ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Baitul Mal Aceh kembali menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama Baitul Mal Kabupaten/Kota se-Aceh tahun 2018. Raker kali ini membahas seputar penguatan kelembagaan dan pengelolaan zakat. Raker berlangsung selama dua hari di Hotel Kyriad Banda Aceh pada Selasa-Kamis, 27-29 November 2018.
“Sengaja kita angkat tema tersebut mengingat saat ini Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sedang membahas qanun baru Baitul Mal Aceh yang tak lama lagi akan disahkan,” kata Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Zamzami Abdulrani dalam sambutannya yang diwakili Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Syariah, Armia Ibrahim, Selasa (27/11/2018).
Menurut Plt Kepala Baitul Mal Aceh, kehadiran para kepala Baitul Mal dan Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten/Kota se-Aceh dapat memberikan masukan terhadap rancangan qanun baru yang akan disahkan nanti. Sehingga masalah-masalah pengelolaan yang selama menjadi kendala mendapatkan solusi dalam qanun baru.
Raker Baitul Baitul Mal Aceh tahun 2018 dibuka oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Setda Aceh, Iskandar Syukri. Dalam arahannya Nova mengapresiasi kinerja Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Kabupaten/Kota se-Aceh.
“Sejauh ini kita melihat kinerja Baitul Mal Aceh cukup baik, bahkan tahun 2018 ini Baitul Mal Aceh kembali mendapatkan penghargaan Baznas Award untuk kategori ‘Baznas Provinsi Teraik se-Indonesia’, untuk itu kami memberi apresiasi semoga capaian tersebut terus ditingkatkan,” ujar Plt Gubenur.
Ia menambahkan, pendapatan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2016, penerimaan zakat Baitul Mal Aceh penerimaan sebesar Rp25 miliar, sedangkan dana infak dan sedekah sebesar Rp22,4 miliar. Sementara pada tahun 2017 meningkat, dana zakat yang dikumpulkan sebesar Rp52 miliar sedangkan dana infak dan sedekah sebesar Rp23,5 miliar.
“Ini merupakan capaian yang cukup baik, tetapi bila dibandingkan dengan potensi zakat se-Aceh sebesar 1,4 triliun, Baitul Mal masih memiliki pekerjaan besar untuk mencapai potensi tersebut. Saat ini yang sudah dihimpun zakat se-Aceh sekitar 300 miliar. Oleh karena itu Baitul Mal perlu terus melakukan terobosan-terobosan untuk mendorong muzaki agar sadar membayar zakat,” ungkap Plt Gubernur.
Terakhir kata Plt Gubernur Aceh, untuk meningkatkan kinerja Baitul Mal Aceh pada tahun mendatang perlu disusun rencana strategis, penguatan koordinasi, dan sinergi program agar pencapaiannya lebih baik lagi.
“Oleh karena itu dengan dilaksanakan rapat kerja hari ini semoga kelembagaan Baitul Mal se-Aceh dan pengelolaan dana ZIS semakin baik,” kata dia.
Informasi yang diterima aceHTrend melalui siaran pers, dua guru besar UIN Ar-Raniry dihadirkan sebagai narasumber, yaitu Prof. Syahrizal Abbas dan Prof. Alyasa Abubakar, serta satu anggota DPR Aceh dari Komisi VII, Zulfikar Lidang.[]
Editor : Ihan Nurdin