• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Menyambangi Desa yang Hilang karena Konflik di Alur Kejruen Aceh Selatan

Yelli SustarinaYelli Sustarina
Minggu, 20/01/2019 - 12:55 WIB
di Jalan-Jalan, LIFE STYLE
A A
Menyambangi Desa yang Hilang karena Konflik di Alur Kejruen Aceh Selatan

@aceHTrend/Yelli Sustarina

Share on FacebookShare on Twitter

Bekas pondasi sekolah itu masih berdiri kokoh di antara semak belukar. Tidak jauh dari tempat itu terdapat sebuah surau berdinding semen sebagai penanda bahwa dulunya desa ini pernah didiami oleh masyarakat. Namun, sekarang desa yang bernama Alur Kejruen yang berada di Kluet Tengah Aceh, Selatan ini tidak lagi berada di posisi semula, tapi pindah ke Dusun Sarah Baru yang merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Alur Kejruen.

AceHTrend sempat berkunjung ke desa ini pada Minggu (6/1/2019). Saat memasuki bekas Desa Alur Kejruen, tidak ada penanda apa pun bahwa dulunya tempat ini pernah ramai didiami oleh warga.

“Rata-rata di sekitar sini banyak rumah yang dibangun semipermanen. Tempat ini sempat berjaya karena banyak orang yang berkebun, bahkan ada orang dari luar Kluet pun juga datang ke mari. Dulunya kalau kita membawa penumpang menggunakan stempel, tidak sanggup dibawa karena saking ramainya orang menuju ke desa ini,” ujar Ijal, pengemudi stempel yang membawa aceHTrend ke tempat ini.

Kini Desa Alur Kejruen yang berada di lokasi tersebut, hilang begitu saja setelah dibumihanguskan pada masa konflik Aceh. Saat perang antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia (RI).

BACAAN LAINNYA

Satu Korban Gas Beracun Medco  E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Satu Korban Gas Beracun Medco E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

11/04/2021 - 13:29 WIB
Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

11/04/2021 - 12:09 WIB
Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

11/04/2021 - 11:46 WIB
Ketum PWI Pusat Sambut Baik Webinar Pemanfaatan FABA untuk Pembangunan Ekonomi

Ketum PWI Pusat Sambut Baik Webinar Pemanfaatan FABA untuk Pembangunan Ekonomi

11/04/2021 - 11:22 WIB

“Tepatnya hari Minggu tahun 2004, desa kami dibakar oleh tentara dan semua penduduk desa mengungsi. Saya tidak tahu apa alasan mereka membakar kampung kami, kalau dipikir-pikir apa kesalahan rumah ini sehingga dibumihanguskan? Setelah itu, penduduk mengosongkan tempat ini dan pindah ke Dusun Sarah Baru dan ada juga keluar dari kampung ini untuk menetap di Menggamat,” lanjut Ijal.

Para penduduk tidak membangun kembali rumahnya di daerah yang dulu termasuk zona konflik. Hanya satu dusun yang bertahan, sehingga nama Desa Alur Kejruen tetap ada di daftar nama gampong/desa di Kabupaten Aceh Selatan. Sekitar satu kilometer ke hulu Sungai Kluet, berdirilah perkampungan Dusun Sarah Baru, Desa Alur Kejruen. Di sinilah puluhan kepala keluarga membangun kembali keluarganya yang berada di kawasan hutan lindung.

Setelah perdamaian Aceh, konflik pun berlanjut. Kali ini bukan dengan manusia, tapi dengan gajah liar yang turun ke kampung dan menyerang warga.

“Kami tidak tahu kenapa gajah tersebut turun ke tempat kami. Padahal sejak zaman nenek-nenek kami, tidak pernah sejarahnya, gajah turun dan menyerang manusia,” kata Buyong, selaku Tuha Peut di Desa Alue Kejruen.

Selain konflik gajah, mereka juga bermasalah dengan kepemilikan pengelolaan hutan lindung. Bahkan mereka pernah diminta untuk mengosongkan Desa Alur Kejruen untuk direlokasi ke kota.

“Itu sekitar tahun 2008 kejadiannya. Kami diminta untuk pindah dan pemerintah daerah akan membuat tempat tinggal kami di kota serta diberikan uang ganti rugi atas lahan dan kebun kami. Jelas kami tidak mau karena sejak dulu nenek moyang kami sudah tinggal di sini dan kuburannya pun ada di sini,” lanjut Buyong.

Mereka memilih bertahan walau hidup penuh keterbatasan. Untuk bisa mengakses ke desa ini hanya bisa menggunakan sampan motor (stempel) milik beberapa warga yang tinggal di daerah tersebut. Belum ada jaringan telekomunikasi untuk bisa mengakses desa ini. Listrik pun baru menyala di tahun 2012. Akses pendidikan dan kesehatan pun masih jauh tertinggal.

