ACEHTREND.COM, Jantho – Pemkab Aceh Besar dikabarkan sedang mengalami keretakan hubungan antara Bupati Mawardi Ali dengan Wakil Bupati Waled Husaini. Retaknya hubungan elite eksekutif Aceh Besar ini sempat mencuat ke publik setelah Waled Husaini buka suara soal perannya sebagai orang nomor dua turut dipangkas di Aceh Besar.
Menurut Waled, selama ini dirinya kurang berperan dalam menakhodai Pemerintahan Kabupaten Aceh Besar di bawah Bupati Mawardi Ali.
Hal ini mendapat perhatian serius dari akademisi Universitas Abulyatama Aceh Besar, Usman Lamreung, MSi. Usman mengutip ulang pernyataan Waled yang mengatakan, “Seharusnya wakil bupati dijadikan ban gandeng, bukan ban serap, kalau dijadikan ban sirap tunggulah kehancuran,” kata Waled Husaini dalam rapat paripurna APBK-P di Gedung DPRK Aceh Besar di Jantho, Jumat (19/7/2019).
Kurang harmonisnya hubungan pasangan putih ini, kemudian mendapat sorotan dari Usman.
“Akibat retaknya hubungan bupati dan wakil bupati di Aceh Besar berimplikasi terhadap melambatnya roda pemerintahan di daerah tersebut. Program-program pemerintahan yang telah dituangkan dalam RPJM pun menjadi tidak dapat direalisasikan dengan komprehensif,” ujar Wakil Rektor I Unaya tersebut kepada aceHTrend melalui keterangan tertulis, Jumat (16/8/2019).
Usman menilai, retaknya hubungan pasangan ini diawali dari adanya konflik peran di SKPK antara orang-orang “titipan” bupati dan wakil bupati.
“Selama ini bupati kurang memberikan perannya kepada wakil, bahkan tidak dilibatkan dalam perumusan kebijakan di Aceh Besar,” kata Usman yang mantan karyawan BRR Aceh-Nias.
Banyak potensi yang dapat dikembangkan di Aceh Besar, seperti sektor pariwisata, perikanan, dan pertanian tetapi justru terabaikan.
“Harusnya sektor inilah yang harus digarap secara serius, bukan malah disibukkan dengan sensasi dan egoisme sehingga tidak fokus terhadap kerja nyata,” kata Usman.
Menurut Usman, perlu adanya sinergisitas di tatanan elite agar keretakan ini tidak berdampak luas sehingga tidak merugikan masyarakat Aceh Besar.
Kandidat Doktor Universitas Merdeka Malang ini juga berharap supaya keretakam ini dapat segera diakhiri agar tidak menganggu jalannya roda pemerintahan. Bupati dan wakil bupati diharapkan dapat kembali bekerja sama dalam membangun Aceh Besar yang agamais dan jauh dari sifat egoisme.[]
Editor : Ihan Nurdin