• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Berkeliling Kota Bireuen yang Kian Romantis

Muhajir JuliMuhajir Juli
Minggu, 23/09/2018 - 18:00 WIB
di LIFE STYLE, Sisi Lain
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Rinai hujan baru saja usai membasahi bumi, lampu ragam warna berkerlap-kerlip mengiringi laju kendaraan yang hilir mudik mengikuti kehendak hati pengendaranya, kota ini begitu sibuk di malam yang dibekap dingin.

SETENGAH jam seusai kumandang azan Insya, saya bersama istri dan anak-anak berangkat ke Pusat Kota Bireuen, tentu untuk sekedar jalan-jalan sembari cuci mata untuk beberapa waktu, sebelum pulang ke rumah ibu di Teupin Mane, Juli, Bireuen.

Sabtu malam (22/9/2018) atau oleh orang Aceh disebut malam Minggu, begitu meriah. Kota Bireuen benar-benar ramai oleh aktivitas manusia. Hilir mudik kendaraan yang tak kunjung memberi waktu aspal jalan untuk bernafas untuk sementara waktu, derap langkah manusia dengan tujuan masing-masing, serta hembusan angin malam yang menyertai malam yang dingin.

Tiba di kota, dua anak saya meminta agar kami memberikan kesempatan bagi mereka untuk mencoba wahana odong-odong yang hilir mudik melayani trip keliling kota. Kami memilih odong-odong yang bertingkat dua, istri saya menolak serta, ia standby di “terminal” di depan Kantor Bank Negara Indonesia (BNI) atau tepatnya di lajur Kota Bireuen edisi tempo dulu.

BACAAN LAINNYA

Peserta Mubes ke-3 IMKJ, berfoto bersama.  Sumber:ist

Azizi Rahmatillah Nahkodai IMKJ

14/04/2021 - 21:17 WIB
CEO acehtrend Muhajir Juli, saat memberikan materi tentang transparansi, akuntabilitas di dalam pelayanan publik. Kegiatan tersebut digelar pada Rabu (7/4/2021) di Bireuen dan dilaksanakan oleh PPMN yang didukung oleh USAID dan Internews. Foto/acehtrend.

Belasan Jurnalis Warga di Bireuen Belajar Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik

08/04/2021 - 08:53 WIB
Seorang petinju dan pelatihnya sedang sparring di lapangan tenis di pusat Kota Bireuen. Foto/Joniful Bahri.

Bireuen Butuh Ring Tinju

03/04/2021 - 16:49 WIB
Barang bukti 350 kg sabu - sabu yang berhasil diamankan dari Bireuen. Foto/Ist.

Polda Aceh Amankan 350 Kg Sabu, Tangkap Satu Perempuan & 10 Lelaki

11/02/2021 - 13:46 WIB

Saya dan Nyak Rafa Al Asrhaf dan Nyak Bilqis Ufaira naik ke tingkat dua yang terbuka tanpa atap. Sejenak saya perhatikan bahwa wahana ini memang untuk anak-anak. Bangkunya terlalu kecil untuk menempatkan pantat saya di sana. Dalam hati saya bergumam “Dua bocah ini berhasil mengerjai saya, mengikuti keinginan fantasi mereka, ah, demi kebahagiaan anak, sejauh tidak melanggar aturan dan norma, tentu tidak masalah.”
aceHTrend.com
***
Bireuen semakin bergeliat, pusat kota selalu menjadi tempat wisata alternatif untuk warga yang sejenak ingin berleha-leha bersama keluarga. Ragam wahana hiburan rakyat yang murah meriah untuk segenap lapisan kelas sosial, tersedia di sini. Odong-odong, komedi putar, serta ragam pilihan lainnya yang tidak saya ketahui namanya.

Dulu Bireuen memiliki beberapa gedung bioskop, mulai dari yang elit hingga ekonomis yang akrab disebut PHR. Sebagai generasi 80-an saya sempat menonton berbagai sinema di berbagai gedung bioskop itu, mulai dari sinema produksi Hollywood, Bollywood, Hongkong, Cina daratan hingga sinema Indonesia, mulai dari film silat hingga film perang. Dari yang masuk akal hingga yang tak bisa dimengerti.

