ACEHTREND.COM,Bireuen- Dua hari jelang pelaksanaan meugang Idul Adha tahun 2018 Masehi, suasana Pasar Induk Kabupaten Bireuen di Gampong Cureh, Kecamatan Kota Juang, masih sepi dari pedagang dan pembeli.
Pantauan aceHTrend, Sabtu (18/8/3018) masih banyak toko yang belum dipergunakan oleh pemiliknya sebagai lokasi berjualan. Masih terikatnya para pedagang dengan ruko lama di dalam Kota Bireuen, disebut-sebut sebagai kendala.
“Masih sepi, para pedagang pun belum pindah ke sini, khususnya yang masih punya masa sewa ruko di pasar lama,” ungkap seorang penjual kelapa kukur. Ia sendiri mengaku semenjak pindah ke Pasar Induk, omzetnya turun.
“Maklum, kan baru dibuka, masih banyak sebab Pasar Induk belum dikunjungi konsumen,” katanya sembari terus mengukur kelapa.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pedagang bumbu dan penjual ikan. Lokasi Pasar Induk yang masih dianggap jauh, merupakan penyebab minimnya kunjungan konsumen. “Sehabis Ashar pasar sudah tidak lagi beraktivitas. Selesai Dhuhur sebagian pedagang juga mulai beres-beres,” kata seorang perempuan paruh baya penjual bumbu masakan, yang menolak namanya dituliskan.
Para pedagang berharap agar Pemerintah Kabupaten Bireuen segera menertibkan pasar liar yang tumbuh bak cendawan di musim hujan, ketika pemkab mulai memindahkan aktivitas jual beli pasar rakyat ke kawasan baru di Gampong Cureh.
Keluhan lainnya, kawasan Pasar Induk baru minim penghijauan, sehingga ketika terik matahari menghujam bumi, suasana pasar seperti di dalam oven. “Pasar butuh peneduh alami, mungkin harus dibuat lajur pohon agar ke depan menjadi teduh,” kata Dewi (21)
Amatan aceHTrend, los yang lumayan banyak pengunjung adalah tempat jualan ikan dan dan daging, selebihnya masih sepi, puluhan ruko tidak buka. Kesan kumuh pun mulai terlihat di Pasar Induk.
Dari informasi yang dihimpun aceHTrend, lokasi pasar dadakan meugang kali ini di ibukota Bireuen, akan digelar di Pasar Induk. “Semoga pelaksanaan pasar meugang di sini, menjadi pemicu hidupnya geliat perdagangan di sini,” ujar seorang pedagang sayur.