• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Akademisi Unaya Terbitkan Buku Dinamika Politik Aceh Pasca Perdamaian

Ihan NurdinIhan Nurdin
Minggu, 17/11/2019 - 12:01 WIB
di Buku, LIFE STYLE
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Dua akademisi Universitas Abulyatama (Unaya), Usman dan Wiratmadinata merilis buku berjudul Dinamika Politik Aceh Pasca Perdamaian. Buku setebal 118 halaman itu diterbitkan oleh Engineering Press dan dalam waktu dekat bisa didapatkan di toko buku Gramedia.

Salah seorang penulis, Usman, kepada aceHTrend mengatakan, buku ini merupakan hasil survei yang dilakukan pada Mei-Juni 2016 di wilayah timur dan tengah Aceh yang didukung oleh Kesbangpol dan Linmas Aceh. Ia dan rekannya Wiratmadinata merupakan peneliti dalam survei tersebut yang ingin mengkaji sejauh mana fenomena-fenomana dinamika politik di Aceh, yang begitu dinamis menjelang pilkada 2017.

“Yang menarik dalam buku ini adalah konflik politik yang telah terjadi, baik konflik elite antarmantan GAM, konflik sipil, ketegangan Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Pusat, konflik antarpartai politik, elite hingga dengan kelompok masyarakat,” kata Usman, Minggu (17/11/2019).

Konflik politik ini kata Usman, terjadi karena berbagai kebijakan kontroversi di tengah masyarakat yaitu penetapan Qanun Wali Nanggroe dan Qanun Bendera, Lambang, dan Himne Aceh, yang menyebabkan sebagian daerah dan kelompok masyarakat menolak malah berimbas pada isu pemekaran provinsi ALA (Aceh Lauser Antara) dan ABAS (Aceh Barat selatan).

BACAAN LAINNYA

aceHTrend.com

IGI Berikan Penghargaan Kepada Wakil Walikota Lhokseumawe

09/01/2021 - 17:29 WIB
Pendiri RUMAN Aceh, Ahmad Arif, menerima hadiah buku dari Dr. Nurkhalis Mukhtar LC., MA.

RUMAN Aceh Terima Donasi Buku dari Tiga Akademisi

02/01/2021 - 10:19 WIB
Rinal Sahputra

Buku “Para Perempuan di Tanah Serambi” Karya Mantan Ketua FLP Aceh Bakal Rilis di Januari

24/12/2020 - 09:55 WIB
aceHTrend.com

Ketua Pustakawan Aceh Silaturrahmi dengan Calon Pengurus

16/12/2020 - 09:22 WIB

Polimik pembentukan provinsi ALA dan ABAS merupakan isu pemekaran yang begitu santer saat pilkada dan pileg sehingga berdampak pada kebijakan di tingkat Pemerintah Aceh, khususnya dalam mempertahankan wilayah teritorial dan menjaga perdamaian di Aceh pasca MoU Helsinki.

“Secara general, Aceh merupakan provinsi multietnis (memiliki banyak suku). Aspirasi pemekaran ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Pemerintah Aceh yang dianggap belum menyentuh substansi masalah daerah tengah dan pesisir barat selatan di bidang ekonomi yang mengalami ketertinggalan pembangunan,” kata Usman.

Kondisi itu ditambah dengan regulasi Qanun Wali Nanggroe dan Qanun Bendera, Lambang dan Himne yang dianggap bukan keterwakilan dari wilayah tersebut, perbedaan etnisitas, dan ideologi yang pro-GAM dan anti-GAM antardaerah di ALA dan ABAS yang non basis GAM, dengan basis GAM seperti di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Bireuen, dan Pidie di Pantai Timur.

“Buku ini juga menjelaskan dinamika elite dalam pertarungan politik dalam memperebutkan kursi kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif melalui pemilihan kepala daerah yaitu gubernur, bupati, dan wali kota,” katanya.

Dinamika politik itu terkait dengan persaingan antarpartai politik lokal di Aceh, di mana kontestasi kandidat di dalam tubuh Partai Aceh (PA) yang merupakan manifestasi politik GAM pasca-Perjanjian Helsinki pada 15 Agustus 2005. Persaingan antarkandidat tersebut juga berdampak pada kekompakan pendukung akar rumput dan terpecahnya kekuatan PA.

Satu pihak mendukung duet Zaini Abdullah-Muzakir Manaf, yang didukung oleh PA, dan pihak lain mendukung Irwandi Yusuf yang memilih jalur independen karena tidak mendapat dukungan dari PA. Konflik antarmantan kombatan ini sering memunculkan kekerasan sebagai bentuk ekspresifnya, misalnya penembakan dan pelemparan granat. Bentuk kekerasan seperti ini tidak ditemukan pada pemilukada di daerah lain.

