• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Pidato Kekalahan Caleg Muda

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Minggu, 28/04/2019 - 20:50 WIB
di Artikel, OPINI
A A
Pidato Kekalahan Caleg Muda
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Usamah El- Madny*)

Banyak kawan kawan saya yang memutuskan bertarung dalam kontestasi Pileg 2019. Ada yang berhasil dan ada juga yang keberhasilannya tertunda .

Saya yakin semua politisi —- terutama yang muda —- pada masanya nanti akan berhasil, sepanjang yang bersangkutan terus bergiat dan merawat optimisme. Bukankah politisi itu tidak mati- mati. Mati berkali-kali, dan kembali hidup berkali kali.

Energi utama seorang politisi adalah menguasai narasi, memperjuangkan narasi yang diyakininya itu, serta tetap merawat semangat.

BACAAN LAINNYA

Satu Korban Gas Beracun Medco  E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Satu Korban Gas Beracun Medco E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

11/04/2021 - 13:29 WIB
Nonmuslim di Sabang Diminta Jaga Toleransi dan Hormati Ramadhan

Nonmuslim di Sabang Diminta Jaga Toleransi dan Hormati Ramadhan

10/04/2021 - 07:01 WIB
Selama 10 Tahun Rp114 Triliun Dana Masyarakat Diserap ke Investasi Bodong

Selama 10 Tahun Rp114 Triliun Dana Masyarakat Diserap ke Investasi Bodong

09/04/2021 - 01:29 WIB
Ilustrasi imgres/FOTO/Istimewa.

Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, Mertua Rektor USK Meninggal Dunia

07/04/2021 - 15:04 WIB

Memang banyak ketidakmungkinan dalam dunia politik, tapi politik itu sendiri adalah seni mengubah ketidakmungkinan menjadi kemungkinan.

Banyak politisi yang lemas setelah tidak berhasil dalam pertarungan. Tapi tidak dengan adik saya yang satu ini : Miswar Ibrahim Njong.

Dia ini politisi muda yang saya tahu punya narasi politik, dia punya peta jalan yang akan diperankannya andaikata kepercayaan rakyat itu ada. Tidak seperti kebanyakan politisi lain yang berjalan dalam “kegelapan”, meraba- raba.

Sepanjang musim pileg ini saya jarang jumpa, karena masing-masing masing-masing dengan kesibukan sendiri. Tapi yang pasti kami dalinya mendoakan kebaikan.

Yang luar biasa dari Miswar adalah daya tahan psikologisnya sebagai politisi muda, mentalnya yang membaja, dan semangatnya merawat optimisme, dan bahkan mencoba menularkan kepada para politisi lain yang senasip.

Ada rasa menyesal yang luar biasa, ketika tadi saya tahu melalui akun FB nya, bahwa hari ini ada sebuah kegiatan inspiratif yang digelarnya bersama Komunitas Kanot Bu dan saya tidak bisa hadir. Komunitas tersebut adalah sebuah komunitas yang selama ini ia geluti bersama kawan kawan nya.

Kegiatan itu diberinya nama “ Orasi Mantan Caleg”. Sebuah thema yang menggelitik dan cerdas.

Bagi saya ini adalah kegiatan inspiratif. Ini adalah tindakan jentelmen seorang mantan caleg. Baginya, ia telah berikhtiar tetapi rakyat belum bersepakat.

Seharusnya apa yang dilakukan Miswar dkk ini, juga dilakukan caleg menang.

Kalaulah Miswar dkk menyampaikan pidato kekalahan, maka yang menang pun menyampaikan pidato kemenangan. Konten dari kedua pidato itu adalah pertanggungjawaban moral sekaligus komitmen yang akan dijalankan sang politisi, setelah mereka melihat respon rakyat terhadap tawaran politik yang mereka sampaikan.

Di negeri kita, pidato semacam ini masih ada yang melihat aneh.

Padahal di negara-negara yang demokrasinya telah mapan, sebut saja Amerika Serikat, ada satu tradisi yang cukup baik terkait hal tersebut, yakni pidato kekalahan. Pihak yang kalah tanpa sungkan-sungkan menyampaikan pidato kekalahan di hadapan para pendukungnya seraya meminta maaf atas kegagalannya itu seraya tetap membesarkan hati mereka agar tetap semangat. Dan yang terpenting, memberikan dukungan kepada pihak yang menang.

Bahkan baru selesai penghitungan saja, misalnya dengan hitung cepat (quick count), pihak yang kalah segera mengangkat telepon untuk mengucapkan selamat kepada rivalnya atau pihak pemenang. Jika ada persoalan yang layak digugat, hal itu diserahkannya kepada pihak pengadilan, tanpa mengganggu ucapan selamat tadi. Artinya, budaya demokrasi yang baik –mengucapkan selamat kepada yang menang– tidak menghalanginya untuk mengajukan gugatan hukum, karena itulah mekanismenya.

Tradisi seperti inilah, yakni pidato kekalahan, yang tampaknya perlu dibudayakan di Indonesia oleh pihak-pihak yang berkompetisi. Ada beberapa keuntungan jika tradisi tersebut dibiasakan. Pertama, bisa mendinginkan suasana. Seperti diketahui bahwa jelang hari pencoblosan kompetisi antara dua pasangan capres-cawapres luar biasa panas.

Para pendukung dari kedua pasangan bahkan jauh sebelum waktu kampanye ditentukan sudah banyak terlibat dalam aksi saling serang, saling ejek, dan sebagainya. Penyebaran berita-berita hoaks, kampanye hitam, dan ujaran kebencian, terutama di media-media sosial seolah tak terbendung.

