ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Tim task force Surin Industrial Smart City Abdya (SISCA) Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, bersama Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT menemui Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin untuk membicarakan proses percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halal Barat Selatan Aceh (Barsela) di kawasan Teluk Surin Abdya, Kamis (24/10/2019).
Ketua SISCA, Miswar Fuadi mengatakan, alasan kenapa Abdya menjadi titik fokus sebagai lokasi KEK Barsela disebabkan faktor letak geografis yang tepat. Menurutnya, kawasan tersebut berada di tengah-tengah kabupaten/kota di wilayah Barsela.
“Untuk KEK Barsela, yang diusulkan ke dewan KEK yaitu tiga wilayah, yakni Abdya, Nagan Raya, Aceh Jaya. Tetapi Abdya yang paling strategis, karena berada di tengah kabupaten/kota di barsela. Bahkan juga dekat ke daerah Alas (tengah),” kata Miswar Fuadi.
Miswar menjelasakan, lokasi Teluk Surin di Abdya memiliki lahan seluas 745 Hektare belum bersertifikat, bahkan tidak akan dikeluarkan, karena memang dulunya kawasan itu merupakan lokasi industri terpadu yang kini bakal menjadi KEK Halal Barsela.
“Ada beberapa komoditas unggulan barsela saat ini sebagai daerah penghasil nilam, lada, kelapa sawit, karet, pala, cengkeh, kakao, kelapa dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, hal senada juga diungkapkan Ketua ISMI Aceh, Nurchalis, menurutnya, KEK halal barsela ini harus didorong menjadi program prioritas pemerintah Aceh, sehingga mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat. Apalagi kata Nurchalis, KEK halal barsela ini juga akan segera di launching di Banten pada 13 sampai 15 Desember 2019. Sehingga konsep KEK Halal Barsela itu menjadi yang pertama di Indonesia.
“Kita sudah sangat siap untuk KEK halal barsela ini, dalam waktu dekat kita akan bertemu dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT meminta DPRA memberikan dukungan penuh terhadap percepatan KEK Halal Barsela di wilyaha Teluk Surin tersebut. Karena, kata Muslizar, pemerintah setempat sudah sangat serius untuk mewujudkan pusat ekonomi rakyat diwilayah itu.
“Sejauh ini Pemkab Abdya sudah menyediakan lahan yang tidak ada lagi ganti rugi. Bahkan mampu membebaskan pajak selama lima tahun bagi mereka yang berinvestasi di KEK barsela nantinya. Untuk total luas lahan semuanya 745 hektare. 50 hektare areal pelabuhan, dan 695 hektare pusat industri. Status lahan tersebut milik Pemkab Abdya,” ungkap Muslizar.
Dalam pertemuan ini, Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin memberikan catatan penting kepada pemerintah Abdya dan tim perumusan KEK halal barsela, yakni penentuan target persiapan hingga pengoperasiannya.
“Satu kurang, timeline, yaitu target, harus yakin dan pasang target tahun berapa ini akan jadi, supaya kita tertuntun dalam bekerja. Saya yakin rencana ini akan berjalan,” ujarnya.
Di sisi lain, Dahlan meyakini kalau KEK Halal Barsela yang sudah dikonsepkan dengan baik itu akan terwujud. Dirinya secara kelembagaan juga memberikan dukungan terkait hal tersebut, serta dalam waktu dekat akan membahasnya bersama pemerintah Aceh.
“Ini sangat luar biasa, tidak perlu dikhawatirkan oleh pemerintah provinsi, jika semuanya sudah siap, tinggal disupport saja. Kita akan bicarakan itu dengan pemerintah Aceh nantinya,” pungkas Dahlan.[]
Editor : Ihan Nurdin