ACEHTREND.COM, Banda Aceh- Malang nian nasib Anita Selpitri, maksud hati menyogok untuk lulus Pegawai Negeri Sipil, alumni diploma III tersebut justru harus kehilangan uang ratusan juta. Sialnya lagi, sang penipu yang berinisial M, masih berkerabat dekat dengan dirinya.
Pelaku penipuan merupakan salah satu dosen di Universitas Jabal Ghafur, Pidie, M disebut-sebut sebagai koordinator calo, yang bertugas memperdaya calon korban yang ingin lulus PNS dengan jalan “jalur belakang”. Total jumlah mangsa yang sudah berhasil “dikibus” oleh M dkk sebanyak 18 orang.
“Yang berijazah SMA sederajat diminta uang sekitar Rp. 100 juta. Kalau seperti saya yang berijazah Deploma (D-III) diminta uang sekitar Rp. 150, dan kalau tamatan S-1 diminta uang Rp. 250 juta,” ungkap Anita didampinggi abang kandungnya, Muliadi dan pamannya, Nazaruddin di Kantor YARA, Lamdingin, Banda Aceh, Senin (24/9/18).
Langkah yang ditempuh oleh Anita, merupakan langkah kesekian kali untuk mencari keadilan. Sebelumnya ia dan keluarganya sudah mencoba melakukan pendekatan kekeluargaan dengan M dan sanak familinya. Tapi tidak kunjung membuahkan hasil.
Motif yang dilakukan oleh M, menurut keterangan yang disampaikan oleh Direktur Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), M menyediakan sepucuk SK pengangkatan. Anita yang percaya bahwa ianya telah lulus sebagai PNS pun menanti panggilan masuk kantor. Akan tetapi penantian itu tidak kunjung berbuah manis. Anita seumpama menanti delima hanyut.
Anita sempat beberapa kali bertanya kepada M. namun ia kerap berkelit. Tak sabar terus dibola-bolai, padahal ia sudah sangat ingin masuk kerja, akhirnya Anita melakukan penelusuran. ternyata SK yang ia terima bodong adanya. Bak disambar petir di siang hari, Anita marah sekaligus kecewa.
Hebatnya lagi, sebelum menerima SK tersebut, Anita dan sejumlah orang lainnya pun sempat mengikuti tes CPNS, dia kemudian baru tahu bahwa yang menggelar tes tersebut adalah sindikat penipu, termasuk M di dalamnya.
“Saya baru menyerahkan 130 juta dari total uang yang harus saya bayarkan untuk lulus menjadi PNS,” ujar Anita dalam konferensi pers.
Menurut Nazaruddin yang merupakan paman Anita, pihaknya sudah beberapa kali menjumpai M agar segera mengembalikan uang yang kadung ia terima. Tapi M bersikap masa bodoh, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Ini tentu sangat miris, menurut Nazaruudin, karena ketika menyerahkan uang dalam jumlah ratusan juta itu, banyak yang menjual sawah, ternah dan har benda lainnya.
Muhammad Sabik, yang ikut serta dalam konferensi pers itu mengaku, antara Anita dan M masih memiliki tali saudara yang sangat dekat. Pihaknya sudah pun menempuh pendekatan secara kekeluargaan, apalagi mengingat mereka punya ikatan keluarga, tapi M memang tidak merasa bersalah. Walau berkomitmen akan mengembalikan uang, tapi itu tidak kunjung dilakukan.
Sementara itu, Direktur YARa Safaruddin, SH, mengatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk menuntaskan kasus tersebut. “Akan kita tempuh jalur hukum,” katanya.
Editor: Muhajir Juli
Komentar