ACEHTREND.COM, Banda Aceh-Sekretaris Relawan Sahabat Prabowo -Sandi Aceh, Dedy T Zaymi, menganggap wacana uji baca Quran oleh Ikatan Da’i Aceh (IDA) kepada capres dan cawapres, sebagai upaya segelintir orang yang ingin menyeret-nyeret kontestasi pemilihan presiden ke isu-isu yang bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan)
Dalam rilis yang dikirim ke aceHTrend, Minggu (29/12/2018), Dedy menyebutkan isu uji baca Quran digulirkan oleh sekelompok masyarakat, terutama kubu Jokowi-Ma’ruf Amin. Isu tersebut menurut Dedy justru memperkeruh politik identitas.
“Isu wajib baca Alquran ini, secara nasional digulirkan oleh sekelompok masyarakat terutama kubu Jokowi – Ma’ruf Amin. Namun kami menilai, apa yang dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan Ikatan Da’i Aceh, malah menambah keruh polemik politik identitas ditengah masyarakat” Kata Dedy.
Katanya lagi, Saat ini tidak ada rujukan regulasi untuk melegitimasi tes tersebut. Jadi menurut hematnya, IDA hanya ingin mencari sensasi di panggung politik.
“Kami bukan orang yang anti dengan test baca Al- Qur’an kepada calon pemimpin, tapi buat dulu aturannya, bukan memperpanjang isu dan polemik” Tambah Dedy
Dalam Undang-undang nomor 7 Tahun 2017, tentang Pemilu telah ditegaskan syarat terkait capres dan cawapres pada Pilpres 2019, tidak ada aturan tentang wajib baca Al’Qur’an kepada pasangan capres dan cawapres
“Sehingga upaya untuk mengundang capres- cawapres dalam menguji membaca Alquran ini, menjadi bahasan di luar koridor hukum di Indonesia, yang mengatur aturan seseorang menjadi capres dan cawapres,”
Editor: Muhajir Juli