ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Sebuah kapal bersama 4 (empat) orang nelayan Aceh dikabarkan terdampar di Thailand. Saat ini sedang dilakukan upaya pemulangan oleh Panglima Laot Aceh.
Sekretaris Panglima Laot Aceh Miftachuddin, mengatakan, nelayan Aceh yang berasal dari Pelabuhan Lampulo itu terdampar di Perairan Phang Nga Thailand.
“Menyikapi informasi ini pihak Panglima Laot Aceh menghubungi pihak korban yaitu Saudara Arifin Nakhoda dengan menggunakan pesan Whats App (WA), nomor WA nya kami dapatkan dari pihak pengurus kapal tersebut,” kata Miftachuddin melalui keterangan tertulisnya, Senin (27/8/2018).
Miftachuddin mengungkapkan ihwal terdamparnya para nelayan hingga ke Thailand. Pada Selasa (14/8/2018), Kapal KM Nelayan 2016/347 dengan menggunakan alat tangkap pancing tuna berangkat melaut dari Lampulo sekitar pukul 14.00 WIB menuju Laut Aceh.
Saat KM Nelayan tersebut menuju sasaran pemancingan kapal, mesin kapal mati dengan tiba-tiba, dan setelah dilihat ternyata mesin mengalami kerusakan baterai sehingga baterai tidak mau cas. Setelah beberapa jam di laut mereka bertemu dengan nelayan dari Hindia yang kemudian membantu mengecas baterai KM Nelayan untuk dapat menghidupkan mesin kembali.
“Nelayan kita juga diberi makan oleh nelayan Hindia tersebut. Sesudah mesin hidup nelayan kita berangkat kembali hendak menuju pulang ke Dermaga Lampulo,” katanya.
Namun saat dalam perjalanan pulang pada keesokan harinya pukul 11.00 WIB, kapal nelayan tersebut bertemu dengan badai dan ombak besar, sehingga kapal KM Nelayan mengalami kerusakan patah as kipas (kumudo), dan tidak dapat diperbaiki lagi, akibatnya mulai 16 Agustus 2018 kapal KM Nelayan tidak bisa jalan lagi dan terkatung-katung di laut lepas selama 8 hari. Kapal beserta para nelayan terbawa angin dari tenggara selatan sehingga mereka terseret ke utara.
“Pada Kamis 23 Agustus 2018 tiupan angin berubah posisi yaitu dari barat daya sehingga mereka terseret ke timur, dengan menggunakan layar mereka terdampar ke pulau Semilan Phanga Thailand, Jarak pulau Sembilan dengan Dermaga pantai Phanga diperkirakan 30 mil laut dan nelayan kita berjumpa dengan nelayan Thailand, kemudian diselamatkan dan ditarik ke darat di Negara Thailand serta diberi makan dan pakaian,” katanya.
Menurutnya, sampai saat ini nelayan masih dikapal dalam keadaan aman dan sehat. Panglima Laot Aceh akan menghubungi Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh dan Pihak Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP) RI, BAKAMLA RI, ALRI, POLAIR Aceh, SAR dan pihak lainnya untuk membantu pemulangan para nelayan tersebut.
“ABK nya terdiri dari Arifin (35) asal Gampong Maju Simeulu Timur, Muhammad (32) asal Gampong Pulo Bungong Batee Pidie, Dedi Surianto (37) asal Gampong Rumah Panjang Susoh Abdya, dan Dendi R (31) warga Dusun samudra Aceh Barat Daya,” sebut Miftach. []
Editor :Irwan Saputra