ACEHTREND.COM,Bireuen- Ramli (50) lelaki pengidap gangguan jiwa akut, yang selama ini “bermukim” di km 26, Kecamatan Juli, Bireuen, bersama putri kecilnya Rosita (5), ditemukan sedang turun gunung. Apakah ia akan melanjutkan “petualangan” bersama sang buah hati?
Azan Dhuhur baru saja berkumandang. Telepon genggam aceHTrend berdering. Seseorang di balik telepon berbicara. “Jir, orang gila yang diberitakan aceHTrend, bersama anaknya dan dengan sejumlah barang, sedang menuju ke arah Kota Bireuen. Mereka berjalan kaki,” kata lelaki yang bernama M. Nazir, guru sekolah rendah yang bermukim di Gampong Bale Panah, Juli, Senin (24/12/2018)
“Tolong dipotret untuk kita tayangkan. Minimal pemerintah tahu pergerakan mereka,” kata saya.
Nazir pun memutar laluan sepeda motornya. Dengan sigap ia mengejar ayah dan anak yanh kurang beruntung itu. Ia berhasil menemukan mereka, keduanya sedang “menepi” di sebuah warkop di simpang Pante Baro, sekitar satu km dari kampungnya Nazir.
Ramli memakai baju T-Shirt warna hijau toska. Mirip baru olahraga pengawai negeri. Celana kaos yang ia pakai juga warna senada.
Adapun Rosita, belia rancak nan menawan itu, memakai kerudung warna merah bata (scarlet), celana kaos berwarna pink dan baju kaos warna black blue berles garis biru. Kala dipotret kemudian, ia sudah melepas jilbab.
Kala singgah di warkop itu, dari rekaman video yang direkam oleh Nazir, terlihat Rosita bercengekaram dengan ayahnya. Sang ayah berbicara kepada putrinya yang masih sangat kecil itu. Sang bocah beberapa kali tertawa.
Sembari menyundut rokok, Ramli mengatakan sesuatu kepada anaknya. Mereka terlihat sangat akrab. Sepintas tidak ada yang aneh dari mereka berdua. Rosita terlihat ceria lazimnya anak kecil, sedangkan Ramli terlihat bersahaja sebagai seorang ayah.
Lalu akan kemanakah mereka melangkah? Tak ada yang tahu. Nazir tidak bertanya, jarak km 26 hingga km 9, bukan sesuatu yang dekat bagi manusia normal di era modern. Tapi, keduanya telah menyusuri itu di cuaca yang terik.
Toh, ini bukan jarak terjauh yang pernah mereka tempuh. Tahun lalu mereka bahkan sudah sampai ke Lampung Tengah, menyusuri jalanan entah untuk tujuan apa. Rosita pun, dari bayi merah kini besar diasuh oleh angin alam. Ia terlihat sehat, aura kecantikannya terpancar lewat bola matanya yang indah seperti bola pimpong, serta kulitnya yang eksotis dan rambut ikalnya yang dipotong pendek.
Laporan: Muhajir Juli
