ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Center for Atjeh Strategic Studies (CASS) bekerja sama dengan Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri (UIN) Ar-Raniry menggelar diskusi publik bertema “Membangun Semangat dan Sikap Konstruktif dalam Merawat serta Menjaga Perdamaian”. Diskusi berlangsung di Aula Teater UIN Ar-Raniry, Kamis (29/11/2018).
Diskusi ini mehadirkan tiga pemateri, yaitu Staf Ahli Pangdam IM Bidang Hukum dan Humaniter Kol. CAl Dr Ahmad Husain, M.A., pengamat politik dan keamanan Aryos Nivada, dan akademisi/pengamat perdamaian Aceh Fuad Mardhatillah.
Ahmad Husain dalam materinya menyampaikan, apa pun konflik yang terjadi di Indonesia jangan sampai membuat bangsa ini terpecah belah, karena ada banyak negara di belahan dunia lain menjadi terpisah karena persoalan tidak bisa mencari jalan keluar dari persoalan yang dialaminya.
“Kita diberikan waktu dan kesempatan untuk merawat perdamaian ini agar dapat membangun Aceh ini lebih hebat ke depan. Mudah-mudahan kita dapat menjaga bangsa dan negara ini tetap satu dan menerima perbedaan dalam sebuah negara kesatuan,” kata Ahmad Husain.
Sementara Fuad Mardhatillah menyampaikan, perdamaian bukan sesuatu yang jatuh dari langit tetapi ada proses yang dilalui untuk perdamaian tersebut dan butuh kesadaran bersama untuk menjaga kelangsungan perdamaian.
“Kita harus belajar dari masa lalu, mengambil pelajaran, dan kemudian menjadikan hikmah untuk kemudian dipergunakan untuk membangun masa depan Aceh yang lebih baik,” ujarnya.
Aryos Nivada dalam kesempatan itu mengatakan, proses perdamaian Aceh lahir karena keterlibatan semua pihak, keterlibatan seluruh elemen masyarakat sipil di Aceh tanpa terkecuali. Maka dalam menjaga perdamaian juga merupakan kewajiban dan dibutuhkan kesadaran semua pihak.
“Kita harus memiliki rasa kebersamaan, senasib dalam merawat perdamaian ini, bicarakan sesuatu bila ada persoalan, membuka akses komunikasi, berdiskusi, dan bernegosiasi karena tidak ada suatu persoalan tidak bisa diselesaikan apabila akses komunikasi ini dijalin,” kata Aryos.[]
Editor : Ihan Nurdin