ACEHTREND.COM, Banda Aceh – Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh di tahun 2019 melakukan kegiatan penguatan Kelompok Informasi Gampong (KIG) di Kabupaten Aceh Timur, Langsa, Aceh Tengah, dan Sabang. Acara ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, kearifan yang mondorong berkembangnya motivasi masyarakat. Terutama, dalam berpatisifasi sebagai mediator komunikasi dan informasi untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara timbal balik dan berkesinambungan.
Di Kabupaten Aceh Timur, kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta dari perwakilan kampung itu dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Aceh Timur Khairul Rijal. Menurutnya, KIG berperan penting dan sentral sebagai mitra pemerintah dalam mengelola arus komunikasi dan informasi serta menjadi mediator aspirasi masyarakat.
“Setiap opini yang berkembang di masyarakat bisa menjadi kolaborasi dan ditelaah untuk disampaikan kepada pemerintah dan sebaliknya,” sebutnya.
Khairul mengharapkan kepada KIG Aceh Timur untuk tumbuh kembang, profesional dan mandiri baik sebagai agen informasi maupun dalam mengembangkan potensi daerah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Khairul menambahkan, banjirnya informasi bisa disaring dan diolah oleh KIG sehingga berguna. “Misalnya di kampung beredar informasi yang belum jelas sumbernya KIG harus memfilter selanjutnya baru disampaikan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara di Kota Sabang, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh melaksanakan pertemuan guna meningkatkan kualitas Kelompok Informasi Gampong (KIG) dengan melatih pemanfaatan website gampong.id dan aplikasi Sistem Informasi Gampong (SIGAP) untuk mewujudkan keterbukaan informasi publik.
Pelatihan ini mendapat dukungan antusias dari 18 geuchik dan 18 Ketua KIG dari 18 gampong di Kecamatan Suka Jaya dan Suka Karya. Dukungan itu dibuktikan dengan penandatanganan komitmen mendukung pelatihan peningkatan kualitas, dukungan dana dari anggaran gampong untuk honor admin atau operator website gampong.id dan aplikasi SIGAP.
Kemudian, komitmen melaksanakan input dan updating data dan potensi gampong pada website gampong.id dan aplikasi SIGAP.
Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota Sabang yang diwakili oleh Dewi Fortuna, Kepala Bidang Pelayanan Informasi, menyambut baik komitmen KIG dan geuchik gampong dalam menggunakan dana gampong untuk memanfaatkan website gampong.id dan aplikasi SIGAP.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, Alfajrian AB, menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh melalui program Sistem Informasi Aceh Terpadu (SIAT) sangat mendukung berjalannya aplikasi SIGAP. Aplikasi SIGAP menghimpun data di gampong yang terdiri atas data pendidikan, kesehatan, kependudukan dan potensi gampong lainnya.
Pelatihan yang dilakukan, lanjut Alfajrian, meliputi aplikasi SIGAP, website gampong.id dan dasar jurnalistik bagi KIG. Hal ini memudahkan pihak gampong melayani kebutuhan masyarakatnya karena KIG menjalankan fungsinya sebagai mitra pemerintahan gampong, pemerintah daerah setempat, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat.
Lebih lanjut Alfajrian menekankan tentang nilai tambah yang bisa diperoleh masyarakat dari aktifnya pengelolaan informasi oleh KIG, di antaranya memaksimalkan nilai tambah dari potensi gampong karena akses sudah terbuka.
“Kelengkapan data dan informasi memudahkan aksi pelayanan dan pembangunan di suatu daerah karena tidak akan salah kebijakan dan sasaran,” sebutnya.
Sementara itu Wardana, Kepala Bidang Pengembangan Kawasan, SDA & TTG dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh, berharap aplikasi SIGAP bisa menjadi prioritas di gampong sebagai upaya mengumpulkan data terserak yang dilakukan oleh KIG, selaku operator data dan informasi sehingga fungsi SIGAP sebagai pengolah data, pusat informasi dan pelayanan berjalan baik.
Saat berdialog, para geuchik dan Ketua KIG 18 Gampong tersebut, mengharapkan aksi nyata dari komitmen yang telah disepakati, pelatihan yang direncanakan pada bulan Ramadan mendatang akan menjadi penyemangat bagi aksi KIG selanjutnya.
Namun ada beberapa gampong di Sabang yang tidak terkoneksi jaringan internet, diharapkan hal ini menjadi perhatian dari pemerintah agar isolasi ini segera teratasi.
Di akhir dialog, Alfajrian menyatakan siap mendampingi dan membantu KIG di Sabang dengan terus berkomunikasi secara kontinyu.
Sementara di Takengon, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh juga menggelar pertemuan dengan KIG setempat.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh telah menyiapkan 6.488 domain website dari 6.497 gampong di Aceh. Warga desa kini dapat mempublikasikan potensi daerahnya ke dunia lewat media internet menggunakan website
“Pemerintah Aceh menyiapkan secara gratis domain tersebut, tinggal aparatur desa mengajukan permintaan pengaktivan saja. Website gampong merupakan sarana publikasi informasi desa,” sebut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh Marwan Nusuf.
Selain memamerkan potensi daerah dan produk industri rumah tangga, Marwan menyebutkan, website desa bisa digunakan untuk menangkal informasi-informasi hoaks. Website desa juga mengumumkan informasi publik secara berkala untuk memenuhi hak warga akan data-datanya.
“Website desa bisa dikelola dan dikembangkan sesuai kebutuhan oleh tim dari Kelompok Informasi Gampong (KIG) di masing-masing gampong,” ujarnya.
KIG, ungkap Marwan, merupakan kelompok yang dibentuk oleh, dari, untuk masyarakat secara mandiri dan kreatif. Aktivitasnya yaitu melakukan pengelolaan informasi dan pemberdayaan informasi dalam rangka memberikan nilai tambah.
Kelompok ini beraktivitas pada proses pengumpulan (gathering), penseleksian (editing), pertukaran (exchange) dan penyebaran (distribute) informasi.
Menurut Marwan, kehadiran KIG sangat penting karena belum semua wilayah terjangkau sarana informasi komunikasi yang memadai. Masyarakat perdesaan wilayah perbatasan, terdepan, dan tertinggal masih kesulitan mengakses informasi.
“KIG menjadi simpul komunikasi antara pemerintah dan masyarakat juga berperan sebagai penyebar informasi kepada masyarakat,” imbuhnya.
Marwan berharap pemberdayaan KIG menjadi solusi alternatif guna menyadarkan arti penting berkelompok, bertukar informasi, serta membuka peluang kemitraan dengan dinas-dinas di tingkat kabupaten atau kota.
“Kehadiran KIG bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pengelolaan informasi dan publikasi yang baik,” harapnya.[](adv)
Editor : Ihan Nurdin