• Tentang kami
  • Redaksi
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
aceHTrend.com
  • HOME
  • SYARIAH
    • MESJID
  • BERITA
    • POLITIK
    • HUKUM
    • DUNIA
  • WAJAH ACEH
    • WISATA
  • LIFE STYLE
    • HIBURAN
  • SPESIAL
    • BUDAYA
  • OPINI
    • ARTIKEL
    • RESAM
  • EDITORIAL
  • LIPUTAN KHUSUS
  • BUDAYA
  • SOSOK
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
aceHTrend.com
Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil

Teluk Surin Abdya Gerbang Ekonomi Barsela dan Tengah Aceh

Masrian MizaniMasrian Mizani
Senin, 18/11/2019 - 19:32 WIB
di BERITA, EKOBIS
A A
aceHTrend.com
Share on FacebookShare on Twitter

ACEHTREND.COM, Blangpidie – Perekonomian memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam upaya menunjang pembangunan yang berkualitas. Hal tersebut tentunya juga tidak lepas dari harapan dan tantangan yang dihadapi dalam dunia ekonomi. Perkembangan dan persaingan global saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Begitupun halnya dengan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002. Dengan luas wilayah +2.334,01 Km² atau 233.401 hektare dan jumlah penduduk +143.000 jiwa, secara administratif pemerintahan terbagi dalam sembilan kecamatan dan 152 gampong.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Abdya, Drs. Thamrin saat membuka kegiatan diskusi pengembangan ekonomi dan industri di Kawasan Barat Selatan Aceh dengan Kakanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, yang berlangsung di Aula Masjid Kantor Bupati Abdya, Senin (18/11/2019).

Thamrin menjelaskan, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat, Teluk Surin cukup layak dijadikan sebagai pelabuhan dengan kemampuan labuh kapal di atas 5000 Ton DWT. Teluk Surin, kata Thamrin, berada di darat sehingga cukup aman dari empasan ombak dan badai Samudera Hindia yang dikenal cukup ganas. Karena ganasnya Samudera Hindia inilah, tidak ada pelabuhan laut yang representatif dari Aceh hingga pesisir Sumatera Barat bahkan ke batas Sumatera dan Jawa.

BACAAN LAINNYA

Kapal Kargo masa Pendudukan Belanda Bawa Barang dari Singkil ke negara-negara Eropa (foto repro)

Pelabuhan Singkil; Bandar Niaga Internasional di Pantai Barat Aceh

04/03/2021 - 10:06 WIB
Peta Banda Aceh.

Sejarah Bandar Aceh Adalah ‘Mitos’

04/03/2021 - 03:55 WIB
Ketua Kadin Aceh Makmur Budiman @kanalinspirasi

Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, Makmur Budiman Dikabarkan Meninggal Dunia

03/03/2021 - 19:02 WIB
Nur Azilla (11) murid SDN 1 Banda Aceh, merawat ibunya yang stroke seorang diri. Kisah ini viral setelah guru melakukan home visit. Foto/Ist.

Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

03/03/2021 - 13:13 WIB

“Karena itulah Surin ini kami tawarkan kepada pemerintah provinsi dan pusat sebagai gerbang harapan untuk pantai barat selatan dan tengah Aceh. Baik untuk tingkat regional maupun internasional. Selain hasil bumi yang melimpah, di pantai barat selatan sudah ada puluhan pabrik kelapa sawit dengan produksi rata-rata sekitar 3.000 ton per hari,” jelas Thamrin.

Ia berharap, pelabuhan Surin menjadi gerbang ekspor hasil bumi kawasan pantai barat Selatan dan tengah Aceh ke dunia Internasional. Apalagi, sebut Thamrin, India dan kawasan Asia Selatan adalah salah satu kawasan pembeli CPO dari Indonesia. Padahal, jarak tempuh India dan kawasan Asia Selatan dengan Aceh begitu dekat sehingga cost pemasaran hasil bumi lewat pelabuhan Surin juga akan sangat fleksibel.

