• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Berkunjung ke Benteng Peninggalan Jepang di Pidie

Yelli SustarinaYelli Sustarina
Minggu, 23/12/2018 - 08:27 WIB
di Jalan-Jalan, LIFE STYLE
A A
Abrasi pantai menjadikan benteng ini berada di laut sekarang. @aceHTrend/Yelli Sustarina

Abrasi pantai menjadikan benteng ini berada di laut sekarang. @aceHTrend/Yelli Sustarina

Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM, Sigli – Siapa sangka daerah yang terkenal dengan kerupuk mulieng ini mempunyai situs sejarah berupa benteng peninggalan tentara Jepang. Benteng Jepang ini biasanya lebih terkenal di Sabang karena sudah dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah di Kota Sabang. Ternyata di Sigli juga mempunyai benteng Jepang di beberapa kawasan pesisir pantai, bahkan ada nama dearah yang disebut sebagai Gampong Benteng.

Sama halnya dengan benteng Jepang di Sabang, benteng di Pidie terbuat dari beton cor bertekstur kasar dengan ketebalan sekitar 50-100 cm. Di sekelilingnya terdapat lubang pengintai yang berfungsi sebagai tempat meletakkan meriam. Benteng ini juga digunakan sebagai tempat berlindung tentara Jepang dari serangan pihak lawan.

AceHTrend hanya mengunjungi satu tempat di daerah Pantai Mantak Tari, Simpang Tiga, Sigli pada Kamis, 20 Desember 2018. Di sepanjang jalan menuju ke lokasi ini, terdapat beberapa benteng yang kondisinya tidak terawat. Bahkan dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah, padahal benteng tersebut berada di pinggir jalan.

Kondisi yang memprihatinkan lagi ialah benteng yang berada di Pantai Mantak Tari sudah terkena abrasi pantai sehingga benteng tersebut terendam air laut.

BACAAN LAINNYA

Telur kocok Lameu @aceHTrend/Mirza Safwandi

Kupi Kocok Lameu Destinasi Wajib Bagi Pecinta Kopi dan Lemang di Pidie

14/07/2019 - 15:27 WIB
aceHTrend.com

Menyaksikan Keakraban Fadhlullah Bersama Warga Tangse

11/07/2019 - 20:47 WIB
aceHTrend.com

[FOTO]: Keseruan Festival Krueng Tangse

07/07/2019 - 12:30 WIB
@aceHTrend/Taufik Ar-Rifai

Wabup Pidie Ajak Warga Jaga Ekosistem Hutan dan Sungai Tangse

07/07/2019 - 08:59 WIB

“Dulu di sepanjang pantai ini banyak terdapat benteng pertahanan Jepang. Namun, bentengnya sekarang sudah banyak terendam air laut dan hanya beberapa saja yang masih terlihat ke permukaan,” ujar Akbar, warga Sigli yang membawa aceHTrend ke lokasi tersebut.

Namun, bila kamu ke mari jangan harap ada petunjuk seperti monumen yang menjelaskan sejarah benteng ini karena tidak ada penjelasan apa pun tentang benteng ini. Kecuali bila kamu pergi dengan warga setempat, mereka bisa menunjukkan lokasi dari benteng yang menjadi saksi bisu perang di masa Jepang.

Sebagian warga Pidie juga tidak mengetahui jelas tentang sejarah dari benteng tersebut. “Yang kurangnya dari benteng ini ialah tidak ada pemetaan yang menyatakan berapa buah benteng ini, tahun berapa dibangun, siapa yang meninggalkannya, dan siapa yang menggunakannya dulu. Kami sebagai warga Pidie berharap kepada pemerintah daerah atau provinsi untuk membuat papan nama atau prasasti untuk menjelaskan sedikit tentang sejarahnya,” kata Rio, pengelola akun Youtube Rio de Jaksiuroe yang berasal dari Pidie.

Sekilas Pantai Mantak Tari begitu indah dengan pasir hitamnya. Apalagi saat sunrise muncul dari balik lautan berbeda dengan daerah barat selatan Aceh di mana matahari akan tenggelam di balik lautan. Tempat ini sangat potensial dijadikan sebagai tempat wisata bahari dan sejarah di Pidie. Sayangnya sampah masih menjadi persoalan di daerah ini, karena di pantai tempat berdirinya benteng ini dipenuhi dengan sampah dan botol plastik yang mengganggu pemandangan.