Kini, setelah dihempas konflik, bioskop itu semuanya gulung tikar, gedung-gedungnya sebagian beralih fungsi, dan ada pula yang dirubuhkan untuk dibangun pertokoan.
aceHTrend.com
Odong-odong yang berkeliling diiringi lagu ceria, membuat putri saya mengembangkan senyum sepanjang trip, sesekali mengajukan tanya mengapa burung layang-layang beramai-ramai hinggap di jaringan listrik milik negara. Ketika melihat lampu warna-warni ia akan bertanya mengapa lampu banyak warnanya. Sedangkan putra saya yang kini duduk di bangku madrasah ibtidaiyah, sibuk dengan atraksi Ultramannya.

Jejeran rak pedagang yang meriah dengan ragam kuliner, tukang parkir yang ada di mana-mana mengatur perparkiran, aroma kuah bakso yang merebak. Di sini memang lumayan banyak warung bakso dengan ragam nama. Hingga pengunjung warung kopi yang bercengkerama di tempat duduk masing-masing.

Warung kopi adalah landmark utama kota ini, dengan ragam nama serta menyediakan menu utama arabica, mereka saling menarik pelanggan yang kian hari semakin meninggalkan robusta yang puluhan tahun lalu merupakan komoditas primadona bisnis para pengusahanya. Di kota ini, gaung kopi saring kian meredup –demikian menurut pandangan saya– karena perubahan selera manusia, walau penikmat robusta tetap bertumbuh, apalagi harganya yang murah meriah serta cocok di lidah mereka yang tidak tahan dengan arabica.

***
Pukul 22.00 WIB, saya mengantar istri dan anak-anak ke rumah ibu di Teupin Mane. Di sepanjang jalan kami bercanda karena dua bocah itu sangat riang hatinya, karena seusai berkeliling kota kami membeli burger di sebuah gerobak di “terminal” odong-odong. Mereka berdua terus “berkicau” sembari sesekali meminta pendapat saya, yang hanya bisa mengangguk sembari terus mengenderai sepeda motor yang sudah lumayan tua untuk ukuran matic masa kini.

***

Pukul 02.00 dinihari, saya mengantar seorang teman ke terminal bus antar kota. Dia singgah di Bireuen untuk sejenak beristirahat sembari bersilaturahim, rindu, ya kami saling merindui semenjak pertama berkenalan melalui media sosial facebook.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke kota tujuan, dia saya bawa keliling kota dan kemudian singgah di warung kopi yang menyediakan arabica dalam ragam varian sajian. Sang teman memilih tidak minum kopi, karena sepanjang hari telah meneguk si hitam yang telah menopang ekonomi rakyat lintas benua itu.

Kami bercengkerama di warkop dengan saling berbagi cerita. Kepada saya ia berpesan agar mendukung pembangunan daerah yang dilakukan oleh pemerintah dan memberikan kritik sesuai porsi tanpa perlu berlebihan.

“Kota ini tidak mungkin mati, karena berada di posisi strategis, kota ini akan berdenyut 24 jam karena pelintas pasti menjadikan kota ini sebagai tempat melepas penat,” kata saya sembari ditimpali teman saya itu dengan senyuman.

Apa yang saya sampaikan tentu bukan promosi tanpa bukti, walau malam telah hampir pagi, denyut ekonomi tetap berdetak. Warung kuliner yang dibuka di depan terminal lama terus melayani pelanggan tanpa henti. Kepulan asap dari dapur robusta, kipasan sate yang menghantar aroma daging nan menggugah selera, pedagang keripik dan nagasari serta derap langkah kaki harlan terminal yang saling berebut calon penumpang serta dentuman musik dari tiap bus yang singgah untuk berbelanja penganan ringan.

“10 kilometer ke arah timur, Kota Matangglumpangdua, lebih ramai. Di sana belasan warung kopi terus ramai hingga jelang subuh. Bus-bus berbadan besar singgah di sana,” kata saya sembari menjelaskan bahwa di Matangglumpangdua, semua warung kopi menyediakan sate dan martabak telor yang menjadi menu wajib para pelintas untuk sekedar mengisi perut yang keroncong seusai menempuh perjalanan jauh.