“Berbeda halnya dengan ekspor impor yang berlangsung lewat pelabuhan Belawan Medan, karena harus memutar dari Selat Malaka dengan jarak ratusan mil menuju Samudera Hindia. Apa salahnya kita yang sudah berada di Samudera Hindia menggagas hubungan dagang langsung dengan India dan negara-negara di Asia Selatan. Kalau gagasan hubungan langsung ini diterima, kita sudah mengurangi ketergantungan negara ini kepada Singapura yang menjadi agen dan pusat distribusi di Asia untuk dunia,” jelasnya.

Tentunya, sambung Sekda, pihaknya tidak sanggup memikul beban dan harapan yang begitu besar ini. Tapi bila pihak provinsi dan pusat mendukung, Pemkab Abdya siap bekerja sekeras-kerasnya untuk mewujudkan mimpi ini.

Apalagi, lanjut Sekda, secara geografis, Abdya berada persis di tengah pantai barat selatan Aceh, bahkan untuk kawasan bagian tengah Aceh. Jarak tempuh Abdya ke Lamno, Aceh Jaya sekitar 4 jam. Begitu juga halnya ke batas Aceh-Sumatra Utara di Subulussalam.

“Ke laut kita didukung oleh Simuelue, dengan jarak paling dekatnya adalah Abdya. Ke bagian tengah hanya 3 jam sampai ke Gayo Lues, atau hanya 5-6 jam ke Kuta Cane. Jarak Kuta Cane ke Abdya lebih dekat dibanding jarak Kuta Cane ke Medan. Sedangkan Abdya ke Takengon via Beutong Ateuh juga hanya berjarak 3 sampai 4 jam. Karena itu, biaya aktivitas ekonomi akan sangat mudah dan murah bila terpusat di Abdya. Maka secara empirik, dari zaman ke zaman, Abdya memang dikenal sebagai kota dagang layaknya Bireun di pantai timur Utara Aceh,” papar Sekda.

Pemkab Abdya berkeinginan, bahwa kawasan ekonomi dan industri tersebut sangat mungkin diwujudkan melihat potensi sumber saya alam (SDA) dan keunggulan yang dimiliki Abdya yang bakal menjadi pusat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi daerah di Aceh. Pertimbangan ini sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Abdya ditinjau dari aspek pertumbuhan ekonomi.

“Kabupaten ini memiliki kawasan agropolitan untuk pengembangan sektor pertanian atau perkebunan. Lalu ada juga kawasan perkotaan sebagai pusat perekonomian, perdagangan, jasa dan pemukiman. Di wilayah pesisir ada kawasan minapolitan yang ruangnya bakal dimanfaatkan untuk produksi perikanan tangkap, perikanan tambak, industri pengolahan hasil laut, konservasi kelautan, dan pariwisata,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Pemkab Abdya sangat berharap dengan terselenggaranya kegiatan tersebut akan menghasilkan sesuatu yang positif bagi kemajuan dan pembangunan ekonomi masyarakat wilayah ini, khususnya Abdya, sehinggga perekonomian masyarakat dan daerah nantinya akan berkembang serta terkelola dan tersistem dengan baik dan teratur.

“Hal ini nanti tentunya juga akan berdampak bagi terciptanya peluang dan kesempatan kerja baru bagi masyarakat dan generasi-generasi kita kedepannya,” pungkas Sekda.

Dalam kegiatan tersebut, ikut hadir, Kakanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh, Safuadi beserta rombongan, forkopimkab Abdya, Staf Ahli, para Asisten, kepala SKPK dalam Lingkup Pemerintah Abdya serta para tamu undangan lainnya.[]

Editor : Ihan Nurdin

Tag: #HeadlineKEK Surin
Share85TweetPinKirim
Sebelumnya

Wali Kota Subulussalam Salurkan Beasiswa Secara Transparan

Selanjutnya

1.221 Lulusan Unimal Bakal Diwisuda

BACAAN LAINNYA

Zaini Djalil, SH. Foto/Ist.
Hukum

Terkait Ibu Muda yang Dipenjara Bersama Anaknya, Zaini Djalil Sampaikan Solusi

Kamis, 04/03/2021 - 14:32 WIB
Fitriani saat sedang melatih para juniornya @ist
BERITA

Terbuka Kesempatan Menjadi Atlet Panjat Tebing FPTI Pidie, Ini Syaratnya

Kamis, 04/03/2021 - 12:06 WIB
Jamaluddin saat membahani peserta pelatihan dan magang di Aula Disnaker Aceh, Kamis, 4 Maret 2021 @aceHTrend/Hasan Basri M Nur
BERITA

Ketua FKJP: Aceh Harus Lahirkan Sejuta Usahawan Baru

Kamis, 04/03/2021 - 11:12 WIB
Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh Jailani. Foto/Ist.

