• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Mengurangi Risiko Bencana Melalui Gerakan Literasi

Ihan NurdinIhan Nurdin
Jumat, 28/12/2018 - 09:59 WIB
di Banda Aceh, BERITA
A A
Suasana di dalam Kapal Apung di Desa Punge Blangcut Banda Aceh. Lambung kapal ini telah disulat menjadi museum sebagai pusat edukasi kebencanaan @bandaacehtourism.com

Suasana di dalam Kapal Apung di Desa Punge Blangcut Banda Aceh. Lambung kapal ini telah disulat menjadi museum sebagai pusat edukasi kebencanaan @bandaacehtourism.com

Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh menggelar diskusi membangun gerakan literasi kebencanaan di Aceh, Kamis (27/12/2018). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang betapa pentingnya pendidikan kebencanaan untuk mengurangi risiko terhadap bencana.

Diskusi yang berlangsung di Aula Kantor AJI Banda Aceh itu menghadirkan dua narasumber, yaitu Ahmad Arif selaku jurnalis spesialis bencana Harian Kompas dan Megumi Sugimo dari Kyusu University Jepang.

Ahmad Arif mengatakan, Indonesia tingkat literasinya masih sangat buruk dibandingkan negara lain. Menurutnya, literasi tidak hanya sekadar membaca, tapi bagaimana memahami tentang pendidikan kebencanaan itu sendiri.

“Literasi bukan hanya membaca, tapi memahaminya. Makanya hoaks sangat cepat menyebar di Indonesia,” ujarnya.

BACAAN LAINNYA

Kontributor TV One Banda Aceh Fadli Batubara. @ist

IJTI Aceh Kecam Arogansi Oknum Anggota Polda terhadap Jurnalis

19/02/2021 - 21:47 WIB
aceHTrend.com

PKBI Aceh Bekali Warga Simboling Singkil Perencanaan Pembangunan Berbasis Mitigasi Bencana

05/02/2021 - 20:44 WIB
Pemimpin Redaksi Modus Aceh Muhammad Shaleh (Kanan) memberikan sambutan usai terpilih sebagai Ketua FJK dalam Kongres FJA I di Rumoh Aceh Tibang, Banda Aceh, Kamis, 27 Agustus 2020/FOTO/aceHTrend.

Perjalanan Jurnalis Muhammad Shaleh, 24 Tahun di PWI, Kantor di Granat Hingga Dicabut Kartu UKW

14/12/2020 - 21:36 WIB
aceHTrend.com

Jurnalis HaHoe Unsyiah Pelajari Tata Kelola Media Siber ke Markas aceHTrend

13/11/2020 - 11:28 WIB

Berdasarkan hasil catatannya, para ahli geologi dan arkelogi telah menemukan jejak tsunami di Aceh. Ini membuktikan tsunami telah beberapa kali menerjang provinsi ujung barat Indonesia itu. Namun karena pengaruh literasi yang terputus menimbulkan ketidaktahuan masyarakat Indonesia ketika gempa besar disusul gelombang tsunami.

Arif mencontohkan, seperti kampung runtuh di Kelurahan Talise, Palu Timur, Sulawesi Tengah. Tsunami yang menerjang pesisir Palu pada 28 September 2018 lalu ternyata jauh sebelumnya tsunami juga pernah terjadi di sana.

Cerita tentang tsunami masa lalu itupun ditulis Arif 2012 lalu. Orang Palu menyebut bombatalu untuk tsunami dan nalodo untuk likuifaksi. Namun pengalaman itu tidak mampu menyelamatkan masyarakat di saat tsunami menerjang pesisir Sulteng September 2018 lalu.

“Padahal di Palu masih banyak saksi hidup yang pernah merasakan tsunami masa lalu, tetapi pengetahuan ini yang tidak dirawat oleh warga di sana,” sebut Arif.

Namun demikian, kata Arif, cerita ini berbanding terbalik dengan masyarakat Kepulauan Simeulu, Aceh. Mereka di sana masih menjaga erat kearifan lokal literasi kebencanaan.

“Pengetahuan lokal masih dijaga diwariskan secara turun temurun. Misalnya di disebut smong untuk tsunami. Ini yang membuat masyarakat di sana bisa selamat walaupun rumahnya hancur,” imbuhnya.

Ahmad Arif tak menampik literasi di Indonesia sangat buruk. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World’s Most Literate Nations tahun 2006. Indonesia peringkat ke-60 dari 61 negara yang diteliti.

“Sehingga kita kurang tau mana hoaks dan benar. Sehingga ketidaktahuan dan memahami ini menjadi masalah,” jelasnya.

Ahmad Arif menyebutkan, lemahnya literasi di Indonesia membuat banyak orang tidak mengetahui Indonesia rawan terhadap gempa dan tsunami. Terutama di Aceh, bahwa sebelumnya pernah terjadi tsunami.

Sementara itu, menurut Megumi Sugimo kelemahan di Indonesia adalah kurangnya media dalam hal menyampaikan pengetahuan tentang gempa dan tsunami. Di negaranya, banyak chanel yang memberikan informasi tentang hal-hal berkaitan dengan tsunami.

“Kalau di Jepang banyak chanel untuk menginformasikan tsunami seperti televisi, radio, dan telepon,” kata Megumi.