Tidak jarang pula, aksi saling serang di dunia maya tersebut terbawa pula ke dunia darat. Maka, pertentangan dan pertikaian antar kelompok-kelompok sosial di masyarakat terkadang muncul akibat beda pilihan politik. Tidak sedikit pertemanan dan persahabatan menjadi renggang hanya karena aksi dukung mendukung semacam itu.

Oleh karena itu, kalau pihak yang kalah kemudian menyampaikan pidato kekalahan yang sekaligus mengakui kekalahannya, massa pendukungnya pun tidak akan berbuat di luar batas kewajaran. Massa seringkali melihat pada apa yang diperintahkan pemimpinnya. Jika sang pemimpin legowo atas kekalahannya, pastilah massanya juga demikian.

Kedua, secara personal pidato kekalahan juga akan menunjukkan kebesaran hati dari pihak yang kalah. Publik mungkin akan memberikan apresiasi yang luar biasa jika pihak yang kalah bersedia mengakui kekalahannya secara gentle. Sebaliknya, jika yang bersangkutan tidak mau mengakui kekalahan, justru antipati yang akan muncul dari publik. Hal ini malah memberikan kerugian bagi dirinya di masa yang akan datang.

Ketiga, dari sisi demokrasi, pidato kekalahan akan dianggap sebagai pemberian pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Pihak yang kalah besar kemungkinan bakal dipandang sebagai sosok negarawan yang lebih mengutamakan kepentingan bersama ketimbang kepentingan diri dan kelompoknya. Ia tidak akan diposisikan sebagai pihak yang memiliki nafsu kekuasaan berlebih dan sejenisnya.

Dengan demikian, siapa pun pihak yang kalah akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi tokoh atau pioner dalam konteks penegakan nilai demokrasi di negeri ini jika bersedia menerima kekalahan dengan menyampaikan pidato. Sebuah tradisi yang baik pastilah akan dikenang baik oleh generasi-generasi yang akan datang.

Tabik untuk Adinda Miswar, Anda telah melakukan pembelajaran dan memberikan pendidikan politik.

Bagi saya dan sejumlah kawan lainnya , Anda lah dkk lainnya yang seide pemenang sejati. Karena, Pemenang adalah Mereka yang mampu berdiri ketika jatuh dan masih tetap bertahan ketika yang lain menyerah.

Sekali lagi, selamat, Anda Politisi Muda yang hebat. []

*)Penulis adalah penikmat dunia literasi.

Tag: #Headlinecaleg gagalmiswar
Share84TweetPinKirim
Sebelumnya

57 Unit Mobil Dinas Pemkab Abdya Bakal Dilelang

Selanjutnya

Mengembalikan Aceh yang Kosmopolit

BACAAN LAINNYA

Kolom: Suka Pamer
Kolom

Kolom: Suka Pamer

Sabtu, 10/04/2021 - 16:48 WIB
Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
OPINI

LMC (79): Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (IV)

Sabtu, 10/04/2021 - 13:54 WIB
Memahami AKM sebagai Pengganti UN
Artikel

Memahami AKM sebagai Pengganti UN

Rabu, 07/04/2021 - 18:40 WIB
Dara Aceh Ini Suarakan Hak-hak Disabilitas di Panggung Internasional

Menilik Program Imunisasi di Tengah Pandemi

Minggu, 04/04/2021 - 10:42 WIB
Bireuen Butuh Ring Tinju
Jambo Muhajir

Bireuen Butuh Ring Tinju

Sabtu, 03/04/2021 - 16:49 WIB
Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Gampong ‘Terbuka’ Cegah Konflik dan Korupsi

Kamis, 01/04/2021 - 16:03 WIB
Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue
Artikel

Sekolah Penggerak Pertama di Kabupaten Simeulue

Rabu, 31/03/2021 - 15:35 WIB
Ilustrasi: KPK/FOTO/Katadata.
Artikel

KPK, Nova Iriansyah Dan Perdamaian Aceh

Selasa, 30/03/2021 - 12:08 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Pol. Drs. Firli Bahuri, M.Si, memberikan kuliah umum KPK di gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (25/3/2021).
Artikel

Pasca Ketua KPK Ke Aceh

Senin, 29/03/2021 - 15:49 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Bukan Hanya Irwandi, KPK Harus Periksa Bappeda Aceh

Mengembalikan Aceh yang Kosmopolit

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    Terpilih sebagai Pelatih Silat Terbaik Se-Aceh, Kapolres Subulussalam Janji Berikan Penghargaan untuk Ipda Nailul Amali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nailul Amali, Perwira Polres Subulussalam Terpilih sebagai Pelatih Pencak Silat Terbaik Se-Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Tunggal Sri Wahyuni Menolak Tambang

    211 shares
    Share 211 Tweet 0
  • Tentang Wali yang Bisa Terbang, Berjalan di Atas Air, Benarkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggunakan Video Animasi Sebagai Media Pembelajaran di Masa Pandemi

    29 shares
    Share 29 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran
BERITA

Gereja Kembar di Jalan Pocut Baren Banda Aceh, Bukti Aceh Toleran

Hasan Basri
11/04/2021

Satu Korban Gas Beracun Medco  E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Satu Korban Gas Beracun Medco E&P Malaka Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh

Syafrizal
11/04/2021

Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Muammar Khadafi Nahkodai KNPI Bireuen

Muhajir Juli
11/04/2021

Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Andri Maulana dan Irma Yunia Terpilih Sebagai Duta Mahasiswa Umuslim 2021

Redaksi aceHTrend
11/04/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.