Kabid Dikdas Disdik Banda Aceh Apresiasi Home Visit SDN 1

Kamis, 04/03/2021 - 09:30 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Angka Perceraian PNS di Abdya Tinggi, Muslizar Minta ASN Tak Baper di Lingkungan Kerja

Rabu, 03/03/2021 - 23:24 WIB
Ilustrasi/FOTO/Coronavirus economic impact concept image/Istimewa.
Kesehatan

Waspada! Ahli Epidemiologi Sebut Varian Baru Corona Diduga Telah Tersebar di Indonesia

Rabu, 03/03/2021 - 14:03 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Investor Uni Emirat Arab Datang Kembali ke Aceh Singkil

Rabu, 03/03/2021 - 12:35 WIB
Ilustrasi/FOTO/VOAIndonesia.
Daerah

Miris, Seorang Ibu di Aceh Utara Mendekam di Penjara Usai Terjerat UU ITE

Rabu, 03/03/2021 - 12:09 WIB
aceHTrend.com
BERITA

Senator dan KPA Tanam Mangrove di Pulo Aceh

Rabu, 03/03/2021 - 11:10 WIB
Lihat Lainnya
Selanjutnya
aceHTrend.com

1.221 Lulusan Unimal Bakal Diwisuda

Kolomnis - Ahmad Humam Hamid
  • Nur Azilla (11) murid SDN 1 Banda Aceh, merawat ibunya yang stroke seorang diri. Kisah ini viral setelah guru melakukan home visit. Foto/Ist.

    Dua Minggu Tidak Sekolah, Ternyata Bocah SDN 1Banda Aceh Rawat Ibunya yang Stroke Seorang Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Miris, Seorang Ibu di Aceh Utara Mendekam di Penjara Usai Terjerat UU ITE

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua Kadin Aceh H. Makmur Budiman Meninggal Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, Makmur Budiman Dikabarkan Meninggal Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Investor Uni Emirat Arab Datang Kembali ke Aceh Singkil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Ikatan Guru Indonesia

UPDATE TERBARU

Zaini Djalil, SH. Foto/Ist.
Hukum

Terkait Ibu Muda yang Dipenjara Bersama Anaknya, Zaini Djalil Sampaikan Solusi

Muhajir Juli
04/03/2021

Fitriani saat sedang melatih para juniornya @ist
BERITA

Terbuka Kesempatan Menjadi Atlet Panjat Tebing FPTI Pidie, Ini Syaratnya

Ihan Nurdin
04/03/2021

Jamaluddin saat membahani peserta pelatihan dan magang di Aula Disnaker Aceh, Kamis, 4 Maret 2021 @aceHTrend/Hasan Basri M Nur
BERITA

Ketua FKJP: Aceh Harus Lahirkan Sejuta Usahawan Baru

Hasan Basri
04/03/2021

Kapal Kargo masa Pendudukan Belanda Bawa Barang dari Singkil ke negara-negara Eropa (foto repro)
Sejarah

Pelabuhan Singkil; Bandar Niaga Internasional di Pantai Barat Aceh

Sadri Ondang Jaya
04/03/2021

  • Tentang kami
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak kami
  • Kebijakan Privasi
  • Sitemap
Aplikasi Android aceHTrend

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.

Tidak Ditemukan Apapun
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • BERITA
  • BUDAYA
  • EDITORIAL
  • LIFE STYLE
  • LIPUTAN KHUSUS
  • MAHASISWA MENULIS
  • OPINI
  • SPECIAL
  • SYARIAH
  • WISATA

© 2015 - 2020 - PT. Aceh Trend Mediana.