ACEHTREND.COM, Blangpidie – Wakil Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya Muslizar MT menginstruksikan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) turun langsung ke pasar-pasar mengecek harga sembako menjelang pergantian tahun baru 2019.
Muslizar mengatakan, dirinya sudah mengetahui adanya kenaikan harga di pasar-pasar tradisional di Abdya, terutama di kawasan Kota Blangpidie.
“Situasi kenaikan harga ini memang setiap tahun menjelang tahun baru atau pada saat realisasi kegiatan-kegiatan memang mengalami kenaikan, sebab bisnis itu tetap jalan, yang namanya dagang tetap membaca peluang. Maka kita berharap pada Disperindagkop untuk turun ke lapangan untuk mengecek harga di pasar-pasar Abdya, sehingga mengetahui masalah dan apa solusinya,” ungkap Muslizar saat dijumpai aceHTrend di Pendopo Wakil Bupati Abdya, Gampong Medang Ara, Selasa (22/12/2018).
Berita terkait: Jelang Tahun Baru, Harga Sembako di Abdya Melambung
Muslizar menyebutkan, kalau dilihat secara peluang, Abdya sebagai wilayah perkebunan dan pertanian seharusnya memanfaatkan peluang itu untuk melakukan cocok tanam segala jenis palawija, sehingga komoditas yang ditanam di Abdya tidak hanya padi semata.
“Peluang kita sangat besar, maka apa salahnya jika palawija dan lain sebagainya itu kenapa tidak dikembangkan. Kita contohkan jahe pada hari ini mengalami peningkatan harga yang sangat signifikan, ini kan menjadi sebuah keanehan, sebab kita daerah pertanian,” ujarnya.
Muslizar menjelaskan, kenaikan harga pokok tersebut dikarenakan Abdya masih tergantung pasokan dari Brastagi, Sumatra Utara. Hampir semua kebutuhan pokok dipasok dari provinsi tetangga.
“Kalau kita semua mau memanfaatkan lahan, kebun, perkarangan dan berbagai hal lainnya, mungkin tidak sampai ke jahe mengalami kekurangan pasokan di pasar-pasar dan mengalami kenaikan harga di Abdya,” jelasnya.
Pemerintah daerah katanya sudah memprogramkan pengembangan palawija untuk mengantisipasi persoalan-persoalan tersebut.
“Kemarin di 2018 kita sudah mengembangkan berupa jagung, cabai, dan jahe. Kedepannya kita akan memaksimalkan kawasan tebing, contohnya di tebing komplek perkantoran agar ditanami tanaman produktif. Kemarin itu ada yang tanam jagung, kedelai dan sebagainya, mereka sekarang sudah panen dan mereka kita berikan modal,” jelas Muslizar.
Saat ini di sekitar kompleks perkantoran tersebut sudah dibersihkan dan rencananya akan ditanami jahe.
“2019 nanti di tebing-tebing sudah kita programkan untuk tanam jahe. Artinya, apa yang menjadi kebutuhan pasar itu, kita memberikan contoh kepada masyarakat, agar ke depan masyarakat tidak hanya mengembangkan satu komoditi semata,” papar Muslizar.
Selain itu, kata Wabup, telur juga mengalami peningkatan harga. Biasanya, pada akhir Januari harga kebutuhan pokok tersebut pasti akan menurun.
“Kita juga berharap, harga satuan alat untuk konstruksi juga akan menurun, sehingga di saat para kontraktor melakukan pekerjaan harga barang bisa menurun, sebab pada bulan 10 dan 11 harga kembali naik. Jadi kontraktor jadi korban selalu,” katanya.[]
Editor : Ihan Nurdin