ACEHTREND.COM, Blangpidie – Sebanyak tiga batang pipa yang melingkari disetiap atap ruang rindu A, B, UGD dan ruang operasi (OK) untuk keperluan pendistribusian oksigen, Nitrous-Oxside (N2O) dan Kompresor diruang oksigen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Pekan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dikabarkan hilang.
Pipa yang terbuat dari bahan tembaga tersebut merupakan kebutuhan pendistribusian sistem Intalasi Gas Medis (IGM) atau sentral medis yang dihubungkan keseluruh kamar pasien, UGD, OK dirumah sakit umum setempat.
Dari informasi yang dihimpun aceHTrend, ketiga pipa keperluan medis tersebut memilik perbedaan dan fungsi masing-masing sesuai dengan warna. Untuk warna emas digunakan untuk penyaluran oksigen kedalam tabung oksigen dikamar pasien, pipa warna merah digunakan sebagai saluran pendistribusian Nitrous-Oxside (N2O), sementara pipa warna kuning digunakan sebagai saluran kompresor keruangan OK.
Direktur RSUD Teungku Pekan, dr. Adi Arulan Munda saat dijumpai aceHTrend diruang kerjanya, Rabu (16/1/2019) membenarkan ada laporan dari pihak rumah sakit terkait dugaan kehilangan pipa tersebut.
“Ada laporan ke saya kalau pipa-pipa tersebut hilang, tapi sampai sekarang kita belum mengetahui, apakah benar atau tidak, sebab pipa-pipa itu terletak diatas platpon. Dan ruang sentral oksigen itu sudah tidak digunakan lagi. Dulu disaat saya masuk ke rumah sakit ini di tahun 2015, ruang itu memang sudah tidak difungsikan lagi, karena katanya alat tersebut ada kerusakan,” ungkapnya.
dr. Adi menyebutkan, sepengetahuannya alat tersebut dulunya pernah digunakan, namun dirinya tidak mengetahui kapan pipa-pipa tersebut hilang. Baginya, kehilangan pipa-pia tersebut masih dianggap misteri.
“Coba bayangkan itu alat sudah lama tidak berfungsi, jadi saya tidak tau kapan hilangnya. Sebab alat itu tertempel diatas platfon,” ujarnya.
Atas kejadian itu, pihaknya sudah melaporkan kepimpinan dalam hal ini Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT.
“Sudah dilaporkan oleh dewan pengawas (dewas) rumah sakit ke pimpinan. Dan kehilangan itu akan kami telusuri bagaimana pipa-pipa itu bisa hilang. Untuk sementara waktu, kita tidak bisa menduga-duga siapa pelaku, namun kita akan telusuri dulu apa penyebabnya hilangnya,” pungkas dr. Adi.[]