Kasus tsunami Palu misalnya, Megumi melihat tidak ada tanda-tanda peringatan sebelum tsunami itu menerjang pesisir. Padahal setelah tahun 2004 Indonesia bekerja sama dengan Jerman untuk mengadakan sistem peringatan tsunami. Namun banyak kasus sistem ini kemudian dirusak dan dicuri sehingga tidak berfungsi ketika terjadi gempa.

“Parahnya lagi sistem yang ada di Indonesia hanya fokus pada tsunami akibat gempa. Di Jepang juga ada kasus yang sama tetapi tidak cukup hanya sistem peringatan tsunami yang dijadikan isu ketika terjadi bencana, tapi juga berapa cepat tsunami itu datang,” tuturnya.

Selain itu, Megumi juga menceritakan pengalaman kejadian di Tohoku tahun 2011, kawasan yang diprediksi tsunami kecil nyatanya lebih luas dari itu. Padahal di sana sudah dibangun talud untuk menghalau ombak. Prediksi sainstik juga tidak terlalu benar, bahkan escape buildingpun terkena dampak tsunami dan tidak aman.

“Ini di luar prediksi sainstik, sebanyak 26 orang menjadi korban di escape building. Dalam kasus itu bahkan peneliti belum bisa prediksi berapa kekuatan gempa yang terjadi. Infrastruktur yang dibangun untuk kebencaan tidak cukup, tetapi harus dibangun kesadaran masyarakat salah satunya melalui tugu tsunami,” ungkapnya.

“Tugu pertanda pernah terjadi tsunami di suatu daerah itu penting untuk mengingatkan generasi ke depan. Sehingga bila kembali terjadi tsunami bisa mengurangi jatuh korban,” tambahnya.[]

Tag: jurnalisliterasi bencanamitigasi bencana
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

SMK-PP Saree Launching Seulawah Agro Technopark

Selanjutnya

14 Tahun Tsunami, Arif Fadillah: Ini Harus Jadi Iktibar

BACAAN LAINNYA

Ketua Panwaslih Kota Langsa, Muhammad Khairi didampingi anggota, Riswandar dan Agus Syahputra, pada acara
sosialisasi pengawasan pemilu pertisipatif pemilih pemuda, Senin (8/3/2021).
BERITA

Komisioner Panwaslih Langsa Sebut Pemilih Pemula akan Banyak Dilirik Parpol

Senin, 08/03/2021 - 18:37 WIB
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti
BERITA

“BPJS Kesehatan Mendengar” Ajak Stakeholders JKN-KIS Suarakan Aspirasinya

Senin, 08/03/2021 - 18:03 WIB
Hamparan areal Hak Guna Usaha (HGU) PT Laot Bangko di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. (Foto: aceHTrend/Nukman)
BERITA

Sah! Menteri ATR/Kepala BPN Terbitkan SK Perpanjangan HGU PT Laot Bangko

Senin, 08/03/2021 - 17:44 WIB
Daerah

Temui Korban Kebakaran, Walikota Subulusalam Minta BPBD Bekerja Lebih Cepat

Senin, 08/03/2021 - 17:31 WIB
Syarifuddin
BERITA

DPW PNA Abdya Dukung Penetapan Sayuti Abubakar sebagai Wakil Gubernur

Senin, 08/03/2021 - 17:29 WIB
ketua DPW PNA Banda Aceh Muhammad Zaini Yusuf @Hendra Keumala/aceHTrend
Politik

Tunjuk Sayuti Sebagai Calon Pendamping Nova, PNA Banda Aceh Dukung Keputusan Irwandi Yusuf

Senin, 08/03/2021 - 15:21 WIB
aceHTrend.com
BERITA

FPTI Abdya Berkomitmen Lahirkan Atlet Panjat Tebing Andal

Senin, 08/03/2021 - 09:31 WIB
Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

Senin, 08/03/2021 - 06:25 WIB
Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

Minggu, 07/03/2021 - 20:18 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

14 Tahun Tsunami, Arif Fadillah: Ini Harus Jadi Iktibar

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

    PAS Turun Tangan, Jenazah Dua Napi Nusakambangan Dipulangkan ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • P’up Dah, Peugawe Kantô Dipeu Apui Kantô Bupati Bireuen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tunjuk Sayuti Sebagai Calon Pendamping Nova, PNA Banda Aceh Dukung Keputusan Irwandi Yusuf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sah! Menteri ATR/Kepala BPN Terbitkan SK Perpanjangan HGU PT Laot Bangko

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Mujlisal Hasan. Dok: Ist.
Artikel

Wabah Korupsi dan Tuduhan Terhadap Dayah

Redaksi aceHTrend
08/03/2021

Ketua Panwaslih Kota Langsa, Muhammad Khairi didampingi anggota, Riswandar dan Agus Syahputra, pada acara
sosialisasi pengawasan pemilu pertisipatif pemilih pemuda, Senin (8/3/2021).
BERITA

Komisioner Panwaslih Langsa Sebut Pemilih Pemula akan Banyak Dilirik Parpol

Syafrizal
08/03/2021

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti
BERITA

“BPJS Kesehatan Mendengar” Ajak Stakeholders JKN-KIS Suarakan Aspirasinya

Mulyadi Pasee
08/03/2021

Hamparan areal Hak Guna Usaha (HGU) PT Laot Bangko di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. (Foto: aceHTrend/Nukman)
BERITA

Sah! Menteri ATR/Kepala BPN Terbitkan SK Perpanjangan HGU PT Laot Bangko

Redaksi aceHTrend
08/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.