Sekitar pukul 11.00 WIB, Sekretaris Jenderal Partai Aceh, Teungku Kamaruddin atau akrab disapa Abu Razak, tiba di Sekretariat Bersama yang beralamat di Pangoe, Banda Aceh. Mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan garis merah di beberapa bagian, serta bintang merah menyala, Abu Razak tersenyum ke awak media yang sudah lebih dahulu tiba.
Sekber memang sedang sangat sibuk. Rabu (23/1/2019) para staf dan pekerja sedang merapikan penataan bahagian luar gedung. Bersebab, pada Kamis (24/1/2019) akan dilakukan peusijuk dan pembukaan kantor Sekber Pemenangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI nomor urut 01 Ir. H. Joko Widodo-Prof. Kyai H. Ma’ruf Amin. Juga berfungsi sebagai kantor kerjsama NasDem-Partai Aceh (PA) untuk pemenangan caleg DPR RI yang diusung NasDem, bersama PA.
Lima menit kemudian, Abu Razak disertai Ketua DPW NasDem Aceh H. Zaini Djalil, beserta sejumlah orang lainnya masuk ke ruang konferensi pers. Abu menyalami awak media yang sudah lebih dahulu ada di dalam ruangan berdinding biru.
Pada Pileg 2019, Partai Aceh “menitip” empat kadernya melalui NasDem untuk maju sebagai caleg DPR RI. Mereka adalah Jufri Hasanuddin dan Teungku Anwar di dapil Aceh 1. Di dapil Aceh 2 ditempatkan Teungku Muharuddin dan Evendi. Keempatnya adalah kader PA yang diketahui memiliki basis massa yang besar.
“Targetnya tahun 2019 ini NasDem meraih 6 kursi DPR RI. 2014 mereka (NasDem-red) dapat dua kursi. Kami yakin akan mampu meraihnya, hitungannya logis,” kata Abu Razak.
Jokowi Nyata Membangun Aceh
Dukungan Abu Razak kepada Joko Widodo bukanlah tanpa alasan yang kuat. Bukan faktor uang. Tapi karena perhatian Presiden Joko Widodo kepada Aceh sangatlah besar. Waduk Keureuto, jalan tol, serta berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diberikan kepada Aceh. Sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.
Abu Razak tentu saja bukan sekadar nimbrung di dalam Sekber, ditunjuk sebagai Ketua Sekber, dan didampingi Taf Haikal sebagai Sekretaris, tugasnya tidaklah ringan. Dua misi yang harus dia sukseskan. Pertama memenangkan kader PA yang menggunakan “perahu” NasDem menuju DPR RI. Kedua, memenangkan Jokowi-Ma’ruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.
Demi Kepentingan Aceh
Terwujudnya kerj sama Abu Razak bersama NasDem, bermotif untuk memperjuangkan kepentingan Aceh. Sebagai partai yang didirikan oleh putra Aceh dan memiliki posisi sangat penting di Pusat, NasDem adalah perahu paling cocok untuk diajak bekerja sama.
Menurut Abu Razak, kekuatan Partai Aceh dari Sabang hingga Tamiang, selama ini tidak mampu menembus nasional karena kekeliruan memilih mitra koalisi. Kepentingan Aceh yang selalu disampaikan akan diperjuangkan di level Nasional, justru tidak berjalan.
Tapi, kala berkomunikasi dengan Surya Paloh, semuanya bisa lebih mudah. Surya Paloh memiliki pengaruh besar di Pusat. Dia satu-satunya orang Aceh yang ada di ring 1 Joko Widodo.
“Ada putra Aceh lainnya yang memiliki pengaruh seperti Pak Surya Paloh di Pusat? Tidak ada. Apalagi komitmen Pak Surya Paloh untuk membangun Aceh sangatlah besar,” kata Abu Razak.
Tokoh elite Partai Aceh itu juga mengatakan, di level Indonesia, NasDem bukanlah partai gurem. Mereka memiliki setidaknya 11 orang gubernur dan 100 lebih bupati dan wali kota.
“Ini partai besar, partai penting di level Nasional. Ini kekuatan besar yang harus kita gunakan untuk memperjuangkan kepentingan Aceh di Pusat,” katanya.
Terkait banyaknya isu miring terhadap Jokowi yang dicitrakan anti-Islam, antiulama dan juga PKI, Abu Razak mengtakan dia akan melawan semua kabar bohong itu.
“Mulai besok saya akan berdiri di garda terdepan melawan semua fitnah itu. Itu tidak benar dan merupakan kekejian. Saya akan lawan itu,” kata Abu Razak yang mengaku secara diam-diam sudah turun ke beberapa daerah untuk konsolidasi.
Ketua DPW NasDem Aceh H. Zaini Djalil, pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa kerja sama antara Partai Aceh dan NasDem adalah atas dasar kepentingan untuk membangun Aceh.
Dia juga menjelaskan, kerja sama tersebut tidak mencerabut kader PA dari partainya. “Mereka tetap kader PA, tapi menggunakan NasDem sebagai perahu menuju Senayan. Tujuannya untuk memperjuangkan kepentingan Aceh di Jakarta. Pak Surya Paloh memiliki visi dan misi yang sama. Cita-cita beliau Aceh harus dibangun menuju kemajuan yang hebat,” katanya sembari diamini oleh Abu Razak.[]