal Aceh Timur Terpilih sebagai Ketua IKAMAPA Bogor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terduga Teroris yang Ditangkap di Aceh Diduga Terlibat Pengeboman di Polrestabes Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Safrizal dan Siti Hilmi Amirulloh, pemilik Yalsa Boutique.
LIFE STYLE

Luncurkan Produk Busana Muslim, Yalsa Boutique Optimis Diterima Pasar

Redaksi aceHTrend
24/01/2021

Ilustrasi
BERITA

Pelajar Asal Aceh Tamiang Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Langsa

Syafrizal
24/01/2021

Nadya Ulfa
BUDAYA

Puisi-Puisi Nadya Ulfa

Redaksi aceHTrend
24/01/2021

Ilustrasi perokok. Foto/Anadolu Agency.

Vaksin Covid-19 Tidak bekerja Maksimal di Tubuh Perokok dan Peminum Alkohol

Redaksi aceHTrend
24/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.