• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Jutaan Bayi di Indonesia Alami Kelainan Jantung

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Senin, 08/04/2019 - 15:11 WIB
di BERITA, Kesehatan
A A
Ilustrasi

Ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

PALEMBANG — Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatatakan jutaan bayi di Indonesia yang terlahir dengan kelainan jantung jumlahnya terus bertambah setiap tahun. Hal ini menuntut pemerintah daerah menyediakan fasiitas khusus untuk anak.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Kardiologi IDAI Noormanto pada petemuan tahunan Pediatric Cardiology Update, Senin (8/4) mengatakan penambahan fasilitas pelayanan jantung anak ini bertujuan agar penderita dapat mengakses dokter spesialis.

“Dari Kementerian Kesehatan sudah ada rencana pemerataan dokter spesialis jantung anak dengan pola-pola pengabdian di daerah, tetapi pengabdian baru bisa dilakukan jika di daerah itu sudah ada fasilitas pendukung,” kata dia.

Ia mengatakan berdasarkan data terakhir, diketahui bayi pengidap kelainan jantung berjumlah 1,0 persen dari 4,8 juta angka kelahiran bayi setiap tahunnya. Rasionya yakni terdapat 8 bayi dari 1.000 bayi yang terlahir itu terkena kelainan jantung.

BACAAN LAINNYA

Dekan FKG Unsyiah drg. Cut Soraya, @aceHTrend/Ihan Nurdin

Gangguan Kesehatan Gigi Bisa Sebabkan Malanutrisi hingga Infeksi Katup Jantung

12/07/2019 - 12:13 WIB

Dokter spesialis anak dan konsultan jantung anak di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta ini mengatakan, sebenarnya akses penderita sudah lebih mudah jika dibandingkan sebelumnya sejak adanya pembiayaan BPJS.

Sistem pembiayaan BPJS ini membuat masyarakat lebih berani membawa anaknya ke rumah sakit sehingga deteksi dini penyakit jantung menjadi lebih baik. BPJS juga diketahui sudah menanggung biaya tindakan operasi serta intervensi.

Namun, katanya, hal itu ternyata tidak diimbangi dengan jumlah dokter spesialis jantung anak dan fasilitas pelayanan di daerah. Menghadapi kurangnya fasilitas tersebut, IDAI merespon dengan menggelar pelatihan dan pembaharuan ilmu seputar tata laksana maupun prosedur penanganan penyakit jantung pada bayi serta anak.

Dengan demikian, kendala kekurangan fasilitas pelayanan penyakit jantung yang banyak terjadi di daerah-daerah setidaknya dapat sedikit tertutupi oleh kompetensi para dokter spesialis jantung anak.

“IDAI coba mempertajam pengetahuan para dokter spesialis dan konsultan jantung anak dalam mendiagnosis penyakit,” kata dia.

Dengan konsultasi, wawancara serta pemeriksaan menggunakan alat seadanya diharapkan dapat menghasilkan diagnosis yang akurat. Diagnosis tanpa alat tersebut membuat pasien tidak perlu pergi ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap yang menghabiskan banyak biaya, kecuali jika hasil diagnosis mengharuskan pasien ke rumah sakit rujukan tersebut.

Ia menambahkan, jika di suatu daerah sudah memiliki dokter spesialis jantung anak, namun fasilitasnya kurang, maka IDAI bisa mengusulkan pelatihan intensif selama 6 bulan hingga 1 tahun kepada dokter tersebut. Namun dengan cacatan, jika pemda setempat bersedia mendatangkan alat kesehatan tertentu.

Sementara ini, IDAI sebagai organisasi profesi hanya bisa membantu peningkatan kompetensi para dokter jantung anak dalam melaksanakan tugasnya, mengenai sarana prasarana di sentra pelayanan kesehatan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah daerah.

