ACEHTREND.COM, Sigli – Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh (JARA) mengapresiasi sikap Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik, dalam pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-34 tingkat Provinsi Aceh yang digelar di Pidie. Rony Ahmad tidak menuntut kewajiban pada kafilah Pidie agar menjadi juara umum dalam pelaksanaan event bergengsi tersebut.
“Biasa tuan rumah memasang target yang tinggi dan kemudian menjadi beban bagi panitia lokal sehingga melakukan lobi-lobi hingga intervensi ke dewan hakim sehingga tidak fair play. Tapi di Pidie fenomena itu sama sekali tidak ada, dan ini harus diapresiasi,” kata Juru Bicara JARA, Muhammad Nur, melalui siaran pers yang diterima aceHTrend, Minggu (29/9/2019).
“Roni Ahmad alias Abusyik sejak lama berulang kali menyampaikan pesan agar MTQ Aceh di Pidie menjadi ajang penyeleksi kader-kader terbaik Aceh untuk dikirim ke ajang serupa di tingkat nasional. Nanti nama Aceh yang dibawa, bakan nama kabupaten/kota,” ujar Muhammad Nur mengutip pesan Bupati Pidie.
Sikap tersebut dinilai Muhammad Nur sebagai sikap kenegarawanan pemimpin dengan itikad sungguh-sungguh untuk melahirkan generasi qurani di Aceh, sesuai dengan kemampuan peserta masing-masing kafilah dari seluruh kabupaten di Aceh.
“Saya mengapresiasi sikap Abusyiek, tidak mengedepankan primordialisme sebagai tuan rumah di Pidie. Sikap kebesaran hati tersebut sebagai bentuk dukungan bupati terhadap pelaksanaan syariat Islam di Aceh,” sebut M Nur.
Muhammad Nur menambahkan, masyarakat Pidie pada umumnya memiliki bawaan tubuh dengan mempercayai alam sebagai penyeleksi kemampuan personal, karena itu sikap legawa Abusyiek dalam MTQ ke-34 tersebut dinilai sebagai karakter masyarakat Pidie pada umumnya.
“Sikap netral, objektif, dan tidak primordial itu harus ditiru oleh tuan rumah berikutnya,” pesan dosen Universitas Serambi Mekkah itu.[]
Editor : Ihan Nurdin