Seusai mengantar sang teman ke tempat naik turunnya penumpang bus, yaitu di depan Kantor Telkom Bireuen, saya beranjak pulang. Jarum jam telah menunjukkan angka pukul 02.30 WIB, udara dingin menusuk tulang, saya rapatkan jaket yang kancingnya telah rusak. Berbagai mobil semakin banyak saja parkir di depan Bank Aceh, pemilik kendaraan dan penumpangnya turun dan segera menuju ke warung yang terus melayani pengunjung yang setiap orangnya memiliki selera yang tidak sama. []

Tag: arabicabireuenkeamanankota bireuenrobusta
Share91TweetPinKirim
Sebelumnya

Kapolres Abdya Ajak Perangi Narkoba dan Informasi Hoax

Selanjutnya

[FOTO]: Suasana Deklarasi Kampanye Damai di Banda Aceh

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
LIFE STYLE

Guru MAN 1 Kutacane Terbitkan Buku Budaya Alas

Minggu, 18/04/2021 - 12:38 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Bea Serendy Kenalkan Pop Falsetto Harmonies Lewat Single Solo Perdana ‘Sampai Matahari Berhenti Bersinar’

Jumat, 16/04/2021 - 11:03 WIB
Lidya Hidayatullah
LIFE STYLE

Mahasiswa STKIP BBG Jadi Peserta Young Muslim Women Summit 2021 Tingkat Internasional

Jumat, 16/04/2021 - 10:19 WIB
Ilustrasi sayuran sehat @Shutterstock
LIFE STYLE

6 Makanan Sehat yang Harus Anda Konsumsi Setiap Hari agar Tubuh Makin Sehat

Kamis, 15/04/2021 - 11:17 WIB
Ilustrasi UTBK
LIFE STYLE

Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2021 Dimulai! Simak Tips Mengerjakan Soal Saintek

Rabu, 14/04/2021 - 09:21 WIB
Mendoan burger hasil kreasi Mutiara Mendoan. Rasanya perpaduan antara Eropa dan Nusantara. Foto/acehtrend/Muhajir Juli.
KoPI Aceh

Mengudap Tempe Mendoan Lezat di Kupi Nanggroe

Senin, 12/04/2021 - 14:59 WIB
Seporsi nasi dan daging berkuah ala Aceh. Foto: Edi Fadhil.
Sisi Lain

Menikmati Aceh Dalam Sepiring Daging Meugang

Minggu, 11/04/2021 - 18:34 WIB
Muammar Khadafi.

Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Minggu, 11/04/2021 - 12:09 WIB
aceHTrend.com

Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Minggu, 11/04/2021 - 11:46 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Photo by : Taufik Ar Rifai

[FOTO]: Suasana Deklarasi Kampanye Damai di Banda Aceh

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
Koni Ramadhan 2021
  • Ilustrasi

    Seorang Anak di Bawah Umur di Aceh Timur Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Memasak untuk Suami yang Tidak Berpuasa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tertipu Investasi Bodong, Seorang Warga Langsa Melapor ke Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemendikbud Tunjuk Banda Aceh sebagai Tempat Pelaksanaan OJT Kepala Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolda Didesak Pimpin Langsung Operasi Penertiban Tambang Emas Ilegal di Aceh Barat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, mengoptimalkan penerapan Qanun Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dengan memberikan sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring) kepada perokok. Foto: Humas Pemkot Banda Aceh.
MAHASISWA MENULIS

Menyoal Kebiasaan Merokok Pelajar SMP di Alue Kaol, Rantau Selamat

Redaksi aceHTrend
19/04/2021

Gunawan
Artikel

Mengenal Potensi Kecerdesan Anak

Redaksi aceHTrend
19/04/2021

aceHTrend.com
BERITA

Istri Anggota Dewan Abdya Santuni Warga Kurang Mampu 

Masrian Mizani
18/04/2021

Alya Amira
BUDAYA

[Puisi] Bertualang di Bulan Ramadan

Redaksi aceHTrend
18/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.