• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Berkunjung ke Bireuen, Kota Unik Syariat Islam di Warung Kopi

Yelli SustarinaYelli Sustarina
Sabtu, 29/09/2018 - 04:44 WIB
di Jalan-Jalan, LIFE STYLE
A A
Pengunjung luar daerah yang singgah di salah satu warkop di Bireuen. Tempat duduk mereka terpisah. (Yelly/aceHTrend)

Pengunjung luar daerah yang singgah di salah satu warkop di Bireuen. Tempat duduk mereka terpisah. (Yelly/aceHTrend)

Share on FacebookShare on Twitter

Bireuen, yang merupakan kabupaten yang pertamakali menyelenggarakan hukum cambuk bagi warganya yang melanggar Qanun Syariat Islam, kembali dibincangkan publik dunia, setelah terbitnya imbauan, yang salah satu poinnya adalah melarang perempuan dan laki-laki non mahram, duduk semeja di warung kopi.

Lalu, apakah dengan adanya imbauan tersebut, warung kopi di sana mati? ataukah dipatuhikah imbauan tersebut? Tentu saja tidak, berikut laporan perjalanan wartawan aceHTrend, kala singgah di Bireuen, ketika hendak menuju Aceh Tengah, beberapa waktu lalu.

Kabupaten Bireun mempunyai peraturan tentang standarisasi warung, kafe, dan restoran, yang harus menyesuaikan diri dengan syariat Islam. Bupati Bireun baru-baru ini mengeluarkan imbauan tentang standarisasi tersebut, di mana salah satu poinnya menegaskan haram hukumnya laki-laki dan perempuan makan dan minum satu meja, kecuali dengan mahramnya.

Sontak peraturan tersebut menjadi perbincangan publik dalam dua minggu terakhir. Walau peraturan ini belum jelas ketentuan hukumnya, tapi berbagai reaksi pun muncul dari masyarakat Bireuen dan daerah lain.

Saat aceHTrend mengikuti kegiatan Famtrip Gathering Pesona Gayo Alas bersama Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Aceh pada 22-23 September 2018, kami sempat singgah di Kota Bireun untuk sarapan di salah satu kafe bernama D’Cofee Break pada Sabtu, (22/9/2018).

BACAAN LAINNYA

Barang bukti 350 kg sabu - sabu yang berhasil diamankan dari Bireuen. Foto/Ist.

Polda Aceh Amankan 350 Kg Sabu, Tangkap Satu Perempuan & 10 Lelaki

11/02/2021 - 13:46 WIB
Ki-ka: Fadhil Rahmi, Helmi Jangka, dan Zainu Yusuf. Foto/Ist.

Mantan Pemain PSSB Berharap SCG Tak Dirubuhkan Sebelum Stadion Paya Kareung Dibangun

06/02/2021 - 07:50 WIB
aceHTrend.com

Pengusaha Minyak Kelapa SA Malahayati Bantu Rehab Rumah Anak Yatim di Bireuen

05/02/2021 - 10:27 WIB
Seorang ASN asal Bireun meninggal di Langsa, Jumat (15/1/2021).

Diduga Alami Gangguan Jiwa, Seorang ASN Asal Bireun Ditemukan Meninggal di Langsa

15/01/2021 - 20:33 WIB

Pelayan warung kopi tersebut segera menyiapkan dua tempat secara terpisah dengan menggabungkan beberapa meja untuk 28 orang. Tanpa harus diberitahukan, para peserta Famtrip dari Banda Aceh langsung duduk secara terpisah antara laki-laki dan perempuan. Di sana dihidangkan berbagai menu makanan untuk sarapan pagi.

Para peserta Famtrip memang sudah mengetahui imbauan dari Pemerintah Kabupaten Bireuen tentang standarisasi kafe di kota tersebut. Namun, bukan karena itu mereka duduk secara terpisah.

“Sebenarnya biar enak saja untuk di foto. Lagian di Aceh memang sudah hal yang lumrah saat makan dalam sebuah acara besar atau kenduri makanannya dipisah antara laki-laki dan perempuan,” ujar Irwanti yang merupakan panitia Famtrip.

Terkait edaran Bupati tersebut, seorang warga Bireuen, Naula menanggapinya dengan dua sisi yang berbeda. Ia mengatakan bahwa peraturan itu merupakan hal yang positif bila tujuannya untuk kebaikan. Apalagi sebagai seorang perempuan peraturan ini bisa menjadi peringatan buatnya dalam cara bergaul dengan laki-laki.

“Namun, di sisi lain perlu dilihat lagi sasarannya siapa? Karena kebanyakan yang ada di kafe atau di warung kopi adalah mahasiswa yang mencari tugas kuliah. Fasilitas wifi yang disediakan di warung kopi cukup membantu untuk menyelesaikan tugas kuliah. Selain itu kafe juga tempat membicarakan bisnis dan lainnya.

Tidak mungkin kita duduk terpisah antara laki-laki dan perempuan mengingat teman kuliah atau rekanan bisnis kita bukan hanya sesama perempuan saja. Jika bukan di kafe atau di warung kopi di mana lagi tempat kita bertemu, sedangkan ruang publik yang disediakan pemerintah tidak ada,” ujar Naula yang juga sebagai Inong Duta Wisata Bireun tahun 2016.

