ACEHTREND.COM, SINGKIL–Pemuda-pemudi dan warga Rimo, Gunung Meriah, Aceh Singkil, tadi malam, Senin (31/12/2018) diLapangan Mariam Sipoli, Gunung Meriah,larut dalam zikir (rateb seribe).
Zikir ini digelar oleh pemuda-pemudi Rimo yang bergabung dengan Majelis Pengkajian Tauhid-Tasawuf Indonesia (MPTT-I) Ranting Rimo.
Tujuannya di samping memperingati peristiwa gempa dan tsunami Aceh yang terjadi 14 tahun silam juga untuk membiasakan warga berzikir agar selalu dekat pada Allah Swt.
Lebih utama lagi, mengajak pemuda-pemuda agar tidak larut dan ikut-ikutan berpesta merayakan penggantian tahun baru masehi.
Tampil sebagai penceramah, Abi Khalidin, Pengasuh Pondok Pesantren Darut Ta’dib, Singkil Utara dan Abun Arrazi Imsal, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ilham, Labuhanhaji, Aceh Selatan.
Dalam kesempatan itu Abi Khalidin mengajak jamaah yang hadir agar mengintrofeksi diri, bertafakur, merenung, mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat.
Karena hidup di dunia ini, kata Abi Khalidin, hanya sementara. Hidup yang abadi nantinya adalah di yaumil akhirat.
Untuk menuju ke sana, perbanyak amal ibadah. Jangan lalai. Jangan terbuai dengan rayuan dan ayunan dunia yang fana.
“Mari kita bayangkan kematian yang sewaktu-waktu bisa saja datang. Dan kematian itu pasti datang. Karena perbanyak bekal,” ungkap Ustaz Khalidin.
Tampil juga Wali Nanggroe MPTT-I Kabupaten Aceh Singkil, Ustaz Isnin membacakan makalah Abuya Syekh H Amran Waly Al-Khalidi yang berjudul Kader-Kader Pejuang Tauhid-Tasawuf.
Di samping dihadiri pemuda-pemudi dan jamaah lainnya, acara zikir atau rateb seribe dan tausyiah agama tersebut juga dihadiri sejumlah pengasuh pondok pesantren dari seluruh Aceh Singkil.
Tak ketinggalan hadir Ketua Forum Umat Islam Kabupaten Aceh Singkil, Mayjen TNI (Purn) Amirudin Usman dari Jakarta dan para tokoh masyarakat Rimo.[]