• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Tantangan Pengelolaan Potensi Perikanan Aceh

Ihan NurdinIhan Nurdin
Kamis, 23/05/2019 - 11:41 WIB
di Banda Aceh, BERITA
A A
Ilustrasi

Ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Abdus Syakur, mengatakan pengelolaan kawasan konservasi perairan dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati laut dan pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Syakur dalam talkshow Melindungi Keanekaragaman Hayati Laut, Menjaga Penghidupan Masyarakat Pesisir Aceh yang dibuat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Aceh didukung oleh Wildlife Conservation Society – Indonesia Program (WCS-IP) di Taman Sari 36 Coffe Banda Aceh, Rabu (22/5/2019).

“Hal ini juga sejalan dengan cita-cita nelayan di seluruh Indonesia, tak terkecuali Aceh, bahwa apa yang dicanangkan pemerintah akan menjamin keberlangsungan mata pencaharian mereka,” kata Syakur melalui siaran pers yang diterima redaksi aceHTrend.

Namun kata dia, dengan potensi perikanan yang luar biasa, tak berarti pengelolaan perikanan di Aceh minim tantangan. Program-program pemerintah yang sejatinya dicanangkan untuk menyejahterakan para nelayan, menemukan berbagai hambatan dalam implementasinya. Hambatan antara pemerintah dengan masyarakat kerap terjadi karena adanya perbedaan pemahaman, kepentingan, dan aturan antara masyarakat dan pemerintah.

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com

Wabup Aceh Singkil Minta Status Pelabuhan Perikanan Anak Laut Ditingkatkan

10/01/2020 - 19:37 WIB
aceHTrend.com

Potensi Perikanan Tangkap Indonesia

03/11/2019 - 09:34 WIB
Peta Indonesia

Diincar Tiga Negara Ini, Aceh Disebut Perlu Tambahan Bandara Internasional

26/09/2019 - 13:27 WIB
Pejabat Bappeda Aceh melakukan sidak ke lokasi cold storage Lampulo Banda Aceh.@aceHTrend/Hasan Basri

Bappeda Aceh: Fungsikan Cold Storage agar Nelayan Tak Buang Ikan ke Laut

20/05/2019 - 16:57 WIB

Ia mencontohkan, di satu sisi pemerintah mengeluarkan kebijakan dan aturan untuk konservasi dan pengelolaan perikanan, pada sisi yang sama masyarakat nelayan juga mempunyai kebijakan adat yang berlaku secara turun temurun.

“Ini merupakan kasus yang paling banyak terjadi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Yayasan Rumpun Bambu dan penulis buku Riwang u Laot, Sanusi M. Syarif, mengatakan sebagai daerah yang memiliki sejarah panjang dunia kemaritiman, Aceh memiliki aturan adat kelautannya sendiri. Keberadaan pemangku adat yang secara khusus membidangi masalah kelautan–Panglima Laot, adalah contoh bagaimana tatanan pengelolaan laut di masyarakat nelayan telah ada sejak lama. Panglima Laot memiliki Hukum Adat Laot-nya yang mengatur aspek sosial dan operasional pemanfaatan sumber daya di wilayah pesisir Aceh.

“Penyelenggaraan dan penegakan hukum adat laot antara lain meliputi: adat pengaturan penangkapan ikan, adat pantang melaut, hubungan kemasyarakatan, adat perlindungan kawasan pasang surut, hutan pesisir, pantai, kuala dan satwa yang dilindungi,” kata Sanusi.

Selanjutnya, peran dan fungsi lembaga Panglima Laot sangat penting untuk melindungi dan memelihara nilai-nilai adat, terutama dalam melakukan pengelolaan dan pengaturan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut, sehingga dapat mewujudkan keadilan hak atas sumber daya kelautan.

“Untuk itu penting sekali memastikan adanya pengakuan dan perlindungan hak-hak adat masyarakat mukim setempat atas kawasan pesisir dan sumber daya kelautan,” katanya.

Melihat pentingnya peran kelembagaan Panglima Laot dalam mengelola sumber daya pesisir, WCS-IP menyatakan dukungannya dalam penguatan kelembagaan Panglima Laot.

“Sebagai bentuk komitmen dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan, WCS-IP mendukung pemerintah dalam pengelolaan kawasan konservasi dan perikanan berkelanjutan,” kata  ujar Ina Nisrina, Koordinator Marine Aceh, WCS-IP.

Di antaranya melalui dukungan dan kontribusi WCS-IP dalam proses pengembangan wilayah konservasi Aceh dan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) untuk penyusunan Rencana Pengelolaan Zonasi (RPZ) Aceh. Selain itu, WCS-IP juga memfasilitasi dan mendampingi penguatan kelembagaan Panglima Laot di wilayah Aceh Jaya, Aceh Besar dan Sabang.

“Misalnya yang sedang berjalan saat ini, pendampingan di tiga Lhok (wilayah kelola Panglima Laot) di Taman Pesisir Aceh Jaya meliputi Lhok Panga, Lhok Lambeusoi dan Lhok Keluang Daya dalam menjalankan tugas dan fungsinya mengelola kawasan konservasi perairan di Aceh,” ujar Ina Nisrina.