Menurutnya pemerintah Kota Bireun perlu merevisi lagi edaran terkait standarisasi di warung, kafe, dan restoran. “Kalau mau dibuat peraturan tersebut hendaknya di kalangan pemerintahan khususnya di kantin-kantin mereka dulu, baru diterapkan secara umum di masyarakat,” jelas Naula kepada aceHTrend.

Pantauan aceHTrend selama satu jam duduk di D’Coffee Break, tidak ada perempuan dan laki-laki yang duduk satu meja. Namun, di beberapa meja terdapat sekelompok laki-laki dan perempuan yang duduk bersama di dua meja yang digabungkan.

Pihak kafe pun tidak terlalu menggubris bila ada seorang laki-laki dan perempuan duduk di meja yang sama. “Lagian ini kan tempat umum dan banyak orang di sini. Jadi, mengenai imbauan bupati tentang larangan perempuan dan laki-laki duduk satu meja, kami tanggapi biasa saja. Siapa pun pelanggan yang datang kemari, kami tetap melayaninya,” ujar Oriza salah seorang pelayan di D’Coffee. []

Tag: bireuenimbauan bupatiwarung kopi
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Kreativitas Koruptor

Selanjutnya

Made in Made Manggung di Pulau Dewata

BACAAN LAINNYA

Kemilau mentari di ufuk timur Lokop. Foto/Boy Abdaz.
Jalan-Jalan

Harmoni di Tepi Krueng Lokop dan Bakti Pak Tani untuk Negeri

Kamis, 04/03/2021 - 02:28 WIB
Ketua KADIN Aceh, Makmur Budiman. Ia mendukung penerapan Qanun LKS, tapi pengusaha juga harus diberikan opsi. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Ketua Kadin Aceh H. Makmur Budiman Meninggal Dunia

Rabu, 03/03/2021 - 19:09 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

20 Calon Sineas Muda Akan Ikuti Basic Training Aceh Documentary Junior

Selasa, 23/02/2021 - 09:06 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Traveler Ini Naik Vespa dari Aceh Demi Berziarah ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

Senin, 22/02/2021 - 09:13 WIB
Hairil.
LIFE STYLE

Mahasiswa BBG Raih Perunggu di Ajang Olimpiade Sains Bahasa Inggris

Jumat, 19/02/2021 - 09:13 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Mahasiswa STAIN Meulaboh Juara I Lomba Catur Universitas Teuku Umar

Senin, 15/02/2021 - 12:22 WIB
Ayi Jufridar @ist
LIFE STYLE

Penulis Ayi Jufridar Terbitkan Kumpulan Cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger”

Sabtu, 13/02/2021 - 18:00 WIB
Bukhari Daud, M. Ed, Bupati Aceh Besar 2007-2012. Foto: Dikutip dari Facebook Mawardi Hasan (Bang Ady).

Bupati Aceh Besar 2007-2012 Meninggal Dunia

Kamis, 11/02/2021 - 08:18 WIB
Tim STAIN Meulaboh di salah satu SMA di Simeulue. Foto/ist.
Kampus

‘Jemput’ Calon Mahasiswa, STAIN Meulaboh Mamoti ke Simeulue

Rabu, 10/02/2021 - 16:48 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Muhammad Ramadhan Ar-Rasuly (Made in Made) (Ist)

Made in Made Manggung di Pulau Dewata

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Nur Azilla (11) murid SDN 1 Banda Aceh, merawat ibunya yang stroke seorang diri. Kisah ini viral setelah guru melakukan home visit. Foto/Ist.

    Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Miris, Seorang Ibu di Aceh Utara Mendekam di Penjara Usai Terjerat UU ITE

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Angka Perceraian PNS di Abdya Tinggi, Muslizar Minta ASN Tak Baper di Lingkungan Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terkait Ibu Muda yang Dipenjara Bersama Anaknya, Zaini Djalil Sampaikan Solusi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dianggap Berlarut-larut, PDIP Desak Wali Kota Subulussalam Selesaikan Sengketa PT Laot Bangko

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Foto: Sayuti Abubakar (kanan) ketika bertemu Tumin Blang Blahdeh, yang merupakan ulama senior di Aceh. Foto: Ist.

Final! PNA Usulkan Sayuti Abubakar Sebagai Cawagub Aceh

Muhajir Juli
05/03/2021

Bridger Walker (6) memilih melawan anjing gembala yang Jerman yang mencob menyerang adik perempuannya si Wyoming, Amerika Serikat pada 9 Juli 2020. Foto/The Sun.
Anak

Bridger Walker, Bertarung Melawan Anjing Gembala Jerman Demi Selamatkan Adiknya

Muhajir Juli
05/03/2021

Zikrillah, Ketua PB Kompa Jaya. Foto/Ist.
Politik

Pemerintah ‘Ejakulasi Dini’ Bangun Aceh Hebat, Kompa Jaya Harap PNA Komitmen Pada Janjinya

Redaksi aceHTrend
05/03/2021

Nurlaila, salah satu penyintas konflik yang mendapatkan bantuan kursi roda dari BRA. Foto/Ist for acehtrend.
Politik

BRA Salurkan Kursi Roda untuk Masyarakat Penyintas Konflik

Muhajir Juli
04/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.