ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Dalam dua hari ini wilayah Kota Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Jaya dan bahkan sebagian Aceh Utara sedang dilanda angin kencang disertai hujan, masyarakat diimbau agar selalu waspada.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang Zakaria menyampaikan, sebenarnya angin kencang untuk wilayah Aceh sudah dimulai sejak Mei 2018 lalu, menurutnya hal ini karena posisi matahari sudah di belahan bumi utara.
Dengan posisi matahari di belahan bumi bagian utara, maka banyak tekanan rendah lebih sering muncul di belahan bumi bagian utara. Oleh karena tekanan rendah lebih sering terjadi di bagian bumi utara maka, masa udara di belahan bumi selatan akan bergerak menuju low pressure (tekanan rendah) di bumi bagian utara.
“Pergerakan masa udara tersebut maka terjadilah angin kencang yang rata-rata kecepatannya antara 10 sampai 40 km/jam dan akan diperparah bisa mencapai 40 sampai 80 km/jam, atau bila ada munculnya gangguan cuaca berupa siklon tropis atau tekanan rendah di Samudra Pasifik bagian barat seperti bila muncul low pressure di sekitar Philipina dan atau di laut China Selatan,” kata Zakaria, Senin malam (9/8/2017).
Zakaria menjelaskan, hal ini dikarenakan bila muncul siklon tropis di sekitar yang disebutkan di atas maka akan terjadi pembelokan angin atau penyatuan arah angin yang biasa disebut dengan konvergensi akan tumbuh awan cumulo nimbus yang ditandai dengan kilat atau guntur.
“Biasanya diawali dengan angin kencang atau bahkan bisa muncul angin puting beliung atau bahkan bisa juga turun hujan es bila awan nya terlalu rendah dan suhu udara disekitar permukaan awan yang terlalu dingin,” ujarnya .
Zakaria menambahkan keadaan ini diperkirakan berlangsung sampai bulan September dan harus sangat perlu diwaspadai ketika terlihat awan gelap dan diawali kilat dan gutur.
“Seperti yang terjadi hari ini kecepatan angin pinggir pantai Ulelhe mencapai 70 km/jam,” tutupnya.[]
Wartawan : Hendra Keumala
Editor : Irwan Saputra