• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Iduladha Tanpa Penyedap Rasa

Redaksi aceHTrendRedaksi aceHTrend
Selasa, 13/08/2019 - 14:32 WIB
di Artikel, OPINI
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Fatmawati AB

Idul Adha adalah salah satu hari besar Islam yang diperingati setiap tahun dengan penuh kemeriahan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Iduladha kali ini juga diisi dengan agenda silaturahmi dari rumah ke rumah, mengunjungi sanak saudara, dan handai taulan, serta karib kerabat. Iduladha adalah momentum silaturahmi bagi umat.

Adalah hal yang tidak bisa kita hindari, dan juga sudah menjadi tradisi di Aceh, silaturahmi seperti ini selalu diwarnai dengan hidangan-hidangan istimewa. Sajian paling minim adalah minuman sirup, makanan ringan, kue kering dan kacang-kacangan. Sehari penuh jika kita mengunjungi lima rumah maka bisa kita bayangkan besaran jumlah makanan dan cemilan yang berpindah dari toples kaca ke usus dan lambung kita.

Berbeda dengan Idulfitri, Iduladha memiliki kekhususan dengan adanya ritual penyembelihan kurban berupa sapi, kerbau atau kambing. Bisa dibayangkan sepanjang hari-hari tasyrik kita disuguhi menu daging berprotein hewani. Sungguh sebuah kenikmatan di hari raya kurban.

BACAAN LAINNYA

mi Aceh @craftlog

Festival Mie Aceh Digelar Maret 2019

19/02/2019 - 13:45 WIB
aceHTrend.com

Bieng Pante Raja, Mie Gureng di Trieng Gadeng

03/09/2016 - 11:35 WIB
aceHTrend.com

Diplomasi Budaya Aceh Melalui Kuliner di Jogja

26/08/2016 - 05:00 WIB

Namun, di balik kenikmatan itu, selera makan kita terganggu dengan hadirnya sajian-sajian yang mengandung penyedap rasa –baik di dalam kue atau pun minuman, dan khususnya juga dalam gulai atau sop daging. Industri kuliner yang tumbuh pesat di Aceh, dan sikap pragmatisme bisnis, serta budaya permissive telah meninggalkan beberapa catatan minus bagi semangat membangun budaya hidup sehat.

Catatan ini saya buat sebagai refleksi kegelisahan seorang warga penikmat dan pemerhati kuliner Aceh. Sejauh observasi yang ada, menu-menu kuliner Aceh, mulai diwarnai penyedap rasa yang terjadi secara permissive. Bagi sebagian orang mungkin ini bukan isu serius, tetapi bagi sebagian lainnya lagi hal ini malah menuntut perhatian khusus juga. Karena itulah saya ingin berbagi disini.

Mengenal Micin

Micin adalah nama populer dari MSG (Monosodium Glutamate) yang digunakan sebagai bahan penambah rasa gurih (umami) pada makanan. Glutamate itu sejenis molekul yang berfungsi sebagai penguat rasa. Dahulu micin adalah penyedap rasa alami yang diperoleh dari proses pengolahan rumput laut. Seiring dengan perkembangan tekhnologi, kini micin dibuat dari proses fermentasi industri.

Micin adalah molekul garam yang dikombinasikan dengan asam amino L-Glutamate. Molekul garam ini digunakan untuk menstabilkan komponen glutamat. Glutamat yang terkandung dalam asam amino berperan sebagai pemberi rasa gurih. Bagi ahli kimia hal ini akan mampu mereka uraikan dengan jelas.

Sejauh pengalaman pribadi dan rekan sejawat yang saya temui, mengkonsumsi makanan bermicin terbukti memberikan dampak negatif langsung bagi tubuh seperti mengantuk, lemas, sakit kepala, mual, wajah memerah karena alergi, kesemutan, nyeri dada, dan lain-lain. Boleh jadi hal tersebut timbul akibat dari konsumsi micin dalam dosis yang besar dan dilakukan dalam jangka panjang. Hal ini tentu tidak mutlak karena faktor micin saja, mesti juga dilihat faktor gaya hidup, pola makan, pola istirahat dan tingkat sensitivitas tubuh pada makanan bermicin (glutamate intolerant).

Hari ini dengan mudah bisa kita temui restoran, rumah makan, warung jajanan pinggir jalan yang menambahkan micin ke dalam produk makanannya. Makanan tersebut seperti bakso, lontong, segala jenis panganan mie, sambal-sambal, martabak telur, ayam goreng, gulai-gulai daging baik khususnya yang bersantan, bahkan menu-menu tradisional seperti kuah pliek chue, keripik singkong, dan lain-lain, semuanya sudah menggunakan micin ke dalam makanan olahannya.

Fenomena ini sungguh miris, karena sudah terbatas sekali dan sangat sulit kita temui tempat-tempat atau makanan yang tidak mengandung micin, terutama di kota-kota besar. Kenapa ini bisa terjadi? Paling tidak ada dua alasan, pertama, karena kurangnya rasa percaya diri si peracik bumbu, sehingga alih-alih menggunakan racikan bumbu alamiah mereka beralih ke bumbu-bumbu instan. Kedua, dari sisi biaya, penggunaan penyedap rasa memang bisa menekan biaya produksi bila dibandingkan dengan menggunakan bumbu alamiah. Alasan kedua ini terutama menjadi pertimbangan khususnya dalam dunia bisnis.

