ACEHTREND.COM, Subulussalam – Dalam rangka mewujudkan program pembangunan berkualitas pada 2020, Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Aceh menggelar Rapat Koordinasi Teknis Rencana Pembangunan (Rakontekrenbang) di semua kabupaten/kota di Aceh. Hari ini, Rakontekrenbang digelar di Kota Subulussalam, Senin (26/11/2018).
Kabid Perencanaan Sarana dan Prasarana Bappeda Aceh, Dedi Fahrian, MT, dalam paparannya mengharapkan para kepala dinas di Kota Subulussalam memperhatikan target pembangunan yang ada dalam RPJMA 2017-2022 agar sinkron dengan provinsi dan tidak tumpang tindih, terutama dalam memanfaatkan dana otonomi khusus dan TDBH migas.
“Selama ini terdapat beberapa usulan program yang belum sinkron. Untuk itulah mulai tahun ini kita gelar Rakontekrenbang 2020 sejak awal agar dapat kita sinkronkan semua usulan program dari kabupaten/kota,” kata Dedi.
Dedi Fahrian menyebutkan, ada empat target utama dalam RPJMA, yaitu pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, peningkatan ekonomi, dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dedi juga meminta agar semua dinas menyiapkan data dukung untuk semua usulan, mulai Detail Engenering Design (DED), Kerangka Acuan Kerja (KAK), studi kelayakan, dan sebagainya.
Sementara Kasubbid Ekonomi dan Investasi Bappeda Aceh, Aswar Liam S. Hut, MAP, meminta agar dinas melakukan intervensi langsung ke basis kemiskinan dalam merancang program pengurangan kemiskinan.
“Dari data yang ada pada kami, kantong-kantong kemiskinan itu terdapat di pedesaan seperti di Rundeng, bukan di kota. Makanya, lakukan intervensi yang tepat langsung ke masyarakat melalui program-program yang sesuai potensi mereka,” kata Aswar.
“Jangan sampai dana otsus habis tapi angka kemiskinan tidak turun secara signifikan. Nauzubillah,” Aswar memberi warning.
Selain para kepala dinas, turut hadir dalam Rakontekrenbang itu Sekda dan Asisten II Kota Subulussalam.[]