Kondisi ini membuat anggota Relawan Rumah Remaja (3R) yang memiliki program Kampung Pustaka Impian di Desa Alur Kejrueng terheran-heran pada awalnya.

“Kami sangat terkejut ada anak yang sudah kelas lima, tapi tidak bisa membaca bahkan huruf saja tidak tahu. Namun, saat kami mendatangi sekolah dasar hanya ada dua orang guru di sini untuk mengajar enam kelas. Mungkin wajarlah pendidikan di sini tertinggal jauh,” ujar Nanda, salah satu relawan.

Di tengah konflik dan keterbatasan, ada ketenangan dan kenyamanan yang didapat dari desa ini. Tidak ada polusi udara dan suara karena jarang sekali sepeda motor melintas di desa ini. Hanya sesekali terdengar suara stempel ketika merapat di Dermaga Sarah Baru.

Pepohonan hijau menjulang tinggi, memberi udara segar dan keteduhan. Sungai Kluet yang merupakan jalur transportasi satu-satunya menuju desa ini menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.[]

Editor : Ihan Nurdin

Share73TweetPinKirim
Sebelumnya

Pemerintah Aceh: HIPMI Perlu Mengkonsolidasi Usahawan Muda Agar Siap Bersaing

Selanjutnya

Irigasi Krueng Panto Abdya Rusak Parah

BACAAN LAINNYA

Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) Ari Syah Putra yang terpilih dalam Pemilihan Raya tahun 2021/FOTO/BEM FH USK.
Kampus

Unggul Di Pemira, Ari Syah Putra Terpilih Sebagai Ketua BEM USK

Sabtu, 10/04/2021 - 12:47 WIB
Kafe BW Kupi Abdya Diluncurkan, Ikan Sambal Sunti Jadi Ciri Khas
LIFE STYLE

Kafe BW Kupi Abdya Diluncurkan, Ikan Sambal Sunti Jadi Ciri Khas

Kamis, 08/04/2021 - 14:42 WIB
Wakil Bupati Aceh Singkil Luncurkan Buku 100 Tokoh Singkil Karya Sjamsuddin Rizzard
LIFE STYLE

Wakil Bupati Aceh Singkil Luncurkan Buku 100 Tokoh Singkil Karya Sjamsuddin Rizzard

Sabtu, 03/04/2021 - 12:58 WIB
Lezatnya Kebab Arya Kota Bireuen

Lezatnya Kebab Arya Kota Bireuen

Kamis, 01/04/2021 - 00:29 WIB
Menyeruput Kehangatan Teh Rempah India di Indian Coffee House Banda Aceh
Jalan-Jalan

Menyeruput Kehangatan Teh Rempah India di Indian Coffee House Banda Aceh

Minggu, 28/03/2021 - 09:27 WIB
SMA Negeri 1 Singkil Raih Juara 3 Lomba Video Reportase Lawatan Sejarah
LIFE STYLE

SMA Negeri 1 Singkil Raih Juara 3 Lomba Video Reportase Lawatan Sejarah

Sabtu, 27/03/2021 - 11:36 WIB
Mengenang Ampuh Devayan
LIFE STYLE

Mengenang Ampuh Devayan

Jumat, 26/03/2021 - 11:46 WIB
Rayakan Hari Teater Dunia, HIMA Prodi Teater ISI Padangpanjang Gelar Panggung Teater Masyarakat
LIFE STYLE

Rayakan Hari Teater Dunia, HIMA Prodi Teater ISI Padangpanjang Gelar Panggung Teater Masyarakat

Kamis, 25/03/2021 - 11:56 WIB
Breaking News: Adnan Ganto Meninggal Dunia
Takziyah

Jembatan Besar Itu Telah Pergi Menghadap-Nya: Remembrance Adnan Ganto (II)

Kamis, 25/03/2021 - 10:42 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Irigasi Krueng Panto Abdya Rusak Parah

Irigasi Krueng Panto Abdya Rusak Parah

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nailul Amali, Perwira Polres Subulussalam Terpilih sebagai Pelatih Pencak Silat Terbaik Se-Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Tunggal Sri Wahyuni Menolak Tambang

    211 shares
    Share 211 Tweet 0
  • Tentang Wali yang Bisa Terbang, Berjalan di Atas Air, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggunakan Video Animasi Sebagai Media Pembelajaran di Masa Pandemi

    29 shares
    Share 29 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Satu Korban Gas Beracun Medco  E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Satu Korban Gas Beracun Medco E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Syafrizal
11/04/2021

Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Muhajir Juli
11/04/2021

Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Redaksi aceHTrend
11/04/2021

Ketum PWI Pusat Sambut Baik Webinar Pemanfaatan FABA untuk Pembangunan Ekonomi
Nasional

Ketum PWI Pusat Sambut Baik Webinar Pemanfaatan FABA untuk Pembangunan Ekonomi

Redaksi aceHTrend
11/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.