Dosis Aman

Lembaga Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan besaran konsumsi micin adalah 30Miligram/berat badan/hari. Artinya untuk mereka yang berberat badan 50 kg maka dosis micin yang layak konsumsi perhari adalah 1,5 gram. Secara lebih sederhana bisa kita analogikan sama dengan mengkonsumsi 3 mangkok bakso karena rata-rata permangkok bakso berisikan 0,5 kadar micin, kecuali ada beberapa lokasi dagangan bakso yang memang sama sekali tidak memakan micin, atau sangat minimalis sekali jumlahnya.

Artinya micin cukup aman dikonsumsi bila masih di bawah ambang batas normal. Hanya saja pertanyaanya bagaimana cara mengukur bahwa kandungan micin yang masuk ke dalam tubuh kita, melalui makanan yang kita konsumsi, tidak melampaui takaran normal itu? Faktanya hampir semua makanan yang kita konsumsi sehari-hari sudah mengandung micin, dan kita seperti tidak punya ruang untuk menghindari atau menemukan warung-warung serta gerai-gerai makanan, atau jenis makanan kering yang bebas dari kandungan micin.

Sebenarnya rasa gurih pada makanan (umami) juga bisa kita ambil dari sumber-sumber bahan alami seperti pada tomat, kecap asin, jamur, sawi putih, rumput laut dan minyak zaitun. Hanya saja, seperti dua alasan di atas, seringkali kita ingin mengambil jalan pintas (short cut) dengan menggunakan micin agar makanan terasa gurih. Sebenarnya gurih yang ada adalah gurih yang manipulatif, dan menciptakan ketergantungan (addictive) yang dalam jangka panjang akan merusak tubuh.

Lalu apa yang bisa kita simpulkan, bijaklah dalam memilih makanan. Bila ada makanan yang mengandung kandungan nutrisi alami, kenapa harus memilih yang berfermentasi. Makanan bernutrisi alami pun harus dikonsumsi dalam batas-batas yang wajar sesuai kebutuhan tubuh, yang juga sesuai dengan anjuran agama Islam. Konsumsi berlebih-lebihan, baik yang berbahan kimiawi maupun berbahan alami tetap saja merusak tubuh. Wallahu ‘alam.

*)Chef organik, tinggal di Banda Aceh.

Tag: hari raya kurbanMasakan acehmie acehpenyedap rasaumami
ShareTweetPinKirim
Sebelumnya

Bagaimana Kabar Perokok Indonesia?

Selanjutnya

Kejari Lhokseumawe Kembalikan Berkas Perkara Pencabulan terhadap Santri

BACAAN LAINNYA

Ahmad Humam Hamid, Guru Besar Unsyiah.
OPINI

LMC (78): Era Islam Klasik: Wabah dan Peradaban (III)

Minggu, 07/03/2021 - 10:52 WIB
Peta Banda Aceh.

Sejarah Bandar Aceh Adalah ‘Mitos’

Kamis, 04/03/2021 - 03:55 WIB
aceHTrend.com
OPINI

Peran Guru PJOK dalam Membangun Karakter Peserta Didik

Rabu, 03/03/2021 - 12:13 WIB
Herlina, SKM. Foto/doc. Pribadi.
Celoteh

Campur Sari Antara Ide dan Perencanaan Pembangunan Aceh

Rabu, 03/03/2021 - 07:10 WIB
Nanda Suriani
OPINI

Menjadi Role Model Pendidikan

Selasa, 02/03/2021 - 08:22 WIB
Ilustrasi/FOTO/umroh.com.
Artikel

Aceh Dan Umar Bin Abdil Azis

Senin, 01/03/2021 - 14:40 WIB
Ilustrasi potret kemiskinan Aceh/FOTO/Hasan Basri M.Nur/aceHTrend.
Artikel

APBA 2021 Tidak Fokus Pada Pengentasan Kemiskinan?

Jumat, 26/02/2021 - 07:32 WIB
Marthunis M.A.
OPINI

Anggaran, Kemiskinan, dan Investasi Pendidikan Aceh

Kamis, 25/02/2021 - 12:26 WIB
Ilustrasi/Foto/Istimewa.
Artikel

Carut Marut Tender Di Aceh

Rabu, 24/02/2021 - 13:10 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Ilustrasi pemerkosaan

Kejari Lhokseumawe Kembalikan Berkas Perkara Pencabulan terhadap Santri

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

    Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepala BPKD Subulussalam: Defisit Ini Juga Ada Kaitan Dengan Masa Merah Sakti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekda Jelaskan Penyebab Defisit Anggaran Kota Subulussalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Panen Perdana Ayam Potong, BUMG Seumirah Raih Untung Rp100 Juta

    3325 shares
    Share 3325 Tweet 0
  • Agar Ngopi Berkah, Ini Doa dan Wiridnya Versi Ulama Sufi

    77 shares
    Share 77 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Dua aktivis YARA melakukan aksi di depan Kanwil Kemenkumham Aceh, Banda Aceh, Minggu (7/3/2021). Foto/ist for acehtrend.com.

Tak Ada Anggaran, Dua Jenazah Warga Aceh Tertahan di Lapas Nusakambangan

Muhajir Juli
07/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Polisi Tangkap Lima Terduga Penggelapan BBM dari Kapal Tanker MT Garuda Asia di Lhokseumawe

Mulyadi Pasee
07/03/2021

Ilustrasi
LIFE STYLE

Penjas BBG Gelar Kejuaraan Tenis Meja Cup untuk Pelajar, Mahasiswa, dan Dosen

Redaksi aceHTrend
07/03/2021

aceHTrend.com
BERITA

Ketua DPRK Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Kuta Alam

Teuku Hendra Keumala
07/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.