Bagi kamu yang ingin datang berkunjung melihat benteng peninggalan Jepang di Pidie, disarankan untuk mengajak warga lokal sebagai penunjuk jalan. Namun, jangan berharap banyak mendapatkan penjelasan tentang benteng ini karena cukup sedikit yang mengetahui tentang benteng tersebut karena belum ada penelitian lebih dalam yang menginformasikan sejarah dari benteng tersebut.[]

Editor : Ihan Nurdin

Tag: benteng jepangwisata pidie
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Tangkal Kristenisasi, Ketua IKAT Aceh Serukan Perkuat Ukhuwah

Selanjutnya

Pineung Nyen, Bukan Pinang Muda Biasa

BACAAN LAINNYA

Kemilau mentari di ufuk timur Lokop. Foto/Boy Abdaz.
Jalan-Jalan

Harmoni di Tepi Krueng Lokop dan Bakti Pak Tani untuk Negeri

Kamis, 04/03/2021 - 02:28 WIB
Ketua KADIN Aceh, Makmur Budiman. Ia mendukung penerapan Qanun LKS, tapi pengusaha juga harus diberikan opsi. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Ketua Kadin Aceh H. Makmur Budiman Meninggal Dunia

Rabu, 03/03/2021 - 19:09 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

20 Calon Sineas Muda Akan Ikuti Basic Training Aceh Documentary Junior

Selasa, 23/02/2021 - 09:06 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Traveler Ini Naik Vespa dari Aceh Demi Berziarah ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

Senin, 22/02/2021 - 09:13 WIB
Hairil.
LIFE STYLE

Mahasiswa BBG Raih Perunggu di Ajang Olimpiade Sains Bahasa Inggris

Jumat, 19/02/2021 - 09:13 WIB
aceHTrend.com
LIFE STYLE

Mahasiswa STAIN Meulaboh Juara I Lomba Catur Universitas Teuku Umar

Senin, 15/02/2021 - 12:22 WIB
Ayi Jufridar @ist
LIFE STYLE

Penulis Ayi Jufridar Terbitkan Kumpulan Cerpen “Cinta Dalam Secangkir Sanger”

Sabtu, 13/02/2021 - 18:00 WIB
Bukhari Daud, M. Ed, Bupati Aceh Besar 2007-2012. Foto: Dikutip dari Facebook Mawardi Hasan (Bang Ady).

Bupati Aceh Besar 2007-2012 Meninggal Dunia

Kamis, 11/02/2021 - 08:18 WIB
Tim STAIN Meulaboh di salah satu SMA di Simeulue. Foto/ist.
Kampus

‘Jemput’ Calon Mahasiswa, STAIN Meulaboh Mamoti ke Simeulue

Rabu, 10/02/2021 - 16:48 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

Pineung Nyen, Bukan Pinang Muda Biasa

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Merah Sakti @aceHTrend/Nukman Suryadi Angkat

    Utang Daerah Membengkak, Merah Sakti Sorot Kinerja Bintang-Salmaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Final! PNA Usulkan Sayuti Abubakar Sebagai Cawagub Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah ‘Ejakulasi Dini’ Bangun Aceh Hebat, Kompa Jaya Harap PNA Komitmen Pada Janjinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dianggap Berlarut-larut, PDIP Desak Wali Kota Subulussalam Selesaikan Sengketa PT Laot Bangko

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Ketua DPP PDA Teungku Muhibushabri A. Wahab. Foto/Ist.
Dayah

Kalau Kalangan Dayah Tak di Parlemen, Jangan Harap Lahir Kebijakan Pro Syariat Islam

Muhajir Juli
06/03/2021

Muslizar saat meninjau rumah Hadijah, Jumat, 5 Maret 2021.
BERITA

Garda Abdya akan Bangun Rumah Layak Huni untuk Hajidah HS

Masrian Mizani
05/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Hadiri Musrenbang di Singkil Utara, Wabup Sazali Berpesan Prioritaskan Pembangunan Pro Rakyat

Sadri Ondang Jaya
05/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

PT PIM Ekspor Perdana 30 Ribu Ton Urea Komersial ke Srilanka

Mulyadi Pasee
05/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.