“Idealnya satu dokter menangani 2.000 anak, tetapi saat ini dengan jumlah dokter spesialis jantung anak yang kurang dari 100 di seluruh Indonesia,” kata Noormanto.[]

Sumber : Republika

Tag: kelainan jantungpenyakit jantung
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

[FOTO]: Peluncuran Buku “Sabda Rindu” Sulaiman Abda

Selanjutnya

Panwaslih Kaji Insiden Berkibarnya Bintang Bulan di Kampanye PA di Lhokseumawe

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
BERITA

Sembilan Rumah di Sungai Pauh Pusaka Langsa Ludes Terbakar

Jumat, 26/02/2021 - 10:35 WIB
Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM, saat disuntik vaksin tahap dua, Kamis (25/2/2021).
BERITA

Wakil Wali Kota Langsa Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Dua

Kamis, 25/02/2021 - 22:03 WIB
aceHTrend.com
BERITA

PNS Abdya Sumbang Rp54 Juta untuk Korban Gempa Sulbar dan Banjir Kalsel

Kamis, 25/02/2021 - 21:50 WIB
Sulaiman di RS Graha Bunda Idi Rayek.
BERITA

Pria di Idi Tunong Tusuk Besannya dengan Pisau karena Kesal pada Menantu

Kamis, 25/02/2021 - 21:36 WIB
Muslim Ayub/Foto/Istimewa.
Hukum

Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 19:44 WIB
KMP Aceh Hebat 3 @aceHTrend/Sadri Ondang Jaya
Politik

Dituding dari Kapal Bekas, Dishub Aceh: Pengadaan KMP Aceh Hebat Melalui Mekanisme Multiyears

Kamis, 25/02/2021 - 18:31 WIB
ersangka dan barang bukti saat diamankan di Polres Langsa, Kamis (25/2/2021).
BERITA

Polisi Tangkap Seorang Pemuda di Langsa karena Memiliki 39 Paket Sabu

Kamis, 25/02/2021 - 15:55 WIB
Massa AGAH melakukan unjuk rasa di depan Dinas Perhubungan Aceh, Kamis (25/2/2021). Mereka menduga bila 3 unit KMP Aceh Hebat dibangun dari kapal bekas pakai. Foto/Ist.
Politik

Tuding Kapal Aceh Hebat Dibangun dari ‘Rongsokan’, Massa Demo Dishub Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 13:52 WIB
Wisata arung jeram di sungai Lae Kombih @travelingyuk.com
BERITA

Penggiat WKS Gencar Promosikan Kepariwisataan Kota Subulussalam

Kamis, 25/02/2021 - 12:10 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
@aceHTrend/Mulyadi Pasee

Panwaslih Kaji Insiden Berkibarnya Bintang Bulan di Kampanye PA di Lhokseumawe

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Massa AGAH melakukan unjuk rasa di depan Dinas Perhubungan Aceh, Kamis (25/2/2021). Mereka menduga bila 3 unit KMP Aceh Hebat dibangun dari kapal bekas pakai. Foto/Ist.

    Tuding Kapal Aceh Hebat Dibangun dari ‘Rongsokan’, Massa Demo Dishub Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muslim Ayub Minta KPK Turun Ke Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Babah Lhung Blangpidie Temukan Bayi Dalam Goodie Bag di Warungnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pria di Idi Tunong Tusuk Besannya dengan Pisau karena Kesal pada Menantu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jumlah Pengangguran di Aceh Berada di Peringkat 8 Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

Sembilan Rumah di Sungai Pauh Pusaka Langsa Ludes Terbakar

Syafrizal
26/02/2021

Salah satu rumah dosen di Kopelma Darussalam, Sektor Selatan, yang telah difungsikan sebagai kos-kosan. Foto/acehtrend.com/Muhajir Juli.

Balada Rumah Dinas Dosen, dan Rencana Pembangunan Kampus USK

Muhajir Juli
26/02/2021

Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Redaksi aceHTrend
26/02/2021

Wakil Wali Kota Langsa, Dr H Marzuki Hamid, MM, saat disuntik vaksin tahap dua, Kamis (25/2/2021).
BERITA

Wakil Wali Kota Langsa Disuntik Vaksin Sinovac Tahap Dua

Syafrizal
25/02/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.