ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Ketua Aceh Bertani Community (ABC) Mujibul Ikhsan menilai, kejadian yang menimpa Geuchik Munirwan merupakan musibah besar bagi dunia pertanian di Indonesia, khususnya di Aceh.
Padahal kata dia, Geuchik Munirwan telah mengharumkan nama Aceh melalui Program Inovasi Desa yang berhasil memperoleh juara Desa Terbaik dua tingkat nasional pada 2018, untuk kategori Penguatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Penyerahan hadiah dilakukan langsug oleh Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo pada 29 November 2018 di Jakarta.
“Kami heran, apa sih sebenarnya yang sedang berlaku di Aceh ini, seakan-akan petani tidak boleh berkembang dan terus merasa tertindas. Mulai dari benih padi yang dibagikan kurang bagus, pupuk yang kurang di pasaran, sampai pada tingkat panen harga terus anjlok,” ujar Mujibul Ikhsan melalui siaran pers, Rabu malam (25/7/2019).
Insiden ini menurutnya terkesan sebagai upaya pembunuhan karakter bagi petani lain, juga bagi gampong-gampong yang baru akan mengembangkan desanya dalam meraih PAD melalui pengembangan BUMG.
“Padahal sudah jelas-jelas belum ada petani yang dirugikan dengan pengembangan benih padi IF8 tersebut, malah petani yang sudah tanam benih tersebut meraih untung dengan lahan tadah hujan dan perawatan yang mudah dan bisa berproduksi tinggi sampai 11,8 ton per hektare,” katanya.
Jika memang Munirwan dianggap salah kata dia, seharusnya Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh selaku pihak yang mengadukan, memberikan bimbingan untuknya juga pada petani pengembang padi IF8 lainnya sejak awal, bukan malah menjebloskannya ke penjara.
“Kami dari Aceh Bertani Community berharap Dinas Pertanian Aceh dapat mempertimbangkan kembali hal ini serta mencabut tuntutannya. Kepada Pemerintah Aceh juga kami meminta agar segera mengambil tindakan dalam hal penyelesaian masalah tersebut,” katanya.
Ia juga meminta DPRA terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh yang umumnya petani. Jangan sampai persoalan seperti ini terulang kembali di masa mendatang. ABC juga meminta Plt Gubernur mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pertanian Aceh.
“Kami berharap masalah ini dapat segera selesai dan Tgk. Munirwan sahabat kami dapat kembali beraktivitas seperti biasanya. Masyarakat Gampong Meunasah Rayeuk masih sangat membutuhkan beliau sebagai pemimpin di gampong yang sedang berkembang saat ini,” kata Mujibul Ikhsan.[]
Editor : Ihan Nurdin