ACEHTREND.COM, Sigli – Siapa sangka daerah yang terkenal dengan kerupuk mulieng ini mempunyai situs sejarah berupa benteng peninggalan tentara Jepang. Benteng Jepang ini biasanya lebih terkenal di Sabang karena sudah dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah di Kota Sabang. Ternyata di Sigli juga mempunyai benteng Jepang di beberapa kawasan pesisir pantai, bahkan ada nama dearah yang disebut sebagai Gampong Benteng.
Sama halnya dengan benteng Jepang di Sabang, benteng di Pidie terbuat dari beton cor bertekstur kasar dengan ketebalan sekitar 50-100 cm. Di sekelilingnya terdapat lubang pengintai yang berfungsi sebagai tempat meletakkan meriam. Benteng ini juga digunakan sebagai tempat berlindung tentara Jepang dari serangan pihak lawan.
AceHTrend hanya mengunjungi satu tempat di daerah Pantai Mantak Tari, Simpang Tiga, Sigli pada Kamis, 20 Desember 2018. Di sepanjang jalan menuju ke lokasi ini, terdapat beberapa benteng yang kondisinya tidak terawat. Bahkan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah, padahal benteng tersebut berada di pinggir jalan.
Kondisi yang memprihatinkan lagi ialah benteng yang berada di Pantai Mantak Tari sudah terkena abrasi pantai sehingga benteng tersebut terendam air laut.
“Dulu di sepanjang pantai ini banyak terdapat benteng pertahanan Jepang. Namun, bentengnya sekarang sudah banyak terendam air laut dan hanya beberapa saja yang masih terlihat ke permukaan,” ujar Akbar, warga Sigli yang membawa aceHTrend ke lokasi tersebut.
Namun, bila kamu ke mari jangan harap ada petunjuk seperti monumen yang menjelaskan sejarah benteng ini karena tidak ada penjelasan apa pun tentang benteng ini. Kecuali bila kamu pergi dengan warga setempat, mereka bisa menunjukkan lokasi dari benteng yang menjadi saksi bisu perang di masa Jepang.
Sebagian warga Pidie juga tidak mengetahui jelas tentang sejarah dari benteng tersebut. “Yang kurangnya dari benteng ini ialah tidak ada pemetaan yang menyatakan berapa buah benteng ini, tahun berapa dibangun, siapa yang meninggalkannya, dan siapa yang menggunakannya dulu. Kami sebagai warga Pidie berharap kepada pemerintah daerah atau provinsi untuk membuat papan nama atau prasasti untuk menjelaskan sedikit tentang sejarahnya,” kata Rio, pengelola akun Youtube Rio de Jaksiuroe yang berasal dari Pidie.
Sekilas Pantai Mantak Tari begitu indah dengan pasir hitamnya. Apalagi saat sunrise muncul dari balik lautan berbeda dengan daerah barat selatan Aceh di mana matahari akan tenggelam di balik lautan. Tempat ini sangat potensial dijadikan sebagai tempat wisata bahari dan sejarah di Pidie. Sayangnya sampah masih menjadi persoalan di daerah ini, karena di pantai tempat berdirinya benteng ini dipenuhi dengan sampah dan botol plastik yang mengganggu pemandangan.
Bagi kamu yang ingin datang berkunjung melihat benteng peninggalan Jepang di Pidie, disarankan untuk mengajak warga lokal sebagai penunjuk jalan. Namun, jangan berharap banyak mendapatkan penjelasan tentang benteng ini karena cukup sedikit yang mengetahui tentang benteng tersebut karena belum ada penelitian lebih dalam yang menginformasikan sejarah dari benteng tersebut.[]
Editor : Ihan Nurdin