Provinsi Aceh memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang tinggi dengan total sumber daya ikan laut sebesar ± 423.410 ton. Untuk mengelola kekayaan sumber daya laut Aceh secara berkelanjutan, Pemerintah Republik Indonesia menyusun rencana pencadangan kawasan perairan yang dilindungi dan dikelola dengan sistem zonasi, yang dikenal dengan Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Aceh. Pemerintah Aceh telah menargetkan pengembangan 280.000 hektar KKPD yang akan dikelola secara efektif pada tahun 2022.[]

Tag: Dinas Kelautan Acehmaritimpotensi perikanan
Share166TweetPinKirim
Sebelumnya

Aminullah Apresiasi Penyelenggaran Turnamen Bulu Tangkis Se-Sumatra di Banda Aceh

Selanjutnya

Efek Dibatasinya Medsos, Pedagang Alami Penurunan Omset hingga Tersendat Pengiriman Barang dari Tanah Abang

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com
BERITA

Dari China hingga Jerman, 7 Negara Ini Kembali Lockdown Usai Covid-19 Mengganas Diserang Gelombang Baru

Sabtu, 16/01/2021 - 09:42 WIB
Koordinator MaTA, Alfian.
Politik

MaTA: BPKP Harus Audit Hibah APBA Rp9,6 Miliar untuk Organisasi

Sabtu, 16/01/2021 - 07:13 WIB
Muslem Hamdani, Ketua Pergunu Provinsi Aceh. Foto/Ist.
Pendidikan

Pergunu Aceh Dukung Instruksi Kadisdik Baca Doa Tulak Bala

Sabtu, 16/01/2021 - 06:37 WIB
Seorang ASN asal Bireun meninggal di Langsa, Jumat (15/1/2021).
BERITA

Diduga Alami Gangguan Jiwa, Seorang ASN Asal Bireun Ditemukan Meninggal di Langsa

Jumat, 15/01/2021 - 20:33 WIB
Penjual dan pembeli chip domino saat diamankan di Kantor DSI Langsa, Jumat (15/1/2021).
BERITA

Lagi, Tim Gabungan Ringkus Penjual dan Pemain Chip Domino di Langsa

Jumat, 15/01/2021 - 20:21 WIB
aceHTrend.com
BERITA

ARC-PUIPT Nilam Aceh Kembali Menjadi Pusat Riset Terbaik USK

Jumat, 15/01/2021 - 19:43 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Masyarakat Mutiara Raya Sumbang Seribu Sak Semen untuk Pembangunan Asrama

Jumat, 15/01/2021 - 19:27 WIB
Vaksin Sinovac @detik
BERITA

Untuk Tahap Pertama akan Divaksin 1.400 Nakes di Langsa dan Forkopimda

Jumat, 15/01/2021 - 19:16 WIB
Teuku Fazil Mutasar. Tim Ahli Walikota Lhokseumawe. Foto/Ist.

Hibah Rp9,6 Miliar APBA 2020 untuk 100 Organisasi Tidak Menyalahi Aturan

Jumat, 15/01/2021 - 18:11 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Ilustrasi

Efek Dibatasinya Medsos, Pedagang Alami Penurunan Omset hingga Tersendat Pengiriman Barang dari Tanah Abang

Komentar

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Kamis (14/1/2021) mendapatkan suntikan pertama vaksin Sinovac Covid-19. Foto/Anadolu Agency.

    Presiden Erdogan Disuntik Vaksin Sinovac Covid-19

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kolom: Pelacur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dek Gam Apresiasi Kapolres Pidie karena Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan dan Perkosaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hibah Dana untuk OKP/Ormas, Uang Tutup Mulut Agar Tak Kritik Carut – Marut Kinerja Nova Atasi Corona

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hibah Rp9,6 Miliar APBA 2020 untuk 100 Organisasi Tidak Menyalahi Aturan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

aceHTrend.com
BERITA

Dari China hingga Jerman, 7 Negara Ini Kembali Lockdown Usai Covid-19 Mengganas Diserang Gelombang Baru

Redaksi aceHTrend
16/01/2021

Santri kelas III akuntansi SMK Entrepreneur Darussalam, Minggu (16/1/2021), menanam jagung di lahan pertanian milik dayah. Foto/Ist.

Thalabah Dayah Entrepreneur Darussalam Tanam Jagung dan Sayuran di Lahan Percontohan

Muhajir Juli
16/01/2021

Koordinator MaTA, Alfian.
Politik

MaTA: BPKP Harus Audit Hibah APBA Rp9,6 Miliar untuk Organisasi

Redaksi aceHTrend
16/01/2021

Muslem Hamdani, Ketua Pergunu Provinsi Aceh. Foto/Ist.
Pendidikan

Pergunu Aceh Dukung Instruksi Kadisdik Baca Doa Tulak Bala

Redaksi aceHTrend
16/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.