Persaingan politik pada tahun 2017 didominasi oleh tokoh-tokoh GAM yang dulunya bersama kini bertransfrormasi untuk mendapatkan simpati rakyat menuju Aceh satu, empat dari lima kandidiat calon gubernur 2017 merupakan petinggi GAM dan juga petinggi Partai Aceh. Perpecahan mulai terjadi pada tahun 2012 saat Irwandi maju sebagai cagub lewat jalur independen. Terus berlanjut pada pemilu 2014 dengan tambahan satu partai lokal Partai Nasional Aceh (PNA) yang didirikan oleh Irwandi.

“Mendekati 2017, atmosfer politik di Aceh semakin panas. Berbagai realita politik yang kami temukan selama penelitian itu rasanya sayang kalau tidak dikemas menjadi buku sehingga bisa dikonsumsi luas oleh publik. Kami berharap kehadiran buku ini bisa menambah khazanah dalam dunia literasi di Aceh,” ujar dosen di FKIP PPKn tersebut.[]

Tag: bukudinamika politik acehliterasi
Share234TweetPinKirim
Sebelumnya

Ragam Paket Tur Wisata Aceh selama Aceh Sumatera Expo

Selanjutnya

Soal Nikab dan Celana Cingkrang, Ini Kata Menag Facrul Razi di Unsyiah

BACAAN LAINNYA

Ilustrasi
LIFE STYLE

Kenaikan Listrik Selama WFH Bisa Ditekan, Begini Caranya

Jumat, 22/01/2021 - 10:06 WIB
Safrizal dan Siti Hilmi Amirulloh @ist
LIFE STYLE

Luncurkan Produk Terbaru, Yalsa Boutique Siap Kuasai Pasar Busana Muslim

Kamis, 21/01/2021 - 19:00 WIB
aceHTrend/Masrian Mizani
Kampus

Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Abdya Galang Dana untuk Korban Gempa Sulbar 

Kamis, 21/01/2021 - 18:33 WIB
Marzuki Yusuf. Ketua Ikatan Masyarakat Juli (Ikmali) Banda Aceh. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Pengurus Ikatan Masyarakat Juli di Banda Aceh Gelar Maulid

Minggu, 17/01/2021 - 19:46 WIB
Ustad Asrul Maidi, Lc. Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.
Komunitas

Ustad Masrul Aidi, Lc: Menikah di Rumah Lebih Berkah

Minggu, 17/01/2021 - 16:38 WIB
Syeh Ali Jaber. Foto/Ist.

Sempat Membaik, Syeh Ali Jaber Berpulang ke Hadirat Ilahi

Kamis, 14/01/2021 - 10:27 WIB
Delsy Ronnie (Kelima dari kiri) dan Rektor Umuslim (ketiga dari kanan) saat pertemuan di Umuslim, Rabu (6/1/2021). Foto/aceHTrend/Muhajir Juli.

Bertandang ke Umuslim, Nonviolent Peaceforce Komit Bangun Kerjasama

Jumat, 08/01/2021 - 16:28 WIB
Ilustrasi @lokadata
LIFE STYLE

Studi: ‘Hormon Cinta’ Bantu Jaga Tulang Kuat Hingga Tua

Senin, 04/01/2021 - 11:19 WIB
AKBP. Adnan. Foto/Ist.

Mantan Polisi ‘Meupep-pep’ AKBP Adnan Meninggal Dunia

Kamis, 31/12/2020 - 17:54 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
Menag Fachrul Razi didampingi Rektor Unsyiah Samsul Rizal dan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, @aceHTrend/Mirza Safwandi

Soal Nikab dan Celana Cingkrang, Ini Kata Menag Facrul Razi di Unsyiah

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • aceHTrend.com

    Siswa dari Pesantren Tradisional yang Tidak Memiliki NISN Terancam Dikeluarkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Ayah di Aceh Utara Dilaporkan ke Polisi karena Memukul Anaknya dengan Sapu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Teroris, Satu PNS Diringkus Densus 88 di Langsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Humas Polda Aceh Benarkan Penangkapan Dua Terduga Teroris di Langsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dinkes Banda Aceh Buka Penerimaan Tenaga Kontrak, Ini Syaratnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Bupati Akmal Ibrahim (tengah) bersama dengan Sekda Thamrin (kiri), Direktur RSUD Teungku Peukan Ismail Muhammad (dua diri kiri) dan para tenaga medis saat mengecek alat pemecah bantu ginjal di ruangan operasi. @aceHTrend/Masrian Mizani
BERITA

Akmal Ibrahim: RSUD Teungku Peukan Boleh Kalah Dengan Status, Tapi Tidak dengan Kualitas

Masrian Mizani
22/01/2021

Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)
Hukum

Humas Polda Aceh Benarkan Penangkapan Dua Terduga Teroris di Langsa

Syafrizal
22/01/2021

pria berinisial A (48) asal Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara yang dilaporkan ke polisi karena memukul anaknya
BERITA

Seorang Ayah di Aceh Utara Dilaporkan ke Polisi karena Memukul Anaknya dengan Sapu

Mulyadi Pasee
22/01/2021

aceHTrend.com
BERITA

Dinas Sosial Aceh Salurkan Bantuan untuk Pesantren Serambi Mekkah Aceh Barat

Redaksi aceHTrend
22/01/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.